Happy Reading All
•
•
•
•5 hari kemudian satu kelas lebih tepatnya kelas XII- IPA 1 dikejutkan dengan berita yang disampaikan oleh ketua kelas bahwa ayah dari siswi yang bernama Gita Almaira Husein dikabarkan telah meninggal dunia.
Seketika para sahabat Gita yang mendengar kabar tersebut syok terutama Sherly karena, Gita tidak ada mengabarinya sama sekali dari 2 hari lalu .
"Rasya lo gak bohong kan?" tanya Sherly yang masih belum percaya.
"Sumpah Demi Allah Sher, gue gak mungkin bohong kalo soal beginian." Rasya menjelaskan dengan mengangkat tangan membentuk peace.
"Nia, gimana keadaan Gita sekarang Nia, gue khawatir banget, " ujar Sherly dengan raut yang tampak begitu cemas.
"Lo tenang dulu Sher, gue coba whatsapp Gita dulu siapa tau dibalas." Nia berusaha menghubungi Gita mulai dari Whatsapp, telpon, SMS, namun tidak membuahkan hasil.
Selang beberapa menit tampak Keeran yang baru saja memasuki pintu kelas.
Sherly segera berlari dengan tergopoh - gopoh menghampiri Keeran dan langsung memeluknya dengan berlinangan air mata.
Keeran yang masih bingung dengan situasi tersebut hanya membalas pelukan Sherly."Kee, A—ayah Gita." Sherly berkata lirih dan sedikit terisak.
"Iya, ayahnya Gita kenapa?" tanya Keeran yang masih belum faham.
"A—ayah Gita meninggal Kee." Sherly kembali berujar yang seketika membuat Keeran syokk sekaligus lemas.
"APA? " tanya Keeran yang tak sengaja sedikit meninggikan suaranya.
"Jangan bercanda Sher, gak lucu sumpah, " ujarnya yang masih belum percaya.
"Siapa yang bilang?" tanya Keeran.
"Rasya Kee, katanya tadi pagi sekitar jam setengah 6 Gita ngasih kabar ke dia buat izin gak masuk hari ini, " ujar Nia yang sedari tadi hanya diam.
Keeran yang mendengar penjelasan Nia segera menghampiri Rasya yang tengah sibuk dengan ponsel nya.
"Rasya."
"Apa?" Rasya yang mendengar panggilan Keeran segera mengalihkan etensinya yang semula pada ponsel ke arah Keeran.
"Bener tadi pagi Gita ada ngabarin lo?" tanya Keeran to the point.
"Iya," jawab Rasya seadanya.
"Dia ada ngasih tau dimakamkan jam berapa?" tanya Keeran lagi.
"Dia bilang sekitar jam 09.00," ujar Rasya.
"Udah dulu ya Kee gue mau ketemu Bu Tatik dulu, " pamit Rasya yang diangguki Keeran.
Di kelas XII ini wali kelas nya adalah Bu Tatik.
Selang beberapa menit tampak Rasya yang baru saja memasuki kelas setelah menemui Bu Tatik di Ruang Guru.
"Oi, gais dengerin gue sebentar, " ujar Rasya yang meminta perhatian dari teman sekelasnya karena ada yang mau Ia sampaikan.
"Nanti kita jam istirahat ngelayat ke rumah Gita bareng sama beberapa guru." Rasya menjelaskan sesuai apa yang telah diinformasikan Bu Tatik.
"Oke!!"
Kemudian terdengar suara bell di seluruh penjuru sekolah yang menandakan pelajaran pertama akan segera di mulai.
Di pelajaran pertama ini kelas XII IPA-1 mereka diberikan tugas dari guru mapel karena beliau sedang tidak masuk.
Al hasil para siswa banyak yang bersorak gembira, terutama murid laki-laki yang langsung bersiap - siap untuk mabar game online . Menurut mereka tugas masih bisa dikerjakan nanti, iya kan tinggal nyontek milik temannya yang sudah mengerjakan.
Temannya yang mengerjakan dengan berpikir keras untuk mendapatkan jawaban yang sesuai sedangkan mereka hanya tinggal menyalin tanpa tau asal usul dapatnya jawaban tersebut.
Kring kring kring.
Bell pertanda waktunya istirahat telah berbunyi nyaring yang membuat semua siswa-siswi SMA Pelita bersorak gembira.Keeran beserta teman sekelasnya diminta segera turun oleh Bu Tatik karena sudah ditunggu bapak ibu guru di bawah.
Mereka segera menuju ke parkiran untuk mengambil motor.
Namun, Keeran hari ini tidak membawa motor karena, motornya sedang berada di bengkel untuk di service.
"Sher gue nebeng lo ya," ujar Keeran.
"Yah, sorry Kee gue sama Nia soalnya tadi gue juga dianter sama bokap," ujar Sherly yang merasa tidak enak.
"Sama gue aja. " Tiba-tiba dari arah belakang ada suara seorang laki-laki yang menyahuti.
Seketika Keeran pun berbalik dan betapa terkejut dirinya melihat ternyata Jevan yang menyahuti obrolannya dan Sherly.
"Yok." Tanpa aba - aba Jevan menarik tangan Keeran dengan sedikit kasar.
"Woy! ,ya gak gini juga dong sakit nih tangan gue, " ujar Keeran sembari berusaha melepaskan tangannya dari Jevan.
"Iya iya sorry, " ujar Jevan setelah melepaskan tangan Keeran.
Dengan terpaksa akhirnya Keeran pun pergi ke rumah Gita dengan dibonceng oleh cowok yang paling menyebalkan menurutnya.
***
Sesampainya di rumah Gita keadaan sudah cukup ramai oleh para kerabat yang akan ikut melayat ayah Gita.
Keeran dan teman-temannya segera mencari tempat duduk karena, acara akan segera dimulai.
Dari tempatnya Keeran melihat Gita dengan tatapan kosong yang tak henti meneteskan air mata dari kedua matanya.
Ingin rasanya Keeran segera menghampiri Gita di tempatnya untuk menguatkan sahabatnya itu yang terlihat begitu terpukul atas kepergian sang ayah.
Namun, keadaan tidak memungkinkan sebab di tempat Gita sudah penuh oleh para kerabat dekatnya , jadi Ia memilih menunggu hingga acara selesai baru akan menghampiri nya.
Setelah 30 menit akhirnya acara selesai Keeran bersama teman-temannya segera menuju kearah Gita dan keluarganya untuk mengucapkan bela sungkawa sekaligus berpamitan.
Sesampainya Keeran di hadapan Gita Ia segera membawa Gita kedalam pelukannya , seketika tangis Gita yang sedari tadi di tahan pecah didalam pelukan Keeran hingga mengeluarkan isakan kecil yang membuat siapapun yang mendengar nya merasa iba.
"It's oke,Allah tau yang terbaik buat lo, " bisik Keeran di telinga Gita tanpa melepaskan pelukannya.
"Lo tau, sekarang Ayah lo udah gak ngerasain sakit lagi, " sambungnya.
Dengan berangsur-angsur akhirnya tangis Gita sudah mulai reda karena selain Keeran para kerabat Gita juga ikut membantu menenangkannya.
Setelah Keeran melepaskan pelukannya,dilanjutkan teman-temannya yang berpamitan dengan Gita.
#BERSAMBUNG
Udah segini dulu ya , asli nulis part ini menguras air mata banget hehehe.
Bener - bener sesusah itu nulis part ini aku sampe nyesek sendiri.
Tau gak kenapa?
Nanti aja deh kalo udah end aku kasih tau 😄😌
Papay 👋👋💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Love
RandomCerita tentang 2 orang yang awalnya saling bersaing dalam mendapatkan nilai yang paling tertinggi di sekolah tetapi, karna adanya sesuatu hal yang membuat mereka menjadi semakin dekat dan terjebak dengan perasaan mereka masing-masing. Bisakah kedua...