Setelah kejadian dibar minggu lalu,Jimin benar-benar melarangnya untuk pergi ke tempat itu lagi tentu disertai dengan beberapa ancaman. Rose pun terpaksa menurut tapi bukan karena takut pada Jimin. ia merasa malu sendiri saat Jimin menceritakan bagaimana ia tertidur dipelukan seorang pria yang bahkan tidak Rose kenal, takut-takut jika Rose pergi dan secara tidak sengaja bertemu dengan pria yang ia ingat namanya adalah Jeon Jungkook itu,mau ditaruh mana wajahnya nanti.Rose berusaha keras untuk mengingat kembali kejadian sebelum dia tertidur lalu saat sudah ingat Rose rasanya ingin tenggelam dilaut saja.
'bagaimana jika aku menciumu saja sebagai bayarannya'
Oh God! murahan sekali kau Rose! umpatnya dalam hati.
Biarpun Rose lama tinggal di negara yang menormalisasikan hal semacam itu entah sewaktu di Melbourne atau di Korea tapi tetap saja dia tidak mau melakukan hal semurah itu jika belum terikat dalam sebuah pernikahan.
tidak mau,tidak akan dan tidak sudi.
Seminggu setelah kejadian itu pula Rose hanya ada dirumah sesekali dia akan menyuruh Lisa untuk datang dan mereka akan melakukan banyak hal dirumah itu,membakar kamar Jimin misalnya?tidak hanya becanda. atau Rose akan berbelanja dengan ibu Jimin,ke salon,berburu makanan,dan banyak lagi.
Habis terang terbitlah mumet.ya tentu saja, hari ini Rose mulai masuk kuliah setelah dia harus mengurus beberapa berkas yang diperlukan lalu menyiapkan kebutuhannya selama kuliah.
Saat pertama kali memasuki kelas Rose sedikit gugup karena menjadi pusat perhatian mahasiswa yang lain tapi dia mencoba untuk tenang dan biasa saja,setelah itu ia melakukan perkenalan dan mengikuti kelas.
"Jadi kau lancar berbahasa inggris?" tanya Jisoo gadis cantik yang baru saja menjadi temannya. mereka sedang berjalan bersama menuju kafetaria kampus. karena Lisa Mingyu dan Bambam berbeda kampus dengannya jadi Rose harus beradaptasi dengan orang baru lagi.
"Ya begitulah.. kau tau sebenarnya agak membingungkan, aku lahir di Korea lalu pindah ke New Zealand saat umur lima tahun setelah itu kembali lagi ke korea saat umur tujuh tahun dan umur lima belas aku pindah ke Melbourne. Jadi aku sering menggunakan bahasa inggris untuk berkomunikasi dengan orang-orang tapi saat dengan keluarga ku aku tetap menggunakan bahasa Korea" jelas Rose kepada Jisoo yang hanya mengangguk
"Pasti menyenangkan jika bisa berbahasa inggris dengan lancar. akan lebih mudah untuk berkomunikasi dengan banyak orang " ucap Jisoo "aku agak buruk dalam berbahasa inggris " keluhnya
"Tidak juga, terkadang masih ada yang bingung saat aku berbicara,karena aku menggunakan aksen Australia jadi ada beberapa kata yang memiliki arti sama tapi dengan pengucapan dan kosa kata yang berbeda" Jisoo lagi-lagi mengangguk,dia adalah gadis murni Korea,Rose juga. tapi mereka memiliki pengalaman yang berbeda,karena beberapa kali berpindah tempat tinggal jadi Rose mau tidak mau harus beradaptasi dengan lingkungan termasuk juga bahasa. Rose fasih berbahasa inggris karena memang mayoritas orang disekitarnya menggunakan bahas internasional tersebut.
"Ah begitu ternyata. "jawab Jisoo
Setelah sampai di kafetaria mereka mengambil makanan yang diinginkan lalu mencari tempat duduk untuk menyantap hidangan makan siang mereka.
"Ayo kita bersulang" Saat mereka tengah menikmati makan siang Jisoo berucap tiba-tiba sambil mengangkat kaleng soda miliknya
Rose menatapnya bingung " bersulang? untuk apa?" tanya Rose
"Bersulang untuk hari pertama kita menjadi teman" Jawab Jisoo
"Kita hanya punya soda"
"Tak apa" Mendengar jawaban Jisoo Rose pun mengambil minumannya dan mengangkatnya untuk bersulang dengan Jisoo setelah memasukkan satu buah strawberry dimulutnya

KAMU SEDANG MEMBACA
LUXURY ROSE
FanficRose yang kabur dari rumah untuk menghindari perjodohan yang direncanakan oleh orangtuanya..