Grep...
Victor langsung menangkup pipi Gerry dan langsung melumat bibirnya dengan kasar. Victor bermain dengan sangat brutal sehingga membuat Gerry sulit untuk mengimbangi Victor.
"Enghhh," terdengar suara lenguhan dari Gerry.
Victor melumat dan menghisap bibir mungil Gerry dengan rakus dan ia juga menggigit kecil bibir Gerry. Victor semakin brutal dengan permainannya. Ia meremas-remas dada Gerry yang sedikit berisi yang masih terbungkus oleh sweater yang di kenakan Gerry.
Gerry yang merasa kehabisan nafas pun memukul pelan dada Victor. Victor yang mengerti pun langsung melepaskan ciumannya. Setelah ciuman mereka terlepas Victor langsung beranjak dari atas kasur.
"Daddy mau kemana?" Tanya Gerry lirih.
Victor menulikan pendengarannya dan tak menggubris Gerry sama sekali. Gerry masih terus memandangi Victor dengan nafas yang tersengal-sengal. Victor tampak berjalan menuju arah lemari yang letaknya tak jauh dari kasur. Kemudian Victor langsung membuka lemari tersebut dan mengambil sebuah kotak yang entah apa isinya.
Setelah selesai, Victor langsung menutup pintu lemari dan berjalan ka arah Gerry yang masih duduk diam di atas kasur. Victor meletakkan kotak tersebut di atas kasur dan langsung membukanya.
Gerry melihat isi kotak itu, di dalamnya ada banyak alat-alat yang sama persis seperti alat-alat yang ada di rumah Victor ketika pertama kali Gerry di bawa Victor. Melihat itu Gerry langsung ketakutan dan badannya mulai bergetar.
"Da-ddy, untuk apa ini?" Ucap Gerry terbata namun tak di tanggapi oleh Victor.
Victor mulai mengeluarkan barang itu satu persatu. Gerry melihat Victor mengeluarkan sebuah cambuk yang ukurannya lebih panjang daripada yang ada di rumah Victor. Hal itu langsung membuat Gerry semakin ketakutan. Gerry tak mau jika tubuh nya harus di cambuk lagi, padahal ia juga tak melakukan kesalahan apapun. Gerry yang sudah sangat ketakutan pun berencana untuk langsung melarikan diri keluar kamar, namun ternyata gerakan Victor lebih cepat daripada dirinya.
Grep...
Victor menarik kedua kaki Gerry dengan kasar hingga posisi Gerry kini tengkurap di atas kasur.
"Jangan coba-coba untuk lari dariku," ucap Victor dingin dan penuh penekanan.
"Daddy, a-apa yang akan daddy lakukan? Gerry kan tidak nakal dan tidak melakukan kesalahan pada daddy," ucap Gerry yang mulai terisak dan meneteskan air matanya.
Victor masih tak menggubris Gerry. Dia kini mulai melepaskan pakaian Gerry satu persatu. Gerry berusaha memberontak, namun itu tak ada gunanya karena tenaga Victor lebih kuat daripada Gerry. Gerry tak mengerti apa yang terjadi dengan daddy nya saat ini. Gerry kini hanya menatap Victor sambil terisak.
Kini Gerry sudah full naked, hal itu membuat Victor semakin bergairah. Ia menatap Gerry dengan pandangan yang sayu dan memancarkan aura yang sangat dingin. Itu terlihat dari sorot matanya yang sangat tajam. Kemudian Victor mengambil sebuah borgol dan hendak memasangkannya pada Gerry.
"Hiks... D-daddy, hiks... Kenapa daddy me-lakukukan in-ini kepadaku... Hiks...," ucap Gerry sesegukan.
"Malam ini aku akan memberitahu dimana letak kesalahanmu!" Ucap Victor yang sedikit membentak.
Hal itu membuat Gerry semakin takut. Victor memasangkan borgol kepada kedua tangan Gerry yang di arahkan ke belakang. Victor kini mengambil sebuah vibrator yang berukuran cukup besar dan langsung memasukkannya pada hole Gerry.
Jleb...
"Ahhh....."
Gerry merasakan lubangnya langsung penuh seketika. Gerry juga merasakan sakit yang luar biasa karena Victor memasukkan vibrator tanpa di beri pelicin sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK WITH YOU
General FictionVictor Enggerald adalah seorang pembunuh bayaran yang sangat handal. Ia terkenal sangat kejam dalam menghabisi targetnya. Ia juga dikenal berdarah dingin. Dia selalu menjalankan misinya dengan sangat bersih dan tidak meninggalkan jejak sedikitpun. H...