Ketakutan

30 6 2
                                    

Mentari pagi menyinari kota seoul dan kendaraan yang sibuk berlalu lalang menandakan orang-orang sibuk. Begitu juga taeyong yang sudah rapi dengan setelan jas untuk pergi ke kantor nya, lantaran mark terus saja menelpone. Di sisi lain soojung yang masih terlelap dengan selimutnya padalah matahari sudah mengenai muka soojung.

Soojung terbangun lantaran taeyong membanggunkannya. "Apa kau terus tertidur?, aku akan bekerja" taeyong menggoyangkan tubuh soojung yang masih tertidur.

"Hmmm" erang soojung yang tidak sengaja di kluarkannya memabuat taeyong terdiam dan menatapnya dalam.

"Sial" ucap taeyong dalam hati lalu menghilangkan pikirian nya.

Soojung yang sudah mulai sadar lalu meregangkan ototnya, seperti biasa yang di lakukan soojung.
Taeyong berdiri dan berjalan keluar kamar "aku akan menyiapakan sarapan mu" ucapnya lalu pergi.,
Soojung yang masih setengah sadar turun dari tempat tidur lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah membersihkan dirinya lalu keluar dari bilik kamar mandi taeyong yang sudah rapi dengan pakainya yang di kenakan seperti kemarin, soojung menuruni tangga apertmn taeyong kakinya yang begitu bersih putih lihai menuruni tangga tanpa menggunakan alas kaki.

Taeyong yang sudah menyiapakan makanan soojung, dan menghampiri soojung yang menuruni tangga dan menatap nya dari bawah samapi atas dia lupa memberikan pakaian soojung yang dia pesan kemarin, "kenapa kau menatapku" ucap soojung yang sudah di sampaing taeyong.
Taeyong yang di tanya hanya menggeleng. "Ayo makan" ucapnya lalu mendahului soojung ke ruang makan.  Hanya ada suara gapru taeyong ruangan dapur sunyi dua insan ini menikamti makanan
Soojung menimakti dada ayam dan buah begitu lahap. Taeyong hanya menatapnya.

Akhirnya mereka selesai sarapan, "tunggu sebentar" taeyong bangkit dari kursinya menuju ruang tamu mengambil paper bag. Dan memberikan nya ke soojung,

"Apa ini?" Ucapnya soojung menerima paper bag itu,

"Ini baju mu kemarin yang aku pesan coba saja pakai"

Soojung membuka paper bag itu yang isinya dress putih selutut dan dalama prempuan. "Tunggu kenapa ada dalaman? Apakah taeyong tau size ku yang di butuhkan?" Soojung beradu dengan pikirannya lalu menatap taeyong "kenapa biasa- . Belum sempat soojung melanjukan perkataanya.
"Kalau kekecilan atau kebesaran katakan padaku aku tidak tau ukurannya, itu aku memilih nya asal" ucap taeyong,

Soojung merasa malu dengan dirinya kenapa membahas ukurannnya. Taeyong mengerti dengan perkataan soojung dia pasti bertanya-tanya kenapa dia tahu tapi taeyong membelinya asal.
"Aku akan kekantor jadi kau harus merubah dirimu, tidak mungkin kau berpenampilan seperti ini" ucapnya lalu bangun dan membereskan semuanya.

Soojung hanya mengaguk, setelah melesaikan sarapannya soojung langsung merubah dirinya menjadi seekor rubah lagi, dan taeyong mengakatnya kedalam dekaapnya menuju keluar untuk pergi ke kantor. Taeyong meletakan soojung di sampingnya dan memasngkan sabuk pengaman.

("Apa ini??, apa ini rumah?" Ucap soojung dalam hati yang meliat sekeliling mobil taeyong, soojung tidak pernah melihat benda ini yang di katakan rumah.)

("Baunya sangat tidak enak", soojung tidak menyukai bau mobil dia baru pertama kali menauki mobil)

Taeyong yang melihat soojung gelias lantaran tidak nyaman dengan duduknya terheran "kau kenapa?,kau tidak nyaman?" Ucap taeyong menatap soojung

("Ini tidak enakk,, aku ingin kluar" soojung truss gelisah)

Taeyong yang paham membuka jendela mobilnya sedikit aga udara bisa masuk. Soojung yang tadinya gelisah sekarang sedikit lega.  ("Nah ini baru nyaman" ucapnya)

White FoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang