"Kenapa tadi menelpon?" tanya Jennie,beberapa menit setelah Rose dan Taehyung pergi,Jennie sampai di aula. saat Jimin menelpon tadi gadis itu sedang menuju aula belum sempat mengangkat karena panggilan itu sudah berakhir"Ah kau datang,tidak ada. aku hanya ingin minta bantuan tadi" jawab Jimin sambil merapikan rambut Jennie yang sudah duduk disampingnya
"Bantuan apa?"
"Rose merengek ingin pulang dan aku masih harus disini,jadi kupikir kau mau memberinya tumpangan" jelas Jimin
"Ah begitu,sekarang dimana dia?" Jennie menoleh kesana-kemari mencari keberadaan Rose
"Taehyung sudah membawanya pulang"
"Aku merasa aneh, sepertinya Rose menghindariku "ucap Jennie
"Aneh kenapa ?" tanya Jimin bingung
"Kau tau saat kerumahmu dua hari lalu,aku melihat dia keluar dari dapur lalu saat dia melihat ku entah kenapa tiba-tiba Rose terbirit-birit lari kembali ke kamarnya" jelas Jennie
Tawa Jimin pecah disana. astaga sayang sekali Jimin tidak menyaksikan secara langsung, sepertinya sepupunya itu hanya beromong kosong saat dia berkata tidak takut pada Jennie.
cihh tupai bermulut besar.
Tapi, wajar saja jika Rose takut. pertemuan pertama mereka tidak bisa dikatakan sebagai salam perkenalan yang baik. alih-alih mengasihani Rose yang mengadu karena telah ditampar oleh Jennie,Jimin justru tebahak sampai sakit perut.
"Kau harus menginap dirumahku kapan-kapan sayang" seru Jimin
ah ide cemerlang itu tiba-tiba saja muncul dikepalanya..
"Baiklah"
.
.
.
"Lis aku mau pingsan saja" seru Rose terbaring telentang diatas tempat tidurnya sedangkan Lisa berbaring tengkurap disampingnya dengan satu tangan yang gadis itu jadikan tumpuan kepalanya.
Sore tadi setelah sampai dirumah Rose langsung menelpon Lisa dan menyuruh gadis itu untuk mampir kerumah,jangan tanya untuk apa tentu saja Rose akan pamer pada Lisa mengenai Taehyung yang memberinya tumpangan. bahkan Lisa hampir terlelap mendengar Rose menceritakan bagaimana dia yang menahan histeris saat Taehyung menahan tangannya untuk tetap berada dipinggang pria itu.
dan sekarang sudah pukul sepuluh malam mereka sedang menunggu Bambam yang akan datang menjemput Lisa.
"Jika ku hitung ini sudah ke 12 kali kau mengucapkan itu Rose" ucap Lisa malas sambil menguap
jika saja bukan teman Lisa pasti sudah melempar Rose dari lantai dua ini
"Benarkah? sebanyak itu?" baru saja akan menjawab ucapan gadis itu tapi Lisa sudah mendapat pesan dari Bambam yang mengatakan dia sudah menunggu dibawah
Lisa pun bergegas turun diikuti oleh Rose lalu berpamitan pada ibu Jimin yang kebetulan masih menunggu ayah Jimin pulang sambil membaca majalah diruang tengah.
"Tumben sekali kau mengantarku sampai depan pintu Rose" tanya Lisa karena memang biasanya Rose terlalu malas untuk mengantarnya keluar
"Aku mengambil pesanan ayam goreng" jawab Rose sambil menunjukkan aplikasi pesan antar makanan diponselnya
Lisa menggelengkan kepalanya,padahal dua jam lalu mereka telah menghabiskan sekotak pizza yang Lisa bawa
"Ah itu dia" seru Rose girang saat melihat kurir makanan telah memasuki pagar rumah
"Bambam?"
"Tidak,ayam gorengku" Rose pun menerima makanan itu "sampai jumpa lis,hati -hati dijalan.Aku lapar,dahh..." Rose menutup pintu sedikit kencang bertepatan dengan Bambam yang baru saja masuk
"Dia kenapa?" tanya nya pada Lisa
Lisa hanya mengangkat bahu lalu mengajak Bambam segera pergi dari rumah itu.
Sedangkan Rose yang baru saja menutup pintu berhenti sebentar untuk mengambil sepotong ayam dari kotak makanan itu lalu menikmatinya sambil berjalan menuju kamar,sempat menawari ibunya tapi Minyoung menolak karena sudah makan malam.saat sampai dilantai dua ia bertemu Jimin yang sepertinya akan turun kebawah setelah membersihkan dirinya,ya pria itu baru saja pulang satu jam yang lalu
"Minta satu" ucap Jimin tapi Rose langsung menjauhkan kotak makanan itu dari jangkauan Jimin
"Ya jangan pelit!" protes JiminRose tampak berpikir sebentar,dia tidak boleh memberi dengan gratis jika untuk Jimin. ayo Rose cepat berpikir,apa yang harus kau minta?piyama? tidak tidak dia baru saja dibelikan oleh ibunya kemarin. tidak,ibu Jimin lebih tepatnya.
"Jim setelah kupikir-pikir sepertinya aku butuh kamera. kau tau kampus kita akan mengadakan festival,pasti banyak yang harus di dokumentasikan"
ah pintar sekali kau Rose
"Lalu apa gunanya handphone mu itu" malas sekali Jimin jika sudah begini. sangat tidak adil jika sepotong paha ayam digantikan dengan kamera
"Kamera handphone itu tidak maksimal jika digunakan untuk mengambil foto,akan lebih bagus jika memakai kamera digital. kau ini kampungan sekali" ejek Rose
"Berikan dulu " ucap Jimin Rose pun memberi satu potong ayam goreng itu "bagaimana jika besok sore?" tanya Jimin.Wajah Rose berseri,wah sepertinya Jimin akan meladeni ucapannya dengan serius
"Tentu" jawab Rose dengan senyum senangnya
"Oke aku tanya Jennie dulu" Rose masih tersenyum lalu setelah beberapa detik dia menyadari sesuatu
"Tunggu..kenapa Jennie?" tanya nya bingung
"Tentu saja aku akan membeli untuknya juga,jadi kita pergi bersama" ucap Jimin enteng,hampir saja meledakkan tawanya melihat perubahan ekspresi Rose
oh shit!
"Aku tidak mau pergi dengannya. kita berdua saja" tolak Rose
"Jika bisa pergi bersama kenapa tidak? toh juga barang yang akan dibeli sama"
"Pokoknya tidak mau jika dengan Jennie!"
"Pergi bersama atau tidak membeli kamera sama sekali?"
"Jim kau jahat sekali" Rose pun mulai memasang wajah melas
"Jika aku jahat aku tidak akan mau membelikan kamera yang kau inginkan " bantah Jimin
"Tapi tidak dengan Jennie "
"Memangnya kenapa?" tanya Jimin pura-pura bodoh. Ya Tuhan Jimin nyaris kentut karena menahan tawa melihat ekspresi Rose "Kau takut akan ditampar lagi?"
"Tidak! kenapa harus takut,aku hanya tidak mau kita bertengkar dan nanti dia akan mati ditangan ku" bantah Rose
"Jadi? mau atau tidak?"
"Tidak! aku akan meminta pada ayah saja" Rose pun berjalan kembali menuju kamarnya,tapi setelah beberapa langkah ia berhenti dan menghampiri Jimin lagi yang masih menatapnya "kembalikan!" Rose merebut ayam yang baru satu gigitan masuk didalam mulut Jimin.
enak saja,tidak ada kamera ayam pun tidak bisa Jimin minta!
TBC....
Pendek tapi tak afa,up sajaa. xixi ^•^
![](https://img.wattpad.com/cover/344259080-288-k329583.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LUXURY ROSE
أدب الهواةRose yang kabur dari rumah untuk menghindari perjodohan yang direncanakan oleh orangtuanya..