WARNING! Simak GIVEAWAY di akhir cerita
***
Aku yakin. Kali ini aku yakin bahwa surat itu memang dari Gavin yang kukenal. Akhirnya, aku berlari keluar dari kamarku setelah menyambungkan headset di ponselku ke telingaku untuk menggantikan tugas radio selama aku pergi. Tidak lupa aku menyambar sweterku di balik pintu kamar dan mengenakannya selama dalam perjalanan menuju tempat yang disebutkan Gavin tadi.
Aku tahu tempat yang dimaksud Gavin. Tempat yang sering kuhabiskan waktu bermain dengannya ketika kecil. Lokasinya tidak jauh dari rumah kami. Taman Kanak-Kanak Insani. Kami sering menghabiskan waktu bermain di sana, bahkan ketika kami sudah lulus dari TK dan duduk di bangku sekolah dasar.
Hingga aku sampai di tempat itu, lagu favoritku masih melantun indah di telingaku.
Dan biarkan aku mencintaimu
Karena dirimu yang bermakna
Dan izinkan aku menyayangimu
Hanyalah dirimu yang berharga
Pandangan kami bertemu. Gavin baru saja bangkit berdiri dari ayunan mini yang sering kami mainkan sewaktu kecil. Dia juga sedang menggunakan headset sama sepertiku, mendengarkan lagu favoritku yang penuh dengan kenanganku bersamanya.
Ketika kau ada di sampingku
Hidupku pun terasa damai
Seperti yang tlah terbayangkan
Dalam benakku
Tidak ada seorang pun dari kami yang rela untuk beranjak dari pijakan kami, seolah enggan melewatkan indahnya lagu yang sedang melantun, menyampaikan perasaan kami masing-masing. Biarlah tatapan mata kami yang menyiratkan hati kami satu sama lain.
Di saat hatiku ada di hatimu
Dunia pun menjadi indah
Karena hatimulah
Yang aku inginkan
Dan, apabila sekarang aku sedang bermimpi, aku memilih untuk tidak pernah terbangun lagi.
Persahabatan itu indah seandainya tidak ternodai oleh perasaan ingin memiliki. Namun, kita tidak pernah bisa mengendalikan perasaan lain yang tumbuh di antara persahabatan kita. Dan, jujur adalah tindakan yang tepat untuk dilakukan. Walau itu artinya kami harus siap menanggung segala risiko yang ada.
Seperti yang coba kulakukan. Mencari tahu isi hatinya dengan pernyataan cinta tersurat, tidak secara langsung. Karena aku mau kami akan tetap menjadi sahabat yang kompak, apabila ternyata dia tidak menganggapku lebih dari sekadar sahabat, walau pasti aku akan terpuruk beberapa waktu apabila kenyataan pahit yang harus kutelan.
Tapi, percayalah, kamu akan lebih menyesal bila tidak pernah mencobanya.
SEKIAN
Hai kalian sudah berada di akhir cerita "Diam-Diam Suka Kamu"
Aku mau tau kesan-kesan kalian tentang cerita ini. Baik mendengarkan audiobook-nya di Spotify maupun baca langsung di Wattpad. Sekaligus aku mau bagi-bagi hadiah total 500 koin Wattpad.
Caranya mudah. Kalian cukup komen di sini kesan-kesan kalian tentang cerita "Diam-Diam Suka Kamu". Lalu capture komen kalian dan posting di stories IG kalian dengan mention aku @pitsansi
Giveaway berakhir tanggal (20/08). Pengumuman pemenang akan aku umumkan di Instagram beberapa hari setelahnya.
Terima kasih. Sampai jumpa di karya-karyaku selanjutnya.
Salam,
pitsansi
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam-Diam Suka Kamu (Audiobook)
Fiksi Remaja"Untuk kamu yang hanya bisa mengagumi sahabatmu dalam diam. Percayalah, kamu nggak sendiri." ___ Alika ditembak Gavin! Cowok itu menyanyikan lagu romantis untuk Alika pada hari ulang tahunnya. Saat hati Alika mulai melambung, ternyata adegan itu han...