🎵 Play Just pretend - Bad omens 🎵
" Aku akan melakukan yang terbaik meski aku tak baik baik saja. Jadi maukah kau menunggu dan mencoba kembali apa yang telah kita mulai."
.
.
."Aku ingin membeli rumah dibeberapa titik." ucapku kepada ayah setelah aku menunggunya pulang dan mendapati ayah sedang bersantai di kamar.
Entah keberanian dari mana aku meminta sesuatu dari jiwa asing yang baru kukenal sehari yang lalu.
Namun, untuk saat ini aku yang berhak penuh atas kehidupan Thea.
Aku akan menggunakan apa yang dimiliki thea sebaik mungkin.
Beralih pada ayah, sepertinya dia agak terkejut dari permintaanku.Ya walaupun kekayaan seorang Aaron Borwn tak akan berpengaruh karena permintaanku.
Namun dia tak akan mempertaruhkan sepeserpun uang seperti rumah rumah kosong tak memiliki nilai yang ku minta.
"Ayah selalu memberikan apa yang kamu mau sayang, tapi kali ini apa ayah boleh tau alasannya?"
"Apa ayah percaya padaku?"
Ayah menarik kedua sudut bibirnya. tatapan ayah begitu dalam dan meneduhkan, seperti inikah rasanya dicintai oleh keluarga.
Rasanya begitu manis dan memabukkan, mataku terasa perih. Ekspresi sederhana dari seseorang namun tak semua orang cukup beruntung menikmati ekspresi itu.
Thea kau benar benar gadis yang sangat beruntung memiliki ayah Aaron. Aku dapat jatuh cinta berulang kali karenanya.
"Tentu sayang, kau akan mendapatkan sertifikatnya segera. namun ayah kali ini tidak berjanji kau akan mendapatkan semuanya. Kau mengerti kan semua rumah tidak dapat dibeli dengan uang begitu saja "
Aku menunjukkan senyum termanis ku sembari memeluk ayah erat, ayolah aku tak akan menyia-nyiakan duplikat idolaku ini.
"Aku sangat menyayangimu ayah"
****
Bagaimana bulan begitu indah meskipun secara harfiah dia tak pernah memiliki sinarnya sendiri.Bagaimana bintang begitu begemerlapan meskipun cahanyanya berasal dari beberapa juta tahun yang lalu.
Konjungsi antara elemen elemen langit tampak begitu nyata dan bercahaya di pandanganku. Lalu apakah aku juga hidup secara nyata, kupikir agak lucu mengalami suatu fantasi yang selama ini ku baca dalam novel online ku.
Aku tak pernah sekalipun mengharapkan itu benar benar terjadi padaku.
Apakah aku diberi kesempatan oleh tuhan sebagai timbal balik atas hidupku yang cukup memprihatinkan.
Aku tak tau, jika iya aku tak akan pernah menyia nyiakan kehidupanku saat ini.
"Apa yang kau pikirkan"
Aroma kopi mulai memasuki Indra penciumanku, dapat ku tebak. Kenzo."Apa kau sedang merencanakan pembunuhan untukku?"balasku
Kenzo mengalihkan pandangannya kepadaku. rahangnya mengeras,dan terdapat kerutan di dahinya. dia sangat ekspresif perihal emosi.
"Kau terlalu memperhatikanku Ken, aku benar benar takut jika saja kau menguntitku."
"Kau..berhentilah bertingkah dengan membuang buang uang ayah demi keinginan gilamu itu."
"Oh..jadi kau cemburu karena ayah memberikan apa yang ku inginkan."
Dia terdiam kembali dan berbalik menjauhiku dari balkon. Kenapa sih dia, toh aku juga tak merebut semua harta kekayaan ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Giving Up On You
Teen FictionAthena seorang remaja SMA yang dengan nasib buruknya secara tak sadar menabrak pembatas jalan. Namun sebuah keajaiban terjadi, takdir menautkan hidupnya dengan seorang remaja labil bernama Thea. Dan yang lebih mengejutkan Athena mundur beberapa tahu...