6. Es Krim

1.5K 48 0
                                    

"Kenapa kau membawanya ke kamar? Huh?" Tanya Victor yang perlahan berjalan mendekat ke arah Gerry.

"Em, es krimnya masih belum habis, namun aku tak mau daddy menungguku terlalu lama daripada es krimnya mubazir jadi aku berpikir untuk membawanya ke atas," ucap Gerry sambil menunduk.

"Jadi kau sangat suka es krim?" Tanya Victor melembut.

"Ya daddy aku sangat suka!" Jawab Gerry sumringah.

"Baiklah kalau begitu cepat habiskan," ucap Victor sambil menuntun Gerry untuk duduk di pinggir kasur.

"Apakah daddy mau?" Tanya Gerry sambil mengambilkan sesendok es krim dan menyodorkannya pada Victor.

"Tidak, kau saja yang makan. Daddy kurang suka makanan manis," tolak Victor secara halus.

"Tapi ini enak daddy, ayolah sedikit saja," ucap Gerry yang terus memaksa.

"Baiklah," Victor mengalah.

"Tapi daddy ingin memakannya dari mulutmu," sambung Victor yang membuat Gerry bingung.

"Dari mulutku? Tapi Bagaimana caranya?" Tanya Gerry yang masih tak paham.

"Pertama kau masukkan dulu es krim itu ke dalam mulutmu," ucap Victor yang di turuti oleh Gerry.

Gerry pun mengambil sesendok es krim dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Setelah itu dengan cepat Victor menyambar bibir mungil Gerry dan langsung menjilati semua es krim yang ada di dalam bibir Gerry hingga habis. Gerry yang menerima hal tersebut pun merasa sangat terkejut.

"Ternyata benar kata mu bunny, rasanya sangat enak," ucap Victor.

Gerry masih diam saja. Ia masih berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi.

"Kenapa kau diam saja bunny? Ayo lakukan lagi aku sangat menyukai es krimnya," ucap Victor yang membuat Gerry tersadar dari lamunannya.

Gerry pun hanya menurut dan ia kembali menyuapkan sesendok es krim kedalam mulutnya dan setelah itu Victor langsung menyambar bibir Gerry dan menghabiskan semua es krim yang ada di mulut Gerry.

Ciuman itu menjadi semakin panas. Victor terus melumat dan menghisap bibir Gerry dengan kuat. Gerry pun kini sudah bisa mengimbangi permainan Victor. Victor merasa sangat senang dengan perkembangan Gerry yang cukup cepat.

"Hmmh," desahan Gerry terdengar di sela-sela ciuman mereka.

Victor menekan tengkuk Gerry dan memperdalam ciuman mereka. Kini lidah mereka sedang bergelut satu sama lain. Gerry yang kehabisan oksigen pun langsung memukul pelan dada bidang Victor.

"Hmpph, hmmhhh..."

Victor yang mengerti pun langsung melepaskan ciumannya. Victor langsung menatap Gerry yang sedang menghirup oksigen. Rambut yang berantakan, bibir yang sangat merah dan bengkak, di tambah air liurnya yang mengalir di dagunya sungguh membuat Victor sangat bergairah.

"Apakah kau ingin menghabiskan es krim ini bunny?" Tanya Victor terdengar menggoda.

Gerry hanya membalasnya dengan anggukkan.

"Baiklah, kalau begitu mari kita habiskan dengan cara yang tak biasa," ucap Victor yang membuat Gerry bingung.

"Cara seperti apa daddy?" tanya Gerry polos.

Kini Victor mulai melepaskan pakaiannya satu persatu. Victor juga menyuruh Gerry melepaskan semua pakaiannya. Kini mereka berdua sudah sama-sama full naked. Victor menuntun Gerry untuk berbaring di atas ranjang.

Setelah itu Victor langsung mengambil kotak es krim tadi dan langsung menuangkannya di tubuh Gerry. Setelah itu Victor langsung membaluri nya kedua nipple dan juga area sensitif Gerry yang lainnya.

STUCK WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang