Bubur buatan Jungkook sudah berada diatas nakas samping Taehyung. Tubuh Jungkook masih tegak berdiri disamping tempat tidur. Wajahnya menunduk tak berani menatap mata tajam hazle milik kekasihnya.
Sedangkan Taehyung setelah mengucap kata maaf hanya terdiam memandang kekasihnya yang beberapa hari ini dia hindari. Tak ada kata yang terucap. Taehyung rindu. Rindu memandang wajah kekasihnya. Namun lagi-lagi egonya begitu mengikat rasanya.
"Lain kali kau tidak perlu repot memasak Jungkook. Ada maid yang akan membuatnya. Terima kasih buburnya. Kau bisa keluar sekarang." Akhirnya kalimat menyakitkan lagi yang keluar dari bibir Taehyung.
Jungkook yang masih terdiam menunduk perlahan mengangkat kepalanya. Memberanikan diri untuk menatap kakaknya. Dadanya sesak saat Taehyung mengucap kalimat itu. Apakah artinya dia benar-benar sudah tak diinginkan lagi oleh kekasihnya ini? Pertanyaan yang begitu berat ada dalam pikirannya.
"Hyung... Aku tak pernah tau apa kesalahanku. Aku pun tak pernah tau hal apa yang membuatmu berubah seperti ini. Aku tak tau arti kebersamaan kita selama ini apakah ada artinya bagimu. Tapi sekarang aku paham. Namaku sudah tak ada lagi dihatimu... " Ucapan Jungkook bergetar menahan tangisnya.
"Berhenti menangis Jungkook! Aku benci orang menangis!" Ucap dingin Taehyung menatap Jungkook. Jujur hatinya pun kini menangis melihat kesedihan Jungkook. Tapi balas dendam menjadi tujuan utama Taehyung saat ini.
"A-aku minta maaf Hyung... Tapi bisakah jelaskan padaku.. Kenapa kau menjauhiku?" Jungkook memberanikan dirinya kembali bertanya pada kakaknya.
Seolah Taehyung lupa jika dihadapannya adalah orang yang dia cintai dengan penuh amarah Taehyung menatap tajam kearah Jungkook. Matanya memerah menahan antara tangis dan amarah.
"Kesalahanmu kau terlahir dari orang yang paling aku benci saat ini!" Taehyung menekankan setiap katanya. Jungkook yang masih belum paham apa arti ucapan kakaknya hanya mampu melebarkan matanya dengan derai airmata.
"A-apa maksudnya Hyung... Ibu? Ke-kenapa dengan aku sebagai anak ibu?" Jungkook meminta penjelasan pada Taehyung. Namun bukan jawaban yang Jungkook dapat. Tapi bentakan menusuk hati yang begitu menyakitkan.
"Pergi! Aku tidak ingin melihatmu Jungkook!" Ucap Taehyung meninggikan nada suaranya. Jungkook terdiam mundur beberapa langkah kebelakang karna keterkejutannya. Dan kemudian kakinya dia bawa berlari meninggalkan kamar kakak tirinya.
Bayang tubuh Jungkook sudah tak terlihat. Taehyung menghembuskan nafasnya kasar. Memukul dadanya begitu keras. Sakit. Sesak. Namun Taehyung tak mampu untuk menahannya. Tangisnya pun seketika pecah.
Siang ini Taehyung menghabiskan waktunya untuk kembali menemui wanita yang telah membunuh ibunya. Kim Hyejin duduk dengan gelisah disofa kamar VIPnya. Setelah sebelumnya anak tirinya mengirim sebuah pesan ingin menemuinya.
Taehyung memasuki kamar luas itu dengan dingin. Aura kebencian begitu terasa dalam diri Taehyung. Hjeyin hanya mampu menatap takut anak tirinya.
"Ke-kenapa Tae? Apa yang i-ingin kau katakan?" Hyejin sedikit gemetar menatap wajah Taehyung yang begitu dingin sesaat setelah membuka pintu dan mengikuti Taehyung masuk kedalam.
"Apa yang akan kau lakukan jika aku memiliki bukti pembunuhanmu?! Apa aku harus memberitahu ayah?! Atau kau yang akan mengatakan sendiri pada Jungkook?! Aku tunggu jawabanmu sampai besok malam saat kita bertemu dirumah!" Taehyung segera beranjak meninggalkan kamar VIP itu.
"Tae! Tu-tunggu dulu!" Hyejin menarik tangan Taehyung. Taehyung segera menyentak tangan ibu tirinya dengan keras. Menatap tajam pada wanita dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight Love {Vkook} 🔞
RomanceCinta datang diwaktu yang tidak tepat.... Namun saat takdir senja membawa mereka kembali pada rumah mereka.... Dimana dulu senja pula yang mempertemukan mereka.... Akankah semua masih terasa sama? Warning area 🔞 BxB Homopobics Go Away ‼️ Vkook S...