Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu. Hal itu membuat mereka menghentikan kegiatan panasnya. Sepertinya orang itu datang di waktu yang tidak tepat.
"Pergilah lihat dulu bunny, aku akan memakai bajuku dulu," ucap Victor yang di balas anggukkan oleh Gerry.
Gerry pun langsung bangkit dari ranjangnya dan langsung berjalan menghampiri pintu.
Ceklek
"Ada apa bi?" Tanya Gerry ketika melihat yang mengetuk pintu adalah Bi Atik.
"Di bawah ada Dokter Arvan tuan," ucap Bi Atik.
"Dokter Arvan?" Ulang Gerry.
"Suruh saja dia langsung kemari bi," ucap Victor yang tiba-tiba muncul dari belakang.
"Baik tuan," ucap Bi Atik yang kemudian berlalu menuju kebawah.
"Dia adalah dokter pribadi keluargaku," ucap Victor yang melihat Gerry sedang kebingungan.
Tak lama kemudian datang seorang pria yang memakai jas dokter dan juga menenteng sebuah kotak medis di tangannya.
"Apa kabar Victor?" Ucap Arvan yang kemudian memeluk Victor.
"Ya seperti yang kau lihat, bagaimana denganmu?"
"Sangat baik!"
"Oh iya siapa yang harus ku periksa?" Tanya Arvan.
"Ini dia, namanya Gerry," ucap Victor memperkenalkan Gerry.
"Gerry pergilah kedalam lebih dulu," ucap Victor lembut.
"Baik daddy," jawab Gerry yang kemudian berlalu meninggalkan Victor dan Arvan. Victor pun langsung menutup pintu kamarnya dan mengajak Arvan untuk berbicara di sofa.
"Siapa dia Victor?" Tanya Arvan yang penasaran.
"Calon kekasihku," ucap Victor santai.
"Tunggu sebentar, semenjak kapan kau menjadi pedofil kawan?" Tanya Arvan seperti orang yang sedang menginterogasi.
"Sejak aku mengenalnya," ucap Victor.
"Berapa usianya?"
"Lima belas tahun."
Hal itu membuat Arvan terkejut. Bagaimana tidak? Seorang Pembunuh bayaran berdarah dingin menyukai seorang remaja yang bahkan masih belum legal.
"Eumm baiklah, apa yang harus ku periksa?" Tanya Arvan.
"Tidak ada, hanya cek kesehatan biasa saja, dan semalam aku habis bercinta dengannya. Itu sebabnya aku menyuruhmu untuk memeriksanya," jelas Victor.
"K-Kau sudah melakukannya?" Tanya Arvan tak percaya.
"Ya."
"Astaga, aku tidak bisa berkata-kata lagi, baiklah ayo kita cek dia," ucap Arvan yang kemudian dibalas anggukkan oleh Victor.
Kemudian mereka berdua berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kamar Victor.
Ceklek
Pintu kamar dibuka, tampak Gerry sedang menonton didalam kamar.
"Gerry, ini Dokter Arvan, dia akan memeriksa kesehatanmu," ucap Victor lembut.
Gerry langsung berjalan ke arah Victor dan memeluknya dengan sangat erat. Victor merasa sangat gemas dengan tingkah Gerry saat ini.
"Kenapa kau takut? Hmm?" Tanya Victor.
"A-aku takut disuntik daddy," jujur Gerry.
"Anak manis, aku tak akan menyuntik mu," bujuk Arvan sambil mengusap kepala Gerry.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK WITH YOU
General FictionVictor Enggerald adalah seorang pembunuh bayaran yang sangat handal. Ia terkenal sangat kejam dalam menghabisi targetnya. Ia juga dikenal berdarah dingin. Dia selalu menjalankan misinya dengan sangat bersih dan tidak meninggalkan jejak sedikitpun. H...