Bagian 3

699 49 0
                                    


Please give me a pleasure :-)

"MSP Spinn-Off"

Bagian 3



Mobil Mercedes Benz A Class itu melaju pelan membelah kota Jakarta, didalamnya Tin bersenandung pelan menyanyikan lagu Chinzillas yang tengah diputar di radio.

Jalanan lumayan padat saat ini, mungkin karena hujan baru saja reda jadi orang orang yang tadinya meneduh mulai meninggalkan tempatnya. Tin melihat ke kursi samping kemudi, terletak paperbag lumayan besar berisi baju ganti dan tas milik Gun yang tertinggal di rumah.

Tadi pukul sebelas siang Gun menelepon Tin meminta mengantarkan barangnya yang tertinggal untuk perform acara nanti malam. Entah acara apa yang Gun maksud, Tin sama sekali tidak tahu agenda Gun akhir akhir ini. Kesibukan mereka berdua membuat kurangnya intensitas pertemuan mereka.

Tin sampai di depan Hotel yang lumayan terkenal di kota Jakarta, mobilnya terpakir sempurna di sudut area parkir. Sudah menjadi kebiasaan Tin untuk parkir di tempat yang sedikit sulit untuk ditemukan. Berjalan menuju lobby hotel dan mencoba menghubungi Gun, mengabarkan bahwa dirinya sudah sampai.

Beberapa kali panggilan dan tidak ada jawaban, Tin memilih menghubungi Satang untuk menanyakan dimana kamar Gun berada.

"Halo Satang, ini Tin".

"Tin, kenapa setiap kali kau menelepon selalu memperkenalkan diri?" diseberang sana, Satang bertanya dengan nada heran.

"Ah, maaf. Kebiasaanku susah dihilangkan. Aku ingin mengan...".

Tin berbicara menggantung, lalu menghampiri Gun yang terlihat berjalan ke arah taman dengan beberapa orang.

"Gun!"

Melihat siapa yang memanggil, Gun berjalan ke arahnya dengan sedikit tergesa.

"Apakah semua sudah kau bawa?" Gun bertanya sambil melihat kedalam paperbag yang dibawa Tin.

"Sudah semua, sesuai dengan apa yang kamu bilang di telepon tadi siang".

"Ok, terima kasih. Aku duluan".

Gun berbalik lalu berjalan menjauh. Tin masih berdiri disana. Seharusnya Tin juga langsung pergi dari sana dan Tidak mendengar percakapan yang dilakukan Gun dengan kedua temannya.

Mereka bertanya siapa dirinya? Apakah aku temannya? Dan jawaban Gun sedikit melukai hatinya. Tin tidak berharap lebih, kemaren Tin hanya diperkenalkan sebagai seorang teman oleh Gun, dan sekarang hanya sebagai seorang penggemar yang memberikan hadiah kepada idolanya.

"Gun, kemaren kita teman dan sekarang aku hanya seorang penggemar. Kenapa kita semakin asing? ".
Tin bergumam lirih.

Duseberang sana, Satang mendengarnya dan mematikan sambungan telepon.






Sound memakai nama aslinya "Satang"

Kritik dan saran diterima :-)
Gunakan bahasa yang baik yaaaa....

MSP SPINN-OFF // GEMINIFOURTH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang