Chapter 2

59 4 0
                                    

*work of fiction
*BTS as brothers
*other fiction character
* text in < ITALIC > is flashback moment





"Hyungie!"
"Ung, Jungkook-ah"
"eomma bilang hyung itu diterima di jurusan kedokteran. Apa itu artinya hyungie nanti akan jadi dokter?"
Seokjin tersenyum, "Ne. jika hyung belajar dengan giat maka nanti hyung akan jadi dokter yang hebat"

"wah! Itu keren sekali!"

"Benarkah? Tapi hyung ingin jadi dokter bukan untuk jadi keren"

Wajah Jungkook kecil berubah kebingungan, matanya membesar, imut sekali
"Lalu kenapa?"
"Hmmm, untuk Kookie"
"Kookie?"
"Emm, hyung akan mengobati Kookie jika Kookie sakit"

"Ah, apa nanti kalau hidung Kookie merah-merah berdarah hyung bisa menghentikannya?"
Seokjin mengangguk sambil tersenyum, "Iya. Nanti kalau Kookie mimisan atau terjatuh, dan nanti ada biru-biru di badan Kookie, hyung yang akan obati. Bagaimana?"
"Wah! Mau!"
"Tapi", mata Jungkook kembali membulat
"Kookie juga harus jaga kesehatan, rajin untuk minum obat dan pergi kerumah sakit. Bukankah Kookie ingin main diluar bersama Mingyu?", sang adik mengangguk cukup kencang. Membuat rambut kelapanya ikut bergoyang.

"Maka dari itu Kookie harus mendengarkan apa kata dokter. Kalau Kookie sehat Kookie bisa main di luar bersama Mingyu"

"Kalau Kookie sehat, nanti Hyung tidak bisa rawat Kookie. Lalu untuk apa Hyungie jadi dokter?"

Seokjin tertawa, dan tawa lain juga ikut menyapa mereka.
"Kalau begitu hyung bisa berbuat baik untuk orang lain. Bukan kah berbuat baik itu keren? Kookie yang bilang pada Eomma", itu adalah eomma mereka yang dari tadi mendengarkan percakapan mereka dari dapur.

Kookie memandang wajah eommanya sebentar, lalu beralih lagi menatap wajah Seokjin.
Wajahnya terlihat seperti berpikir keras. Ingin sekali Seokjin mencubit pipi gembulnya.

"Oho! Eomma benar. Kalau begitu selain jadi dokter Kookie, hyungie juga bisa jd keren untuk orang lain"




"Bohong"
"Kau bohong, hyung"

= = =



"Jungkook-ssi"
Jungkook menoleh ke arah suara.

"Hasil pemeriksaan mu bulan ini cukup bagus. Tidak ada yang patut dikhawatirkan. Jumlah trombositnya normal. Apa tidak ada keluhan lain?"
"Tidak. Aku sehat"
"Ah! Kau ini selalu saja menjawabku dengan dingin seperti itu"
"Dokter Park. Kalau sudah, aku mau pulang"

"Kau ini, benar-benar. Ingatlah tetap jaga pola makan mu. Jangan lupa obat mu. Jangan kelelahan dan--"
"Jangan terluka. Aku sudah mendengarnya ratusan kali", potong Jungkook
"Ya kau mendengarnya ratusan kali, tapi kau itu keras kepala. Kau tau itu?!"

"Jangan lupa, berapa kali kau mimisan
saat turnamen basket mu yang lalu. Lalu berapa kali kau terjatuh saat itu. Seluruh tubuhmu memar-memar saat itu", ucap Dokter Park lagi.
"Aku akan lulus, dan bahkan sudah berhenti dari tim basket", jawab Jungkook
"Baguslah. Carilah hobi lain yang tidak membutuhkan banyak tenaga. Dan segera berhenti dari pekerjaan paruh waktu mu itu. Kau bisa kelelahan. Aku bosan di panggil oleh Kakek mu"

"Tenang saja. Kau bahkan mungkin tidak akan bertemu dengan ku lagi", gumam Jungkook

"Mwo?", tanya Dokter Park lagi. "Aniyo", Jungkook berdiri dari tempatnya, bersiap untuk pergi.
"Ah, Kakek mu menitip pesan. Temui ia di ruangannya", Jungkook langsung berbalik dan menatapnya malas.
"Mwo! Mwo?! Kau pikir dokter seperti ku bisa menutupi kedatangan mu dari Direktur rumah sakit. Kuasa ku tidak sebesar itu. Tenang saja, temui saja Direktur Kim. Kau tidak akan bertemu dengan'orang itu'."

Sweet(X) HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang