CHAPTER 18 : Did you know me well?

87 21 16
                                    

🔒 CHAPTER SELANJUTNYA AKAN DIBUKA JIKA UDAH 10 VOTES IHH GUE TAKUT KENAPA CEPETT!!!

.
.
.

Lelaki yang terpilih dari sebuah website, mengurungkan niatnya untuk kabur, namun ia memilih untuk lebih banyak berbicara, karena di hadapannya dia sudah ada orang yang bertopeng. Entah asalnya darimana, intinya dia cuma mengikuti arahan. Disana tertulis untuk memulai berbicara, maka lelaki itu melakukan perkenalan diri.

"Perkenalkan nama saya Jeha, usia 21 tahun. Kesibukkan saya saat ini sebagai mahasiswa kedokteran, sedang menyusun skripsi. Hobi saya sebenarnya membaca buku, main game cuma akhir akhir ini suka ikut balapan." ucap seorang laki-laki yang kita kenal sebagai Jeha sedang berada di ruangan wawancara. Ia melihat kearah depan menghadapi seseorang yang sedang menggunakan topeng. Kali ini benar-benar dibingungkan oleh realita. Jeha dari tadi cuma di wawancarai oleh seseorang yang menggunakan topeng.

"Berikut perjanjian yang perlu di tanda tangani.." dengan hari ini, seseorang yang menggunakan topeng itu memberikan sebuah kertas perjanjian. Seseorang yang di balik topeng tersebut sedang membaca surat perjanjian, karena sebelumnya Jeha ini mendapatkan penawaran.

"First one... identitasmu adalah pilihanmu sendiri, jika kamu ingin menyebarkannya itu tanggung jawabmu sendiri." ucap seseorang dibalik topeng itu. Raut wajah Jeha yang tidak paham, kenapa identitas menjadi tanggung jawab pribadi. Sebenarnya apa yang terjadi disini. Jeha melihat sekitaran, ia bingung, kenapa ia mendaftarkan diri. Pikirannya cuma uang saat itu.

"Second, Jangan pernah sebut kami sebagai agent atau semacamnya. Perusahaan kami adalah rahasia.." tambah lagi. Agent, karena hal tersebut terdengar seperti penjualan manusia demi menyenangkan seseorang, maka sebut saja perusahaan. Entah pemikiran Jeha cuma butuh uang dan kerja, daripada balapan setiap malam. Ia cukup stress, karena kuliah yang rumit dan selalu mengelus kepalanya dan mengucak rambutnya berkali-kali. Ia tidak mau stress lagi.

"Third, gaji akan diberikan jika misi kalian dengan client sudah selesai." sistem pesan dan misi juga ditentukan dari peraturan, karena perusahaan ini emang tidak mau membatasi keinginan pekerja dan client. Jadi semua tanggung jawab memang 100% dari pengguna akun dan tahu batasan, dia hanya menjadi pekerja.

"Fourth, jangan sampai menaruh perasaan lebih ke client.." itu hal yang ga mungkin terjadi, atau hal tersebut adalah jebakan. Jeha yang saat itu otaknya cuma butuh uang dan emang gamau balapan tiap malam, dia capek akan realitanya.

"Kalau poin keempat terjadi bagaimana?" untuk sekian kalinya Jeha bertanya, tetapi hal tersebut ia tidak pernah tahu, apakah hal tersebut terjadi padanya kedepannya, dia bisa saja nyaman.

"Mudah saja, kamu akan dikeluarkan dan tidak diberikan gaji." jawab si pengguna topeng menjelaskan secara seksama. Si pengguna topeng mulai mencatat beberapa hal di kertas kosong, Jeha jelas-jelas tidak bisa membaca jelas.

"Kalau tutup akun?" ia menaikan alisnya karena membaca berkas yang diberikan.

"Itu sulit, kita akan regenerasi talent, jadi agar tidak monoton. Jika masih ingin bekerja, ya harus memiliki talenta, bahkan credit point yang baik. Maka perasaan jangan dibawa serius dengan client. Tugas kalian hanya membahagiakan client.." hubungan akan berakhir jika akun anda terblokir si agent.

"What about skinship?"

"Semua tergantung kamu sendiri, kita hanya menyediakan portal. Ga semua hal yang dilakukan disini itu berkaitan dengan uang, mereka hanya butuh teman berbicara, mereka butuh didengerin.."   dengan ucapan itu Jeha akhirnya bertanda tangan, bahwa ia resmi menjadi sebuah talent di sebuah aplikasi.

Choose your fav | ft. Boys Planet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang