21.

233 29 3
                                    

U N H O L Y
unholy
. . . . .
"Ketidaksetiaan dan penghianatan, aku sudah merasakannya, dengan bukti nyata."

—————enjoy!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—————
enjoy!

"Sinian coba aku mau ngomong sama kamu." suruh si manis menepuk sisi kosong kasur mereka —Jaehyun tidak mau berjauhan, tolong maklumkan. Setelah berganti pakaian menjadi baju tidur, ia memilih menuju kasur duluan. Membiarkan Jaehyun di kamar mandi dengan raut wajah kusut sebab masih dilanda kekesalan.

Jaehyun —tak banyak bicara, bibirnya sendari tadi bungkam dan Taeyong berusaha memendam gemash. Mungkin kesal akibat ulah ayahnya tadi, tak apa, Taeyong sudah biasa. Memang sadarnya dominant satu ini banyak mau, tidak malu dengan umurnya yang hampir berkepala tiga.

Bener saja Jaehyun menghampiri, namun tidak seperti biasa. Lelaki itu mengambil jarak di antara mereka, Taeyong hanya tersenyum melihatnya. Sebuah guling di gunakan lelaki Jung itu sebagai pembatasan. "Kamu sudah bisa tidur tanpa meluk aku?" pancing si manis perlahan.

Ia membiarkan Jaehyun menghadap tembok.

"Biasanya di jendela ada yang lewat, nggak tau apa, mendingan kamu lihat aku aja, nggak bakal nakutin kamu." bisa ia pastikan, bibir Jaehyun kian melengkung ke bawah dengan ekspresi muka sangat merajuk.

Meskipun begitu —sang dominant tidak menunjukkan pergerakan. Taeyong menghela nafas, guling yang berguna sebagai pembatasan di antara mereka ia singkirkan hingga jatuh ke lantai. Menggeser posisi untuk semakin dekat, ia ambil langkah memeluk punggung tegap kekasihnya. Si manis mengelus perlahan, teratur berharap kekesalan Jaehyun mereda —sungguh, ia pernah menggunakan metode kasar, kalian tau hasilnya? Sama sekali tidak berguna, bahkan berdampak pada hubungannya mereka menjadi renggang beberapa saat.

"Maafin aku." bahu Jaehyun ia kecup lama, pelukan pada tubuh tegap itu semakin menguat. Satu hal lagi tentang Jaehyun —tidak peduli siapa salah, jika ia dalam mode merajuk maka Taeyong harus mengatakan maaf terlebih dahulu, setelahnya Taeyong dapat mengetahui alasan mengapa kekasihnya menjadi kesal.

"Jaehyunku~~ " suara mendayu si manis merupakan kelemahan terhebat Jaehyun . Maka balikkan tubuhnya menghadap sang terkasih, wajah ayu tak pernah bosan ia pandang di elusnya penuh perasaan.

Taeyong memejamkan mata menikmati kasih sayang dominannya, pipinya ia usap lembut pada telapak tangan kasar Jaehyun —tangan favorit setelah milik sang ibu. "Sudah, yongiee nggak bisa tidur nanti." kelereng hitam bak keindahan malam menatap Jaehyun sedih.

Nyatanya —yang diucapkan oleh Taeyong adalah sebuah fakta mengenai dirinya sendiri. "Apa? Aku nggak dengar." bak balasan, Jaehyun memancing Taeyong balik, tubuh mereka sedikit menjauh.

"Iyaa, yongie ga bisa tidur kalo nggak dipeluk Jaehyunn!!!!" sang dominant tertawa mendengarkan, di bawahnya tubuh mungil tersebut agar menindihnya —keduanya saling tatap. Satu bubuhan Taeyong dapatkan pada hidung.

( ✅ ) unholy, jaeyong.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang