" Wah siapakah gadis cantik ini?" Rose yang sedang duduk dimeja bartender dengan segelas tequila ditangannya itu menoleh saat mendengar suara familiar dan menyebalkan"Duduk saja bujang tua" balas Rose
Mendengar itu tentu saja pria dengan nama lengkap Kim Mingyu itu melebarkan matanya "ya! kita seumuran sialan dan juga aku tidak bujang" tekan pria itu
"Tidak tanya" sahut Rose lalu pandangan gadis itu berputar mengelilingi seisi tempat dunia malam itu mencoba mencari Lisa yang tak kunjung menampakkan batang hidungnya
"Hei Kim mana Lisa?" tanya Rose pada Mingyu yang baru saja mendudukkan dirinya disamping Rose
"Diluar dengan Bambam" jawab Mingyu
Rose mengangguk paham lalu mulai menyesap minumannya
"Aku ingin bertanya sesuatu " ucap Mingyu
"What?" Rose menoleh menunggu pertanyaan yang akan dilayangkan oleh Mingyu
"Sedang dalam waktu berlibur?" tanya Mingyu heran,karena ini bukan waktu libur semester berarti kemungkinan Rose sedang melarikan diri dari kebisingan hidupnya.
"Tidak"
"Then?"
"Kabur dari rumah"
"Wahh tuan putri melarikan diri? ada apa?akan dinikahkan denga pangeran dari kerajaan lain?" ucap Mingyu dengan nada sedikit mengejek
"Exactly,but I don't want to get married"
"Why?"
" Dia tidak lebih tampan darimu" jawab Rose asal
"tcih,sudah ku duga. terimakasih sudah mengakui ketampanan ku Rose"
"Jadi tuan Kim karena aku sudah memujimu tampan,bisakah kau mengajakku berbelanja untuk satu minggu?"
"Gadis sialan" Rose hanya terkekeh sedangkan Mingyu meminta jenis minuman yang akan menemaninya malam ini pada bartender didepannya
"Mau kemana?" Tanya Mingyu saat melihat Rose berdiri dari duduknya
"Toilet" jawabnya singkat
"Oh perlu ku antar?" Rose mengambil garpu kecil dari piring buah yang disediakan dimeja lalu melemparnya pada pria itu ketika Mingyu memandangnya dengan tatapan nakal
"Jerk!" ucap Rose sebelum pergi
"Ah manisnya " balas Mingyu
Rose berjalan membelah lautan manusia yang sedang menari menikmati alunan musik. gadis itu sedikit menggeram karena rasa pusing mulai mendera dirinya. kenapa hanya dengan segelas tequila dirinya sudah pusing. oh ini buruk,jika Lisa tau pasti gadis itu mengatainya payah.
saat Rose sampai toilet ia pun masuk, beberapa menit gadis itu keluar mencuci tangannya diwastafel dan sedikit merapikan dandanannya dicermin toilet setelah terlihat rapi Rose pun keluar untuk kembali menemui temannya yang sepertinya sudah berkumpul.
"Ah sial kenapa masih pusing?" Rose memegang kepalanya yang masih saja pusing "jet lag dengan alkohol memang yang paling buruk" gumamnya sambil terus berjalan tapi Rose tidak sengaja menabrak pria yang membuatnya mundur beberapa langkah
"Matamu kemana nona?" seru orang itu kesal karena minuman yang ia bawa tumpah dan mengenai bajunya
"Ah maaf " setelah mengucapkan kata maaf dengan sedikit membungkuk Rose pun berniat untuk pergi tapi pria itu menahannya
"Kau mengotori bajuku" ucap pria itu sambil menunjuk bajunya yang sedikit basah
"Hanya sedikit" sahut Rose setelah dia melihat baju pria itu
"Tetap saja,aku tidak suka memakai pakaian yang kotor" pria itu menatap Rose dengan tatapan tajam
"Lalu haruskah kita bertukar pakaian?" jawab Rose dengan tatapan tak kalah tajam
"Haruskah?" bisiknya tepat disamping telinga Rose saat memundurkan wajahnya bisa Rose lihat pria itu tersenyum menyeringai padanya
"dalam mimpimu!" Seru Rose lalu pergi begitu saja
saat Rose kembali ke tempatnya Mingyu Lisa dan Bambam juga sudah disana dan mereka menyadari wajah kusut Rose
"ada apa?" tanya Bambam
Rose hanya menggeleng " baiklah ayo kita berpesta " ucap Lisa berdiri sambil mengangkat minumannya mengajak untuk bersulang. Rose dan yang lain pun melakukan hal yang sama.
Mereka pun menikmati malam itu. lebih tepatnya Rose lah yang sangat menikmati waktu bersama dengan temannya yang lain.terakhir mereka bertemu adalah dua tahun yang lalu dan setelah gadis itu kembali ke Melbourne Rose sangat sibuk,entahlah sibuk kuliah atau bersenang-senang dengan temannya disana. setelah lulus yang ingin Rose lakukan adalah ia akan pergi berlibur dengan Lisa, menyegarkan otaknya yang kusut dan buram. Tapi semua itu hanya menjadi angan ketika sang ayah memanggilnya untuk membicarakan sesuatu
"Rose menikahlah dengan Jung Jefrey " bahu Rose memrosost seketika, Rose bukan tipe anak yang suka membangkang atau protes akan sesuatu kepada orang tuanya tapi kali ini Rose tidak bisa menerimanya
" Dad aku belum lulus,aku masih ingin bersenang-senang dulu dengan hidupku"
"Tak perlu menunggu lulus Rose,kau tetap masih bisa kuliah walaupun sudah menikah. jangan terus menunda kau ingin jadi perawan tua hah?" ucap ayahnya tegas
Rose hampir menyerah. gadis itu bahkan tidak kuasa hanya untuk menolak ajakan kencan Jefrey,jikapun menolak pasti ayah dan ibunya akan memaksa Rose dengan alasan agar mereka bisa lebih dekat.
tcih,jika dia bisa memilih maka Rose akan memilih mengajak Jimin berbelanja menghabiskan uang pria itu,lalu ia bertemu dengan kekasih Jimin dan Rose akan ditampar lagi. oh shit, tapi tamparan perempuan bernama Jennie Kim itu cukup menyakitkan dan panas.Saat Rose hanya memiliki sisa waktu satu bulan sebelum acara tunangan dengan pria Jung itu,Lisa dengan otak granatnya berucap
"Hei kenapa kau tidak kabur saja?bilang pada ayahmu pendidikan di Melbourne tidak berhasil membuatmu menjadi pintar,lalu lanjutkan kuliah mu disini"
Rose hampir melayangkan kursi pada Lisa jika tidak ingat bahwa mereka sedang melakukan panggilan vidio dilaptopnya, alih-alih melihat Lisa kesakitan justru Rose lah yang harus merelakan laptopnya rusak.
Tapi itu tidak buruk,dan saat itu juga Rose memesan tiket penerbangan menuju Korea,hanya berbekal tas yang berisi laptop,ponsel,dompet, paspor dan satu box cemilan yang memang slalu ia stok dikamar Rose pun pergi tak lupa meninggalkan selembar note bertuliskan
'Mom,Dad sepertinya aku tidak bisa menikah. aku akan melanjutkan kuliah ku dikorea, ayah dan ibu Jimin akan menjagaku. aku menyayangi kalian'
TBC..
See U

KAMU SEDANG MEMBACA
LUXURY ROSE
FanficRose yang kabur dari rumah untuk menghindari perjodohan yang direncanakan oleh orangtuanya..