Bagian tujuh - Ancaman bahaya

553 60 11
                                    


Lovely Ninja
.
.
.
Beberapa hari telah berlalu...

Kehidupan para penduduk desa nampak selalu ramai dan damai seperti biasanya.

Orang-orang akan sibuk bekerja dan berniaga. Berternak atau pergi berkebun ke ladang-ladang mereka. Dan masih banyak lagi mengerjakan pekerjaan lainnya—selain menjadi seorang Ninja.

Seperti keadaan di pagi hari ini, keriuhan mulai mengisi kembali di setiap sudut-sudut yang membuat Konoha nampak hidup, setelah malam panjang memeluk mereka dalam balutan dingin pertengahan musim gugur.

Terlihat para warga saling menyapa, ketika bertemu rekan di jalanan. Suara riang anak-anak yang meminta perhatian, atau.. para memilik perut lapar pemburu penjual makanan.

Semuanya terlihat berlalu-lalang...

Suasana yang hampir sama seperti pagi-pagi sebelumnya.

Hingga, satu peristiwa tak terduga terjadi mengejutkan mereka semua.

Sebuah ledakan besar yang terjadi di pusat desa adalah yang menjadi penyebabnya. Menghancurkan salah satu gedung tinggi yang kemudian disusul rentetan ledakan lain mengikuti.

Seolah angin berhembus membekukan tubuh seketika, melambatkan kinerja otak karena gelombang kejut yang datang tiba-tiba. Membuat suasana yang semula ramai berubah hening.. menghantarkan hawa panas yang dengan cepat menyadarkan mereka bahwa apa yang tengah terjadi adalah ancaman mara bahaya.

'Konoha telah diserang!!!'

Kini, pekikan keterkejutan berubah menjadi jeritan penuh kengerian, ketika reruntuhan bangunan yang hancur mulai berterbangan menimpa orang-orang yang berkerumun di sekitaran.

Para ninja yang kebetulan berada di tempat kejadian bisa dengan mudah menyelamatkan diri, atau gerak refleks melompat meraih siapa saja yang terjangkau oleh tangannya untuk turut dibawa serta. Namun tidak demikian dengan manusia yang tak memiliki chakra, mereka hanya bisa pasrah membiarkan puing-puing berat menghantam tubuh mereka hingga terluka, bahkan sampai kehilangan nyawa.

Pagi cerah dengan taburan daun momiji yang indah seketika berubah, menjadi gemuruh ratapan tangis, serta teror...

...tragedi penuh darah.

***

Sesaat sebelum kejadian..

Hokage wanita bersurai pirang itu menutup kedua kelopak mata, jarinya yang lentik berhias cat kuku merah memijat lembut pelipis kiri serta kanannya—berusaha menghilangkan pening.

Di depannya sudah menumpuk laporan catatan yang harus diperiksa. Shizune—asisten pribadinya—sudah memohon-mohon untuk ia tidak minum semalaman, karena pagi ini akan banyak pekerjaan yang butuh segera diselesaikan.

Namun Tsunade tidak peduli, ia hanya butuh pelepasannya dari beban otaknya yang terus dipaksa bekerja membedah berkas-berkas yang begitu menyiksa dengan sedikit meminum minuman kesukaan—pikirnya.

Belum sempat seujung-pun jarinya menyentuh gulungan untuk memulai aktivitasnya yang biasa sebagai pemimpin desa, seorang ANBU bertopeng muncul menunduk hormat di hadapannya.

Hokage itu hanya bisa pasrah menghembuskan nafas lelah.

Setelah ini ia rasa sakit di kepalanya akan semakin bertambah..

Ya, tentu saja! memang apalagi penyebabnya! seorang anbu tiba-tiba datang ke ruanganya tanpa ia memberi perintah, selain dengan membawa beban masalah baru yang akan segera dilaporkannya..?

Lovely NinjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang