Part.17

973 105 10
                                    

Jungkook terdiam. Bibirnya kelu tak mampu bicara saat mendapat pertanyaan fatal dari Taehyung. Taehyung menatapnya tajam menuntut sebuah jawaban pasti darinya.

Haruskah Jungkook jujur?
Haruskah dia sendiri yang membawa kehancuran di hidup orang yang paling dia sayangi?

Jungkook mengusap rahang tegas milik pria tampan dihadapannya. Matanya berkaca menatap sendu mata hazle didepannya.

"Hyung...besok malam datanglah ke taman tempat kita biasa bersama. Kau akan tahu siapa dia. Tapi..." Ucapan Jungkook terjeda sesaat. Matanya mengedar menghindari tatapan Taehyung.

"Katakan Jungkook..." Desak Taehyung.

"Tapi satu yang ingin aku tanyakan padamu Hyung...jika saja aku terluka karna seseorang, apakah kau akan membenci dia?" Taehyung mengernyitkan keningnya. Raut wajahnya berubah tak senang.

"Jangan bicara hal bodoh Jungkook. Dengan tanganku sendiri aku akan menghabisinya."

"Siapapun dia Hyung?"

"Siapapun orangnya. Aku akan menghabisinya sendiri." Jawab Taehyung dengan tegas. Tangannya mengusap wajah manis dihadapannya. Jungkook tersenyum senang.

'Setidaknya nanti kau tidak terlalu terluka Hyung' Batin Jungkook.

Jungkook memeluk tubuh kekasih yang dia rindukan. Sudah terlalu lama mereka menyiksa diri dengan saling menjauh. Saling menyembunyikan rasa hanya karna ego.

"Jam 7 malam Hyung...datanglah besok disana. Aku akan menunggu." Jungkook kembali berucap sambil menghirup ceruk leher Taehyung.

Taehyung melepas pelukannya. Tanpa aba-aba menyatukan bibir mereka dengan cepat. Lama mereka saling berciuman. Dan berakhir ditengah ruang tamu dengan suara desah yang lama tak terdengar ditelinga Taehyung.

.
.
.

"Nyahhgh— ahh" Desah Jungkook kala merasakan getaran di setiap inci area tubuh sensitif nya.

Kedua tangan Jungkook terikat menjadi satu membuat dirinya tidak bisa bergerak banyak.

Tubuhnya sendiri sudah terekspos, tanpa sehelai benang pakaian yang tersisa. Tidak hanya itu, matanya juga di tutup menggunakan kain hitam.

Jungkook mendesah dalam gelap, dirinya kini jelas-jelas sedang di lecehkan. Tapi sialnya Jungkook menyukainya. Bahkan merindukan sentuhan sensual dari pemilik tubuhnya.

Di bawah sana, kakinya terbuka lebar mengangkang merasakan sesuatu yang bergetar mengoyak lubangnya. Mainan yang nampaknya telah lama menganggur didalam almari.

Jungkook dapat merasakan juga di daerah dadanya terdapat alat yang menghisap kuat putingnya, membuat dadanya berhasil mati rasa.

Sakit~ sakit sekali.
Tapi membikin nagih dirinya untuk lebih dilecehkan.

"Aahhh Hyuung─" Desah Jungkook menahan setiap gejolak dalam dirinya.

Taehyung di sana, duduk santai dengan rokoknya. Menghisap nikotin sambil menikmati pemandangan di depannya itu.

"Menikmatinya sayang?"

Katakanlah jika Taehyung memang seorang bajingan. Bagaimana bisa ia bertanya dengan santai pada kekasihnya yang ia siksa dengan mainan seks yang dia masukkan ke dalam lubang anal Jungkook.

"Pleasee Hyuung aahhh~ L-lepaskan mainan ini Hyuung nghh─"

"Tidak sekarang sayang."

"Ngghh— " Kembali mendesah hebat ketika getaran di lubangnya terasa semakin cepat dan menusuk. Jungkook hampir mencapai putihnya untuk yang kebeberapa kali, namun terhalang dengan benda sialan yang di pasang Taehyung di pangkal penisnya.

Twilight Love {Vkook} 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang