7. Psikolog

1.1K 40 1
                                    

Pagi-pagi sekali Victor sudah terbangun terlebih dulu. Ia bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah selesai ia langsung memakai pakaiannya dan berjalan menuju ke ruang kerjanya. Setelah sampai Victor langsung duduk di kursinya dan langsung membuka laptopnya. Victor melihat ia mendapatkan sebuah kiriman email

"Halo Tuan Victor Enggerald! Bisa kah kita bertemu malam ini? Aku ada sebuah pekerjaan untukmu," tulis pesan dalam email tersebut.

"Kirimkan alamatnya, kita bertemu jam tujuh malam," balas Victor.

Tak perlu menunggu lama, orang itu pun langsung mengirimkan sebuah alamat pada Victor. Setelah itu Victor langsung melanjutkan pekerjaan nya yaitu mengecek data-data keuangan perusahaannya.

Sedangkan di kamar, Gerry tampak bari terbangun. Gerry mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk. Gerry meraba-raba ke sampingnya.

Sepertinya daddy susah bangun terlebih dulu. Gumam Gerry dalam hati.

Gerry pun langsung duduk dan hendak membersihkan dirinya di kamar mandi. Gerry berjalan menuju ke kamar mandi dengan tertatih.

Setelah selesai dengan mandinya, Gerry langsung keluar dari kamar mandi. Ketika keluar ia sudah melihat daddy nya yang sedang duduk di pinggir kasur.

"Good morning bunny! Apakah tidurmu nyenyak?" Tanya Victor yang di balas anggukkan kecil oleh Gerry.

"Kenakan baju ini ya!" Ucap Victor sambil menyodorkan satu setel baju kepada Gerry.

"Memangnya kita mau kemana dad?" Tanya Gerry.

"Kita akan kerumah sakit," jawab Victor sambil mengambil handuk dari tangan Gerry.

Victor menuntun Gerry untuk duduk di pangkuannya karena Victor ingin mengeringkan rambut Gerry.

"Memangnya siapa yang sakit?" Tanya Gerry lagi.

"Kemarin Dokter Arkan menyuruhmu untuk di cek kerumah sakitnya. Jadi kau harus menurut," jelas Victor.

"Baiklah, tapi aku tak mau di suntik dad," ucap Gerry lirih.

"Tidak kau tak akan di suntik."

"Janji?" Tanya Gerry sambil mengacungkan jari kelingkingnya.

"Janji!" Jawab Victor sambil menautkan kelingkingnya pada kelingking kecil Gerry.

"Baiklah kalau begitu mari kita sarapan ke bawah," Victor menggenggam erat tangan Gerry dan berjalan beriringan ke bawah.

Sesampainya di bawah mereka pun langsung memulai sarapan mereka. Setelah selesai mereka langsung bersiap-siap menuju ke rumah sakit.

Kini Victor dan Gerry sudah berada di dalam mobil. Dan ini adalah kali pertama Gerry keluar dari rumah semenjak tinggal bersama Victor.

"Kita akan kemana tuan?" Tanya Hendrick yang merupakan supir Victor.

"Kita ke rumah sakit!" Titah Victor yang di balas anggukkan oleh Hendrick.

Kemudian mobil pun mulai melaju menuju ke rumah sakit. Setelah menempuh perjalanan selama setengah jam, mereka pun sampai di rumah sakit. Victor dan Gerry langsung turun sedangkan Hendrick hanya akan menunggu di mobil.

Victor pun langsung mengajak Gerry ke ruangan psikolog yang mana sebelumnya telah di jadwalkan oleh Arvan. Setelah mereka masuk ke dalam ruangan, Gerry langsung menjalani pemeriksaan. Victor terus memperhatikan Gerry yang sedang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di berikan oleh dokter. Terkadang Gerry tampak senang, sedih, dan bahkan ketakutan.

Akhirnya pemeriksaan itu pun selesai. Kini giliran Victor yang berbicara dengan dokter.

"Gerry tunggu disini dulu ya! Daddy akan bicara dengan dokter sebentar. Jangan kemana-mana, ingat itu!"

STUCK WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang