Raya tersenyum, mengerti mengapa banyak orang menyukai pemuda didepannya. Rupa gausah ditanya, wangi, fashion able, pinter, gak ada celah buruk dihidup Hejagat Arshakala.
dan yang paling penting, jagat menepati janjinya.
sehabis mengambil vidio tadi, raya duduk dijok motor jagat dan pergi untuk membeli pecel lele yang dijanjikan jagat.
jagat bahkan tak mengerti kenapa ada manusia yang bisa mengunyah tanpa berhenti tersenyum sejak tadi, lelaki itu tersenyum geli, merasa aneh melihat bibir yang biasanya cemberut kini melengkung keatas seperti bulan sabit.
Lucu.
"kayak bocah" ungkapan itu membuat mata raya berhenti bergerak gerak kesembarang arah, melirik jagat yang menghela nafasnya seperti orang lelah.
"gue kayak nyulik bocil yang gak pernah dikasih makan sebulan"
"emang" jawab raya, membuat jagat melotot.
"emang belum makan pecel lele sebulan kok" lanjutnya, lalu terkekeh. merasa konyol membayangkan perutnya yang tak diisi sebulan, usus lower raya mana sanggup.
jagat hanya mengerlingkan mata, entah sejak kapan raya menjadi anak komedi didepannya, yang jelas ia merasa mereka berdua tak lagi canggung akibat comblangan teman sekelasnya. tangannya lalu terayun melemparkan benda persegi panjang kecil dengan warna silver, flashdisk.
"edit, gue udah bikin choreo nya kan" ucap jagat kemudian, terlihat mutlak. Raya yang mendengarnya hanya menaikkan bahu, tak terbebani.
"editan lo jangan alay!" tuntut pemuda yang tengah mengemasi barang barangnya dimeja, raya memincingkan mata dan berdesis malas.
"lo kira gue jamet? lo tuh udah berkali kali sekelompok sama gue gak ada percaya percayanya sama anggota lo gat? tcih" raya berdecih, memalingkan wajah dan kembali makan dengan khidmat.
"masih lama gak?" tanyanya, hanya memandang santai raya yang masih makan. Raya lalu mendongak dan beradu pandang, ia mengeleng geleng sebagai isyarat, gadis itu kini membuat gestur mengibas kibaskan tangan didepan wajah jagat.
"kalo lo ada urusan penting duluan gakpapa, gue bisa telepon anak anak" jawab raya setelah menelan makanan, yang jawabannya malah membuat dahi jagat mengerut kebingungan.
"anak anak?"
raya menatap jagat sekilas "Ah, temen temen abang gue yang biasanya main kerumah! udah biasa mereka gue jadiin gojek" kata raya sambil tersenyum, kalau masalah pergi kemanapun raya tak pernah kesusahan ya karena anak anak ini.
"cowok?" tanya jagat lagi, kali ini raya hanya membalas dengan menganguk.
"gue tunggu, cepet"
***
Gadis arkatama mengerjamkan kedua matanya, setelah cepat cepat mencuci tangannya ia mengikuti langkah jagat kearah motornya terparkir.
"lo serius mau nganterin gue?" tanya gadis itu, meraih helm yang disondorkan jagat kearahnya.
jagat hampir tak pernah kerumahnya.
walaupun sekelompok, mereka berdua akan mengambil opsi kelompok disekolahan atau cafe rumahan. jadi kali ini raya harus memastikan, tak lucu jika didepan gang ia diturunkan.
"lo mau disitu aja apa gimana? ayo, udah malem" raya tak sadar jika mesin motor jagat sudah menyala, gadis itu cepat cepat naik sambil berdecak.
"gue gak pernah bawa cowok kerumah" celetuk raya tiba tiba. gadis itu tak bohong, ia tak bisa membayangkan reaksi abangnya melihat adiknya bukan turun dari motornya atau teman temannya, atau bahkan ledekan anak anak sialan yang selalu kerumahnya untuk meminta jajan, ayahnya yang melotot kearah raya, bundanya...
"hah?"
"gakpapa" spontan raya, lebih bagus jagat tak mendengarnya, kan?
namun di kaca spion raya bisa melihat jagat tersenyum, alis gadis itu lantas naik satu keatas.
"kalo ditanya siapa gue jawab aja pacar"
🌼🌼🌼
udah lama gak nulis beginian...
hai! masih dimasukin perpus gaksihh?
ditunggu gak ditunggu pun aku juga bakal update wkwkwk🤏cuma mau bilang, i did it guysss!
aku lolos snbt di pilihan pertamaa,
masuk jurusan dan univ favorite ku heheheww
seneng gylakk:33rasa pegel sama ovt ku langsung ilang liat pengumuman kemarin, mulai bulan depan aku juga udah jadi mabaa!
sesuai janji, aku bakal usahain sering sering update, see youuuu!
KAMU SEDANG MEMBACA
jagat raya
Fanfichwang hyunjin ft shin ryujin. gaada yang nandingin soal cinta, bab bahagia dan sakitnya.