"Lo ngapain sih nyari jagat?" semprot sonia, lelah mengikuti langkah raya yang tak tau arah.
"kangen ya lo sama anak itu? ray lo tuh deserve better" tambah wanita dengan warna rambut blonde barunya. menepuk nepuk bahu raya sambil menganggukan kepala.
"deserve better pala bapak lo!" Balas raya dengan dingin, matanya masih mengabsen satu persatu manusia yang baru saja masuk ke kantin.
Nihil, dirinya masih belum mendapati seseorang dengan badge disaku dengan nama Hejagat Arshakala duduk dipojok kantin dengan segelas jus jeruknya. Konyol rasanya mengingat raya seakan tahu semua kebiasaan lelaki yang telah membuat perasaannya campur aduk semalam.
Raya mengigit bibir bawahnya, cemas.
"Gimana perasaan lo ketika ada orang yang semalem nangis didepan lo dan sekarang dia bolos 2 pelajaran dan—" rentetan kata yang keluar dari mulut raya terhenti ketika memandang mata yinandra yang menyipit.
"siapa?" tanya mentari, dibalas helaan nafas oleh sang arkatama.
"jagat!" pekik sonia sambil menunjuk arah pintu kantin, alih alih melengok raya malah melotot.
"kok lo bisa tau kalo itu jagat???" hebohnya, ketiga teman raya makin bigung dengan tingkah raya. Maksudnya, raya memang tidak jelas, tapi hari ini lebih gajetot alias gak jelas total.
"hah? ya gue gak mungkin tiba tiba lupa sama muka si jagatot kalik?" sonia menatap raya seksama, bigung.
"hah?" raya ikutan bigung.
"itu jagat tolol! lo nyariin dia kan?"
🌼🌼🌼
"Jagat" yang merasa terpanggil berpaling. Bukan, bukan berpaling kearah yang memanggil, namun berpaling sembarang arah, seolah menghindari seseorang disampingnya yang mulai marah.
"Jagat!" pekik raya, dongkol karena diabaikan begitu saja.
"Waah emang lo—"
"Kenapa, raya?" Mulut raya yang sudah siap mengomel kini tertutup rapat, kaget dengan ucapan jagat.
De javu
"L-lo kenapa gak ikut pelajaran tadi?" tanyanya kemudian, jagat yang sekarang sudah menatap raya tersenyum tipis dan beralih memangku dagu sambil menatap manusia didepannya.
"Kenapa sok khawatir gitu?" Tak membalas pertanyaan raya, jagat kini malah menaik naikkan alisnya, menggoda raya.
"Gak boleh?" Tanya raya bak anak polos, jagat langsung terhenyuh. Lelaki itu bigung, berdehem dan menegakkan badan.
Ia melirik sang puan disampingnya, hatinya bigung setengah mati. Apa yang harus ia jawab? Boleh banget? jagat mengelengkan kepala, ia masih belum lupa kejadian raya pulang bersama lelaki lain yang tertangkap kedua matanya.
"Gak boleh" dahi raya semakin menikuk tajam, padahal memang gak ada yang salah dengan ucapan jagat.
Kaget dengan ekspresi raya, jagat gelagapan
"Maksudnya, pacar lo nanti marah terus gue yang kena gimana?" Ucapnya setelahnya, sukses membuat dahi raya tertekuk tekuk."Lo ngomong apaan sih?"
Jagat mengulum bibirnya sendiri, gugup sekali dengan tatapan raya padanya saat ini. Lelaki itu memantapkan diri, lebih baik dia malu 7 hari dibandingkan memikirkan tentang lelaki yang membonceng raya setiap hari.
"Bukan pacar ya? Atau masih pdkt? Lo kan kemaren pulang bareng sama cowok"
Hening cukup lama, sampai saat mata jagat yang terpejam, kini terbuka karena ucapan raya.
"Lo tolol apa gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
jagat raya
Fanfictionhwang hyunjin ft shin ryujin. gaada yang nandingin soal cinta, bab bahagia dan sakitnya.