19

8.2K 619 46
                                    

¡ AWAS BANYAK TYPO !

Jangan lupa vote and komen










Pagi ini sangat cerah, tapi tidak dengan wajah Jenoel yang muram sejak bangun dari tidur nya, pasalnya sekarang ia di ikuti oleh 3 bodyguard sekaligus. Rian, Bagas dan Arion.

"Udah kalian berdua pergi aja gue sama Rian aja, janji gak bakal kabur" ucap Jenoel malas. Arion bodyguard baru dari Charles.

"Tidak tuan kecil ini perintah dari tuan besar" ucap Bagas. Jenoel melengos begitu saja meninggalkan mereka bertiga.

Di jalan menuju halaman belakang ia bertemu dengan Charles yang sedang berjalan, Jenoel menatap Charles dengan tatapan sinis.

"Aki-aki dah tua bukan banyak ibadah malah maksa-maksa orang, modar tau rasa maneh aki" ucap Jenoel masih di denger oleh Charles tetapi dengan santai Charles pergi begitu saja.

"Bantuin gue napah Rian, gue gak mau di sunat. Gila kali yah gue udah gede gini" Jenoel mendumal tidak jelas dari tadi karena ketika ia bangun tidur yang membangunkan dia adalah Charles dan langsung mengatakan jika Jenoel harus sunat nanti malam.

"Sunat itu baik untuk kesehatan tuan kecil, saya juga sunat kok" ucap Rian menimpali sang tuan kecil, Bagas dan Arion hanya mendengarkan pembicaraan Rian dan Jenoel.

"Iye lo bilang gak sakit, gak tau nanti gue gimana. Kalo gue kenapa-kenapa nitip miuku sama ayam-ayam gue ya Rian" ucap Jenoel sambil menatap sayang hewan peliharaannya.

"Tuan kecil hanya di sunat bukan percobaan pembunuhan, jangan terlalu lebay tuan kecil" ucap Rian santai.

"Anjir gak sopan ya Lo bilang gue lebay, gue lempar pake sendal Lo" ucap Jenoel kesal dengan Rian. Bagas dan Arion mendengar cekcok itu hanya tersenyum jika mereka gabung maka Jenoel akan semakin rusuh.

.
.
.

Lama Jenoel bermain di halaman belakang ia masuk ke dalam mansion, di ruang keluarga sudah ada Arlan duduk dengan santai berbincang dengan Jeffry dan Charles.

"Anjir itu dokter ngapah udah di sini,,,masih siang juga" ucap Jenoel melihat Arlan sedang meminum kopi.

"Nono sini dulu duduk" ucap Jeffry melihat sang anak. Jenoel dengan malas duduk di samping Daddy nya.

"Sudah siap belum anak nakal?" Ucap Arlan memberikan senyuman kepada Jenoel, Jenoel acuh tidak membalas perkataan Arlan.

"Kau tidak membawa partner mu yang lain lan?" Tanya Charles.

"Ada kok om, mereka datang malam aku hanya membawa dua partner nanti" ucap Arlan.

Jenoel menatap nya tidak suka, apa kata nya? Partner? Gila kali yah Jenoel di sunat aja malu lah ini Arlan ngajak orang lain.

"Ck,,, aku gak mau dad, malu" ucap Jenoel ngegas. Mata Charles dan Arlan menatap Jenoel.

"Ya kalo kamu sama Arlan aja kewalahan nanti Arlan nya, kamu pasti memberontak" ucap Jeffry melihat sang anak yang murung, ia melihat anak nya murung dari tadi pagi.

"Au dah terserah" ucap Jenoel langsung pergi mencari Tirta, tiga bodyguard itu mengkori nya dari belakang.

.
.
.

Jenoel melihat sang bubu, kakak nya dan Oma nya tengah di dapur. Terlihat mereka sedang membuat kue kering.

"Eh Nono, sini sayang" ucap Tirta melihat sang anak, Jenoel langsung pergi ke arah mereka bertiga, dan bodyguard berdiri tidak jauh dari mereka.

"Bubu gak mau sunat,,," melas Jenoel. Semoga saja bubu nya di pihak nya.

"Gak bisa dong sayang nya bubu,,,,kamu mau emang pipis nya sakit terus?" Ucap Tirta.

Jenoel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang