18.

203 28 6
                                    

U N H O L Y
unholy
. . . . .
"Ketidaksetiaan dan penghianatan, aku sudah merasakannya, dengan bukti nyata."

—————enjoy!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—————
enjoy!

"Mau kau apakan mereka? Semuanya kau bawa kemari, tak mengerti kah kau di sini ruangan sangat terbatas?" Doyoung berkacak pinggang, bosnya ini terkadang bodohnya melebihi batasan. Kesal dan juga marah sebab markas utama berisi oleh para kuman kuman. Peperangan telah selesai —Fuse sebagai pemenangnya meskipun mendapatkan cindera parah di sekujur tubuh, tidak membuat lelaki dominant itu berdiam diri.

Ia tahu —sebuah kesalahan menempatkan mereka di markas utama, tetapi bukan tanpa sebab Fuse memilih. Dikarenakan penjagaan di wilayah ini sangatlah kuat, bahkan hampir setara dengan negara maju lain. Ia hanya berjaga-jaga saja, bisa saja mereka merencanakan pelarian kembali.

"Mood ku memburuk asal kau tau!" Doyoung beranjak pergi. Kakinya menghentak lantai dengan kesal —bersungut-sungut menyumpah serapah bosnya. Sungguh! Haruskah di pagi hari ia melihat deretan para tahanan yang sedang mendengkur keras? 

Fuse menggaruk tengkuk, tersenyum kaku ke arah pria manis di depannya. Lihat, siapa yang terlihat seperti boss dan bawahan? Ia saja takut membantah ucapan Doyoung, jalan aman, tidak ingin memperpanjang urusan. "Markas kedua sedang dalam renovasi, penambahan penjagaan."

Di sampingnya ada Taeyong berperan menjadi penonton —tangannya terdapat permen berukuran sedang, Fuse memberikannya sebelum keduanya berkunjung kemari.

"Ayolah, dolarmu banyak. Kau bisa menyewa lapas sementara, jangan bertingkah layaknya manusia tidak mampu!" ucapan menohok terlempar entah untuk yang ke berapa. Dirinya melangkah menuju ruangan bekerja, meninggal sepasang adam bermesraan di belakang, kepalanya hampir terbakar.

"Kim, penjaga aparat tidak cukup. Kau tau sendirikan mereka bukan orang orang sembarangan? Koneksi mereka di banyak tempat dan aku yakin sebagian dari sudah pernah bekerja sama dengan polisi, bukanlah hal sulit lagi jika ingin keluar dari penjara." dan Taeyong mengangguk setuju.

Doyoung menatap nyalang keduanya. Bisakah kepala bosnya ini dibongkar pasang? Amat mengesalkan. "Lu pikir aja anjir, gua udah sumpek an, ditambah manusia sampah segini banyaknya. Otak lu dimana dah?" kesalnya menujuk letak alat berpikir sang atasan.

Tanpa rasa takut, Doyoung melayangkan tamparan ke sisi wajah dominan, sempat melirik Taeyong —pria manis itu berdiam memandang polos keduanya. "Mending lu pergi dah, muak gua lihat muka jelek lu! Bikin muntah jancok!" usir Doyoung mengayunkan tangan, memerintahkan pasangan kekasih tersebut angkat kaki.

"Yongie kasih satu, tadi dibelikan sama Fuse lima. Doyoung jangan marah marah ya, manisnya hilang nanti. Ayoooo!!" si manis tersenyum cerah setelah memberi satu buah permen kepada lelaki bergigi kelinci —jemari mungilnya menarik lengan sang kekasih dan berjalan dengan riang.

( ✅ ) unholy, jaeyong.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang