Bagian Lima - Otak gila

686 66 28
                                    

Lovely Ninja
.
.
.

"Katon; Goukakyuu no jutsu.." semburan api menjalar merambati udara sepanjang dua meter di hadapannya,

Uchiha Kai begitu terpana dengan hasil yang telah diperbuatnya. Akhirnya.. ia bisa menggunakan jutsu khas klan-nya itu dengan sempurna, lebih baik dari sebelumnya.

"Aku bisa.." lirihnya tak percaya. Kemudian ia melirik ke sebelah kirinya ingin mengetahui reaksi apa yang diberikan dari orang yang telah mengajarinya.

Sebuah tangan terulur menepuk kepala kecilnya.

"Tentu saja kau bisa, Kai. Kau adalah seorang Uchiha.." Ucap pemuda, dengan tatapan penuh bangga di sorot mata obsidiannya.

Senyum kini merekah menghiasai wajah mungilnya, sampai menampakkan gigi-gigi putih yang membelah pipi bulatnya yang memerah. Uchiha Kai sangat bahagia.

"Terimakasih, Sasuke-sama." Ucapnya bersungguh-sungguh.

Sudah beberapa hari belakangan ini putra kedua dari ketua klan Uchiha menjadi guru berlatihnya dalam mempelajari jurus-jurus leluhurnya,

Bermula dari pertemuan tak sengaja di danau tepi hutan Konoha saat Kai mencoba berlatih seorang diri sekaligus ingin mengenang kembali orang yang dirindukannya.

Dulu, ia pernah disini bersama ayahnya yang mencoba mengajarinya jutsu semburan api untuk pertama kali, dan kini dengan bantuan orang yang dikagumi, ia telah bisa sedikit menyempurnakannya.

Ayahnya pasti bangga melihatnya dari atas sana..

"Lebih baik kau beristirahat sekarang." Ujar Sasuke lagi, memandang lekat pada wajah kecil berkeringat namun tetap menunjukkan binar semangat.

Sudah beberapa waktu berlalu bocah itu berlatih berulang kali menyemburkan api, chakra-nya pasti telah terkuras. Sasuke tak ingin murid dadakannya kepayahan, tapi melihat kemampuannya yang bisa cepat memahami instruksi, ia yakin si kecil ini memiliki banyak potensi dan bisa menjadi ninja yang kuat suatu saat nanti. Tapi untuk sekarang tentu tidak baik memaksakan diri.

Sasuke menggiring bocah itu untuk duduk di atas undakan rumput yang mengarah pada luasnya danau, sementara ia sendiri duduk tak jauh di seberangnya. Memposisikan diri menantang arah mata angin dan membiarkan semilirnya menghapus semua rasa letih.

Matahari sudah menggantung di ujung sana, sinar kemerahan bercampur semburat keunguan menghiasi disekitarnya, tanda senja hari mulai tiba.

"Apa.. Sasuke-sama, akan pergi menjalankan misi?" Tanya Kai sedikit sungkan dan agak malu. Karena sebenarnya ia sangat ingin berlatih lebih lama lagi dengan orang yang dihormatinya ini, tapi ia bingung harus mengatakan apa?

Sasuke hanya memberi senyum maklum mendapati Uchiha dihadapannya masih juga canggung terhadapnya. Melihat raut wajahnya rasanya Sasuke juga mengerti apa yang tengah dipikirkannya.

"Ya," jawabnya singkat, "kita bisa berlatih bersama lagi nanti saat aku telah kembali." Janjinya kemudian.

Mendengar itu Kai hanya mengangguk takjub dengan senyum penuh kelegaan. Tidak menyangka keinginannya tersampaikan tanpa perlu diutarakan.

Sejujurnya sudah lama Kai menginginkan pelatihan bersama seseorang yang memiliki garis keturunan yang sama dengan dirinya, agar jika ia melakukan kesalahan menggunakan jutsu klan-nya ia bisa segera diarahkan—bila yang mengajarinya adalah seorang Uchiha juga.

Tapi Kai belum punya kesempatan mengutarakan isi hatinya kepada anggota yang lain. Sementara seseorang yang seharusnya mengajarinya sudah tidak ada.

Kali ini Kai sangat bersyukur harapannya telah terkabul.

Lovely NinjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang