Bagian 13

628 48 26
                                    


Please give me a pleasure :-)


"MSP Spinn-Off"


















.
.
.










Perubahan Gun benar-benar dirasakan Tin sebulan terakhir. Ia lebih sering mendapatkan kabar terlebih dahulu sebelum bertanya. Jika menjemputnya pun, Gun akan standby lima belas menit sebelum Tin selesai dengan urusannya. Gun juga sering memesankan ia makan saat shiftingnya berjaga. Ini seperti Gunnya dahulu, ini bahkan lebih.


Pernah, Gun mengantarkan makan siang untuknya dirumah sakit saat koas. Tanpa memakai penyamaran apapun. Tin yang melihatnya segera menghampiri lalu menyeretnya kembali ke dalam mobil. Ia tidak ingin ada kehebohan besar yang terjadi. Dan sejak saat itu, beberapa kali Tin akan makan siang di dalam mobil ditemani artis band terkenal. Semua pasti iri padanya. Ia tersenyum geli sendiri mengingat pikiran naifnya.



Tin melihat sekelilingnya, ada banyak sekali orang di kantin Rumah sakit saat ini. Jam istirahat makan siang untuk semua yang sedang tidak bertugas. Ia menghembuskan napasnya dalam. Melihat notifikasi di handphonenya, dari sang mama. Keadaan ekonomi keluarganya mulai membaik belakangan ini. Ia bersyukur dalam hati. Setidaknya uang semester bisa teratasi kedepannya.



"Band Chinzillas tuh lumayan bagus lagu-lagunya". Tin menajamkan pendengarannya saat nama Chinzillas disebutkan. Ah, ditelevisi sedang diputar show musik ternyata. Gun kemaren memberitahunya bahwa hari ini jadwalnya cukup padat, jadi tidak bisa makan bersama. Ia senang karena sekarang komunikasinya berjalan dua arah.


"Mereka keren sih. Mahasiwa tapi juga artis cukup besar."

"Gue nggak begitu ngikutin mereka. Tapi jujur aja, personilnya cakep".

"Bener. Kira-kira udah pada dimiliki atau memiliki seseorang belum ya? Vocalisnya cakep soalnya."

Mereka tertawa cukup kencang dengan pembicaraan itu. Tin mengulum senyumnya dalam diam. Kepemilikan ya? Tin sendiri tidak bisa menjawab hal ini.







***









Keadaan Instalasi Gawat Darurat cukup sepi malam ini. Hanya ada dua perawat yang berjaga. Kali ini, Tin harus membuat laporan kunjungan berupa video sebelum pulang. Ia melihat sekeliling, di lorong ujung depan hanya ada beberapa orang yang mungkin menunggu keluarganya. Ia memposisikan kameranya di salah satu meja security yang berada di sana.


"Halo Tin".

Tin sedikit tersentak pelan. Menengok kebelakang ada Pawat yang berdiri dengan senyum tengilnya. Kenapa orang ini ada disini?

"Iya, ada yang bisa dibantu?" Tin berusaha seramah mungkin. Menyadari orang didepannya terluka dengan melihat perban di bagian lengannya. Ingat Tin, kamu masih di area rumah sakit. Bisa saja dia pasien disini.

"Tidak ada. Hanya ingin menyapamu".

Seringaian itu, ia membencinya. "Jika tidak ada, saya permisi Tuan". Tin segera ingin pergi dari situasi canggung ini.

"Tunggu dulu dong, ayo ngobrol sebentar. Ada hal yang harus gue tanyain ke lo." Tin mengurungkan niatnya, berbalik kembali menghadap Pawat yang tersenyum mengejek.

"Lo lagi koas disini? Cukup jauh juga. Lo udah nggak nempelin Gun lagi sekarang?"

Tin mengepalkan tangannya. Orang ini mau apa sebenarnya?

"Harusnya lo bilang dong. Kan gue bisa lebih intens pendekatan kalau lo nggak ada."

"Maaf tuan. Saya hanya mau menjawab jika tentang kesehatan, jika masalah pribadi sebaiknya tidak dibicarakan disini".

MSP SPINN-OFF // GEMINIFOURTH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang