Bagian dua - Persahabatan Vs Persaingan

998 102 6
                                    

*Happy 25-sept.. for my sweety..

Lovely Ninja
.
.
.

Jam istirahat di rumah sakit Konoha tidak semua serempak sama, tapi bergiliran untuk tiap pekerjanya. Di musim penghujan seperti ini kebanyakan pasiennya adalah anak-anak dan para orang tua yang terserang flu atau juga demam. Bukan penyakit serius memang dan tidak butuh perawatan intensive, tapi karena banyaknya pasien yang mengantri untuk mendapat obat dan beberapa vitamin, keriuhan itu cukup untuk menguras tenaga para pekerja yang bertugas di sana.

"Ahh, akhirnyaaa~ aku bisa menghirup bau tanah basah juga selain bau obat-obatan yang membuat perutku mual." Ucap Yamanaka Ino sambil menghirup nafas dalam-dalam.

"Hmm, tulangku rasanya mau lepas semua," Sahut gadis berambut merah muda. "Pinggulku juga seperti mati rasa, aku terlalu lama duduk." Keluh gadis medic Konoha tersebut sambil meregangkan otot-otot tubuhnya.

"Itu sih pinggul-mu saja yang tidak berisi, Sakura.. makanya kau merasa tidak punya pinggul, hahaha.." Canda Ino sambil bersiap menghindari amukan temannya tersebut.

"Itu tidak sopan dasar, Ino pig!" Perempatan tiba-tiba muncul di pelipis Sakura, sambil mengepalkan tangan bersiap memberi pelajaran pada gadis poni tyle yang kini berlari sambil tertawa-tawa.

Jangan heran dua sahabat berbeda warna rambut itu memang selalu seperti itu, saling mengumpat dan menyindir adalah bahasa kasih sayangnya. Mereka hendak menuju ke kedai ramen untuk makan siangnya, saat ini adalah jadwal istirahat mereka setelah sedari pagi mendapat giliran jaga di rumah sakit Konoha, Sakura bahkan sudah dari semalam bertugas di sana diminta membantu Shizune untuk melakukan outopsi untuk keperluan penyelidikan pada mayat ninja pemberontak yang berhasil dikalahkan shinobi Konoha. Oleh sebab itu Sakura merasa badannya pegal-pegal saat pagi harinya harus kembali mendapat tugas jaga.

Tapi sebenarnya bukan hanya mereka berdua saja yang ingin makan siang kali ini, ada satu gadis lain lagi yang sedang mereka tunggu, seorang gadis Hyuuga yang hari ini mendapat tugas untuk membantu mengajar di akademi Konoha.

Mereka sudah janjian akan melakukan makan bersama di kedai ramen sebagai menu makan siangnya.

Di cuaca begini memang paling pas ya makan makanan yang berkuah dan hangat kan? Ramen tentu saja jadi menu favorit pilihan gadis-gadis muda ini.

Suasana kedai tidak begitu ramai tidak seperti dua jam lalu, mungkin karena mereka sebenarnya sudah terlambat dari jadwal istirahat makan siang kebanyakan orang-orang yang bekerja. Tapi tidak apa, justru waktu seperti ini yang mereka cari agar lebih bisa menikmati acara makannya tanpa harus terganggu suasana kedai yang penuh sesak orang mengantri.
.
.
"Maaf, aku terlambat teman-teman." Sapa seorang gadis berponi rata yang datang dari arah pintu masuk menghampiri dua sahabat yang duduk berhadapan.

"Ahh.. tidak Hinata-chan, kami juga baru sampai." Sambut Ino dengan wajah sumringah.

"Kemari Hinata, duduk di sampingku." Ucap Sakura menimpali.

Gadis Hyuuga itu menarik kursi, rambut sehalus beludru kepunyaannya yang tergerai panjang berjatuhan kesamping wajahnya saat ia membungkuk untuk duduk.

"Terima kasih, Sakura-san."

Yah, gadis ber-iris rembulan itu memang terlalu sopan dalam berucap dan bertingkah laku, memanggil nama teman dekat saja masih selalu kaku. Bukan salah Hinata sebenarnya, tapi ajaran tata-krama Hyuuga-lah yang menjadikannya seperti itu. Teman-temannya sudah memaklumi, sebab klan bangsawan Hyuuga memang terkenal masih memegang teguh tradisi kolot, tidak peduli zaman sudah modern. Daripada nanti Hinata mendapat masalah jika ketauan bersikap tidak sopan, jadi biarkan sajalah..

Lovely NinjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang