Bagian ke 5 | perasaan yang masih tertinggal

62 9 2
                                    

🎵 Play bow down - I prevail 🎵

" Sampai kapan kau mencintai kebohongan yang telah membuatmu jatuh berantakan "
.
.
.

Bow down milik i prevail mengalun indah ditelingaku. Salah satu cara terbaik untuk menikmati jam pelajaran yang kosong bagiku adalah memainkan musik di Spotify,yah sekalian saja mengisi kegalauanku karena Eric.

Sebenarnya tak terlalu menyakitkan sih, hanya saja sepertinya dia memberi batas agar aku tak terlalu dekat dengannya.

Padahal opsi keduaku aku ingin berteman dengannya layaknya aku dengan Alex.

Kuputuskan untuk memperbaiki hidup Thea yang gila ini, serius dia terlalu naif mengejar Kevin yang notabenenya memiliki kekasih, ah calon kekasih.

Aku bingung, jika mereka saling mencintai kenapa tak langsung pacaran saja. Kekosongan itu yang membuat thea tak menyerah mendekati Kevin. Benar benar bodoh.

"The ayolah sekali aja bikin tiktok wajah lu tuh harus dipamerin ke seluruh dunia."shopia menggoyangkan bahuku. Sial, dia merusak acara galau ku.

"Males gue,mau tidur."balasku sambil menelungkupkan wajahku di meja.

Shopia mengernyit" Ah gaasik lu the pantes aja ga punya pacar."katanya sambil menjauh dariku dan memanggil seorang cewek untuk diajak membuat Vidio tiktok.

Akhirnya shopia pergi dari meja di sebelahku.nyaman sekali rasanya jika kau tidur dengan mendengarkan musik ditelingamu ditengah tengah hiruk pikuk Manusia manusia satwa dikelas.

***

Setelah memasuki jam istirahat aku shopia dan teman cewek yang lain langsung menuju kantin sekolah untuk mengisi perut kami yang kosong.

Tadi pagi aku cukup ceroboh tak sarapan dan langsung menuju sekolah yang malas kuakui karena seorang cowok.

"Nitip geprek pakek nasi sama es teh shop,thanks." Kataku pada shopia.

"Siap laksanakan,tuan putri."shopia menundukkan badannya padaku dan memutar badannya untuk memesan makanan.

Sebenarnya aku merasa canggung dengan teman cewek dikelasku karena mereka cukup dingin dan elegan,yah aura anak konglomerat memang selalu begitu.

Aku juga terlalu malas untuk meladeni antrian panjang, lebih baik memainkan media sosialku di ponsel.

"Jadi lu kenapa bisa kecelakaan kemarin the." Tanya seorang cewek berambut blonde dengan mata coklat jernih kepadaku.

Kupastikan namanya Angel,aku mulai menghafal nama nama teman sekelas dengan bantuan shopia.

Namun sepertinya aku tidak cukup berbakat untuk mengenali wajah seseorang,lebih tepatnya aku terlalu malas.

Bersosialisasi itu sangat melelahkan,tapi aku juga memerlukan posisi mereka untuk rencana ku kedepan.

"Sorry,gue amnesia abis kecelakaan.jadi gabisa cerita,ayah juga ga ngizinin buat mikirin itu."

Ugh,itu yang memalaskan dari semua ekspresi.Perasaan mengasihani,seolah olah aku makhluk menyedihkan.

Bukan tanpa sebab,namun dikehidupan sebelumnya aku selalu saja dikasihani oleh semua orang,namun mereka membicarakan ku dari belakang dan menambah nambahi apa yang sebenarnya tak terjadi padaku.

"Serius the,pantes aja lu akhir akhir ini ga deketin Kevin."Tambah seorang gadis berkulit sawo matang kalau itu pasti Rika salah satu anak dari dokter spesialis forensik terkemuka.

Aku hanya menyunggingkan senyumku.Kevin,cowok brengsek itu kenapa selalu saja melekat pada topik pembicaraan tentangku.Aku bersumpah akan membuatnya menyesal karena telah mengabaikan Thea.

 Giving Up On You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang