PLAN

555 68 1
                                    

" Jadi bagaimana dengan kuliahmu Rose?" tanya Park Min Young ibu Jimin saat mereka berkumpul dimeja makan untuk makan malam bersama

"Aku akan melanjutkan kuliah ku disini bu,aku sudah bilang pada mom dan dad" jawab Rose karena sudah sangat dekat sejak lahir Rose memang sudah biasa memanggil orang tua Jimin dengan sebutan ayah dan ibu sama seperti Jimin

" Siapa yang akan membayar biaya kuliahmu ?" tanya Jimin

"Tentu saja ayah,memangnya kau mau membayar?itu mahal tapi jika kau mau silahkan saja" ucap Rose santai sambil memakan sepotong apel yang membuat kedua orang tua Jimin hanya terkekeh disana.

Tak apa,mereka memang bisa menanggung semua biaya kuliah sekalipun kehidupan Rose selagi keponakan tersayangnya itu berada dikorea

"Kau mau membuat ayahku bangkrut?!" sebal Jimin

"Ayahku juga! tidak akan membuat bangkrut,aku bisa berhemat" sangkal Rose tidak mau kalah,kan memang benar ayah Jimin adalah ayahnya juga

"Tutup mulut manismu itu nona park,kau lupa tadi siang kau hampir menguras habis isi dompetku" cibir Jimin mengingat kejadian tadi setelah dari bandara Rose memintanya mengantar membeli buku namun berakhir dengan membeli beberapa set piyama.

Rose hanya meringis,dia adalah gadis dengan sejuta piyama jadi selagi belum sampai sejuta dia tidak akan berhenti untuk membeli set pakaian tidur itu.

"Sudahlah anak-anak jangan ribut" tuan Park Seo Joon selaku ayah Jimin pun menengahi keduanya
" dan boy,bukankah kau harus segera bersiap untuk acara kampusmu?"

"Ah itu,aku menunggu temanku ayah" jawab Jimin atas pertanyaan ayahnya

"Kenapa?" ibu Jimin pun ikut bertanya

" Dia meminjam kemeja putih,aku tidak tau mana yang pas untuknya jadi kusuruh dia kemari untuk mencobanya sendiri "

"Cih apa dikorea tidak ada toko pakaian?" decih Rose, oh ayo lah di Korea pasti banyak toko pakaian atau butik-butik yang menyediakan kemeja putih,kenapa harus meminjam segala? dasar manusia tidak modal.

"Temanmu yang mana?"Jimin sudah akan mengeluarkan suara untuk membalas ucapan Rose saat sang ibu bertanya padanya

"Kim Taehyung" dan makan malam pun berlanjut mereka mengobrolkan banyak hal dan sedikit berdiskusi tentang Rose yang akan melanjutkan kuliahnya dikorea dan keputusan akhir rose akan masuk di universitas Hybe Seoul,sama seperti Jimin.

Saat makan malam selesai mereka pun membubarkan diri dan kembali ke kamar masing-masing namun Rose memilih untuk bersantai diruang tengah rumah itu untuk melihat majalah fashion milik  ibu Jimin.Karena terlalu fokus dengan majalah itu Rose sampai mengabaikan bibi kwon yang berjalan melewatinya untuk membuka pintu karena bel rumah berbunyi

"Tuan muda ingin minum apa?"

"Ah tidak usah bibi aku akan langsung ke kamar Jimin saja "

Rose menoleh saat mendengar suara bibi kwon yang sepertinya sedang terlibat pembicaraan entah dengan siapa dan saat menoleh gadis itu hampir mengumpat saat melihat seseorang yang berdiri disana yang juga sepertinya bertanya-tanya saat melihat presensi Rose,siapa gadis ini?

'oh shit! 'batinnya

"Wajah bodoh, hentikan! kau membuat temanku takut" Rose kembali sadar saat suara Jimin menganggu pendengarannya. pria itu memang mendengar klakson mobil Taehyung dari kamarnya dilantai dua maka itu dia turun 

"Cepat Kim! waktu kita tidak banyak" ucap Jimin sambil meninggalkan ruang tengah untuk kembali ke kamarnya tentu  saja dengan Taehyung yang mengikutinya

"Siapa itu?" tanya Taehyung saat mereka sudah berada dikamar Jimin

"Sepupu  gila ku" jawab Jimin sambil mengeluarkan beberapa kemeja putih dari lemari dan menyuruh Taehyung untuk segera mencoba. Taehyung hanya mengangguk lalu mengambil beberapa kemeja itu dan mencobanya sedangkan Jimin sendiri sudah siap ia hanya tinggal menyiapkan sepatu yang akan dipakainya saja

.

.


.

Sebelum kepindahannya ke Melbourne delapan tahun lalu Rose dan keluarganya memang tinggal di Korea dan karena kepentingan pekerjaan yang memang mayoritas keluarganya berhubungan dengan hukum mengharuskan mereka untuk tinggal dan menetap di Melbourne. namun meski begitu Rose tidak begitu saja melupakan negara kelahirannya, sesekali ia akan datang ke Korea jika ada waktu luang ataupun saat ia dipusingkan oleh dunia perkuliahannya.

Memang hal mudah baginya untuk pergi ke berbagai negara yang ia inginkan,tapi yang harus kalian ingat tidak semua negara memiliki penghuni seperti Jimin. ya jika Rose merasa bosan dan merasa tak bergairah dalam hidupnya tentu saja ia akan menganggu hidup Jimin. membuat Jimin marah adalah keahliannya dan menghamburkan uang Jimin adalah hobinya. tidak,ini tidak seperti kisah gadis yang mencintai atau bahkan terobsesi sepupunya sendiri,ini hanya tentang Rose yang suka membuat sengsara anak tunggal kaya raya itu.

Tapi jangan kalian kira perbuatannya tak pernah membawa petaka,dua tahun lalu Rose mendapat satu tamparan dari seorang wanita yang mengaku pacar Jimin karena wanita itu memergoki mereka sedang berbelanja di mall. oh sial,jika diingat lagi itu sangat memalukan karena wanita itu melakukannya didepan teman-temannya saat mereka sedang berpesta disebuah bar.

"Kau tak rindu padaku lis?" Rose bertanya pada seseorang diseberang sana sambil merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur,Rose tertidur disofa saat dia masih membaca beberapa majalah,niat hati ingin sedikit menganggu Jimin dan temannya saat turun tapi rasa kantuk itu tak pernah kalah saat melawan Rose,dan gadis itu berharap semoga wajahnya tidak dalam keadaan konyol saat ia tidur tadi. bisa hancur image nya didepan teman Jimin yang tampan tadi. dan sekarang ia terbangun ditengah malam.

" Rindu sekali Rose sampai rasanya aku akan membeli sayap dan terbang ke Melbourne untuk memculik dan menjualmu "  jawab Lisa dengan segala hiperbolanya

"Cihh..omong kosong!"tukas Rose

"Jadi haruskah kita pergi ? bagaimana dengan bar? diamond bar yang terbaik seantero Seoul"

"Setuju!"

"Aku akan mengundang yang lain" dan setelah telepon tertutup langsung saja Rose memilih beberapa dress yang akan ia gunakan

"Tidak tidak ini terlalu sexy" gumamnya saat ia mencoba salah satu dres lalu melepas dan mencoba dress yang lain " not bad" Rose berputar didepan standing mirror yang ada di kamarnya," tapi aku tak suka warnanya,apa-apaan warna hijau ini,aku akan terlihat seperti bendera brazil berjalan" Rose frustasi karena tak kunjung menemukan dress yang cocok untuknya,sedikit mengumpat karena kebodohannya yang malah mementingkan camilan dari pada baju yang harusnya dia bawa,tapi akan merepotkan jika Rose berkemas baju toh juga Rose punya banyak baju dirumah Jimin jadi untuk apa harus repot membawa baju lagi.

Rose memang memiliki kamar sendiri dirumah Jimin. tentu saja,jika tidak bagaimana dia akan menyimpan baju yang dia beli dengan uang pria itu? jika orang tuanya tau Rose memeras Jimin bisa di lempar ke sungai oleh ibunya,baiklah lupakan.

dan gotcha!! Rose menemukan dress yang cocok! jadi mari bersiap dan pergi

TBC..

Panjang ya?lagi mood soalnya,wkwk

See U

LUXURY ROSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang