Part. 20

407 77 21
                                    

Taehyung menggenggam jemari lentik Jungkook. Mengusapnya perlahan dengan tatapan penuh putus asa. Sesaat lalu Dokter Alex sudah memeriksa Jungkook lebih lanjut. Hasil akan keluar setidaknya dua hari kemudian.

Hazle Taehyung menatap dalam Jungkook yang masih terpejam dengan alat bantu pernafasan. Butiran airmata pun tak mampu lagi Taehyung tahan. Dadanya sesak ketika harus dihadapkan pada pilihan yang begitu sulit.

"Jungkook─sayang... Buka matamu. Berikan aku jawaban untuk pilihan ini. Karna sampai kapanpun aku tak akan pernah bisa untuk menghilangkan salah satu dari kalian." Taehyung mencium punggung tangan Jungkook dengan bibirnya yang bergetar menahan tangis. Ini terlalu berat baginya.

Setelah sakit karna mengetahui dalang kematian ibunya, kemudian Jungkook yang terbaring koma, kini satu lagi kejadian yang membuatnya semakin sakit. Tangis Taehyung pun terdengar. Taehyung membenamkan wajahnya pada pinggir ranjang dengan tangan Jungkook masih dalam genggamannya.

Sedang saat ini di dalam sel. Seseorang dengan baju tahanan tengah duduk terdiam dihadapan Namjoon. Tatapannya masih sama, terlihat dingin. Namjoon menghembuskan nafasnya berat.

"Aku akan membawa pengacara besok. Tapi aku tidak jamin anda bisa bebas. Semua bukti sudah terkumpul. Dan Taehyung pasti akan membalaskan dendamnya." Ucap Namjoon datar.

"Biarkan─biarkan anakku bertindak sesuka hatinya. Aku sudah pasti akan kalah." Smirk diwajah Taejung mengandung banyak arti.

.
.
.

Disaat Taehyung tengah menangisi pilihan sulitnya. Tanpa ia duga ada sedikit pergerakan pada jemari Jungkook dalam genggaman tangannya. Taehyung yang merasakannya pun terkejut.

"Sayang! Jungkook─kau sudah sadar, sayang?" Taehyung mencium jemari Jungkook yang nampak pergerakan disana. Taehyung tersenyum senang. Dengan cepat satu tangannya menekan tombol untuk memanggil perawat dan dokter.

Taehyung mengusap dahi Jungkook perlahan. Membubuhkan kecupan-kecupan sayang disana. Secara perlahan onix Jungkook pun mulai ada pergerakan. Tak lama Dokter Alex dengan dibelakangnya dua orang perawat datang memasuki kamar.

"Permisi tuan Taehyung, saya periksa tuan Jungkook lebih dahulu." Taehyung melapas genggamannya. Menyilahkan dokter Alex untuk memeriksa kekasihnya.

Taehyung memperhatikan bagaimana dokter muda itu mengecek detak jantung Jungkook. Membuka kelopak mata Jungkook yang masih menutup dan menyinari retina matanya. Semua nampak serius. Taehyung ingin tahu lebih jauh.

"Tuan Taehyung, selamat─tuan Jungkook sudah mulai sadar. Kami akan mengawasi tuan Jungkook selama 24 jam kedepan. Jika kondisi semakin stabil selang pernafasan bisa kita lepas. Saya permisi." Jelas Dokter Alex dengan senyum ramahnya. Kemudian berjalan keluar.

Taehyung yang bahagia pun kembali menghampiri Jungkook. Menciumi dahi dan telapak tangan Jungkook secara berulang. Jungkook pun terlihat membuka matanya lemah. Sesekali masih terlihat menutup kembali.

"Sayang─aku merindukanmu...." Ucap Taehyung dengan titik airmata disudut matanya.

Jungkook membuka matanya. Menatap perlahan sosok yang duduk disamping ranjangnya. Seulas senyum tipis nampak terlihat oleh mata Taehyung meskipun tertutup alat pernafasan.

"T-tae─" Ucap Jungkook begitu lirih nyaris tak terdengar. Hanya nampak mimik bibirnya yang menampilkan gerakan.

"Iya sayang, aku disini─apa yang kau rasakan? Sakit dimana? Disini? Atau disini?" Taehyung mencoba menebak-nebak panggilan Jungkook barusan. Jungkook menjawab dengan menggeleng perlahan.

Twilight Love {Vkook} 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang