04

20 5 0
                                    

*PART 4




Kini tibalah dimana seluruh murid SMA PELITA melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS).

Hari pertama melaksanakan UAS ini membuat Keeran sedikit terlambat ke sekolah.

"Aduh udah jam segini,semoga masih keburu."
"Gara-gara semalem nih, jadinya malah gini,"gumam Keeran dalam perjalanan menuju ke sekolah.

Selang beberapa menit akhirnya ia pun sampai di parkiran sekolahnya.
Setelah itu ia pun langsung bergegas menuju ke kelasnya untuk mengikuti UAS.

Setelah sampai di kelas ia pun segera menyiapkan keperluannya untuk melaksanakan UAS.

" Untung belum mulai. " Keeran menghela nafas lega, karena bisa sampai disekolah dengan tepat waktu.

"Kok bisa telat sih Kee?" Gita bertanya sambil menghadap ke arah bangku Keeran.

"Ya bisalah, namanya juga manusia," sahut Sherly sambil menoyor Gita.

"Ya gak biasanya aja, kok seorang Keeran yang terkenal  dengan kedisiplinannya telat gitu loh, " kata Gita sembari balik menoyor Sherly.

"Iya gara-gara semalem  belajar sampe larut , terus tadi selesai Sholat subuh malah ketiduran, "jawab Keeran dengan cengiran khasnya.

"Oh pantes, "ujar Nia dengan singkat.






Setelah Keeran dan ketiga sahabatnya menyelesaikan soal - soal UAS mereka pun bergegas ke kantin karena, Keeran belum sempat sarapan dari rumah.

" Mau pesan apa nih? Gue aja yang pesanin sekalian ,"ujar Sherly .

"Gue bakso sama es teh manis aja, " ujar Keeran .

" Yaudah gue samain aja kayak Keeran,biar cepet," kata Gita.

"Gue juga samain, " ujar Nia yang memang dasarnya gak mau ribet.

"Oke , gue pesenin dulu, " ujar Sherly sambil beranjak untuk memesan.



***


Setelah mengisi perut di kantin, mereka pun kembali ke kelas untuk melaksanakan UAS MAPEL yang ke dua.

"Semoga soalnya gak kayak waktu PTS deh," ujar Sherly yang di angguki Gita.

"Iya semoga , otak gue udah gak sanggup kalo dikasih soal yang kayak begitu" Sahut Gita .

"Kisi-kisi nya apa, yang keluar di soal apa, " ujar Nia yang disetujui ketiganya.

"Bener banget, mau heran tapi emang gitu gurunya, " ujar Keeran yang seketika membuat ketiga sahabat nya tergelak hingga mengeluarkan air mata.

Kring kring kring.

Bel pertanda UAS akan segera dimulai .


Semua murid yang tadinya masih mengobrol langsung berhenti dan bersiap untuk bertempur  dengan soal - soal UAS.



Di 30 menit sebelum bel berakhir berbunyi, Keeran telah selesai mengerjakan semua soal. Jevan yang melihat Keeran keluar, Ia yang kebetulan juga sudah selesai pun segera mengumpulkan jawabannya ke guru pengawas dan segera menyusul Keeran.


"Gimana masih yakin bisa ngalahin gue di semester ini?" tanya Jevan setelah berhasil menyamai langkah Keeran.

"Yakin lah, " sahut Keeran dengan mengarahkan pandangannya sekilas kearah Jevan.
"Lihat aja nanti gue pasti bisa ngalahin lo di semester ini, " sambung Keeran.

"Oke kita buktiin aja." 
"Kalo lo gak bisa ngalahin gue di semester ini lo harus siap - siap dapet balasannya dari gue, " ujar Jevan dengan senyum miring.

"Oke siapa takut. "  Keeran menjawab dengan menatap tepat pada bola mata Jevan. Sebelum terjebak terlalu dalam oleh tatapan mata Keeran Jevan segera mengalihkan pandangannya kearah lain.


Setelah itu Keeran pun pergi ke kantin untuk mencari makanan sembari menunggu sahabat nya yang belum selesai mengerjakan soal.  Keeran memutuskan memesan siomay dan es teh manis untuk menemaninya .

"Bu pesen siomay 1 pedes ya, " ujarnya pada Ibu kantin.
"Siap Neng Ibu buatin dulu ya, " jawab Ibu kantin.
"Oke Bu saya tunggu di meja situ ya, " ujar Keeran sambil menunjuk meja yang akan diduduki nya.

"Oh iya sama es teh manis nya ya Bu, " sambung nya.
"Iya Neng nanti Ibu anter ya, " kata Ibu kantin sembari membuat pesanan Keeran.
"Iya Bu, " jawab Keeran sembari menuju tempat duduk.

Ketika Ia sedang menikmati siomay dengan bumbu kacang yang melimpah ditambah tekstur siomay nya yang lembut, ponselnya yang berada di saku bergetar.

Drtt drtt drtt.

~Gita~

Dimana Kee.

Kantin.

Oke kita kesana ya.

Iya.

___

Selang beberapa menit sahabat nya pun datang.

"Udah selesai apa belum ," tanya Nia setelah duduk di sebelah Keeran.

"Udah, kita mau langsung pulang kan?" ujar Keeran sekaligus bertanya.

"Rencana nya sih kita pengen ke rumah lo buat belajar bereng, " ujar Sherly yang diangguki Gita dan Nia.

"Oh oke , kalian izin dulu sama orang tua kalian takutnya nanti di cariin, " ujar Keeran mengingatkan.

"Oke!!"  Ketiga sahabatnya berkata secara bersamaan.

"Yaudah yuk gas ," ujar Sherly.

"Gas lah, " ujar Gita menanggapi.




Di parkiran mereka bertemu dengan Jevan dan kawan-kawan.

"Eh ada Keeran, " ujar Lyon dengan tampang tengilnya.
"Mau kemana nih? " Reza bertanya dengan bersandar pada motornya.

"Suka - suka kita lah mau kemana , ngapain lo kepo, " jawab Sherly ketus.
"Gue tanya Keeran bukan lo, kok lo yang sewot, " ujar Reza.

"Gue kan temennya Keeran yang baik jadi gue bantu jawab lah," kata Sherly .

"Ya kan Keeran bisa jawab sendiri, kenapa harus lo yang jawab. " Lyon juga ikut menimpali yang menyebabkan Sherly semakin sebal.

"Udah! Kenapa malah jadi kalian yang ribut sih, " ujar Keeran melerai perdebatan tidak penting itu.
"Mereka tuh yang mulai," ujar Sherly.
"Loh kok Kita!!" pekik Lyon tidak Terima.

"Di bilangin udah kok malah lanjut lagi, " jengah Keeran.
"Udah lah gak usah di ladenin , ayo nanti keburu sore, " sahut Gita.

Setelah perdebatan di parkiran tadi akhirnya mereka pun sampai di rumah Keeran untuk belajar bersama.



#BERSAMBUNG

Segini dulu ya guys , jangan lupa kalo ada typo di ingetin jangan cuma diam aja biar nanti aku perbaiki oke.

Oke see you in the next part 😊🙏

Papay 👋👋.

Hidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang