Kembali Bersama

159 16 0
                                    

Happy reading 🌚⚠️


。。。。。🐺。。。。。






Suna bergerak mendekat, mengikis jarak diantara mereka. Osamu yang merasakan bahwa Suna mendekatinya pun menoleh. Mata Osamu seketika melebar saat mendapati jarak wajah mereka sangat dekat. Dia bahkan merasakan sesuatu menyentuh bibirnya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Osamu kaget. Dia mendorong tubuh Suna untuk menjauh. Dengan satu tangan menutup wajahnya yang memerah.

Suna tidak menjawabnya. Diraihnya tangan Osamu yang menutup wajahnya untuk menyingkirkannya. Suna kembali mendekat.

"Suna?" Cicit Osamu sedikit takut.

"Hm?" Gumam Suna saat kening mereka telah bersentuhan.

Osamu ingin bergerak mundur namun kalah cepat dengan gerakan Suna yang menahan tengkuknya.

Suna kembali mendaratkan bibirnya di atas bibir Osamu dengan lembut. Osamu hanya bisa menutup matanya merasakan sensasi aneh yang menjalar ditubuhnya. Perutnya terasa geli seperti ada ribuan kupu-kupu yang terbang berputar-putar. Bibir Suna terasa hangat dan lembut saat bergesekan. Tidak bisa dipungkiri bahwa Osamu menyukainya. Wajahnya semakin memanas karena malu.

"Ngh." Suara lenguhan dari Osamu membuat Suna menghentikan kegiatannya. Ditatapnya wajah Osamu yang memerah dan mengemaskan. Tanpa sadar dia menjilat bibirnya sendiri.

Suna mendorong tubuh Osamu hingga terlentang di lantai. Suna menindihnya dan kembali menciumnya.

Suna menyusupkan lidahnya membuat Osamu tersentak kaget.

"Ngh?!"

Suna memiringkan kepalanya dan memperdalam ciumannya. Mengajak lidah Osamu untuk bermain-main. Permainan lidah yang awalnya halus dan pelan perlahan mulai memanas dan cepat. Osamu yang belum pernah melakukannya tentu saja kewalahan. Osamu mencengkeram kaos Suna erat. Decapan basah dan desahan halus memenuhi ruangan itu.

Beberapa saat kemudian Osamu menepuk punggung Suna pelan. Mengerti maksudnya, Suna pun melepaskan ciuman mereka. Osamu mengalihkan pandangan ke arah lain dengan nafas terengah. Kembali menutup wajahnya menggunakan tangan.

"Jangan menutupinya!" Ucap Suna menjauhkan tangan Osamu dari wajahnya. Dia tidak ingin kehilangan kesempatan melihat wajah Osamu yang mengemaskan dimatanya.

"Bisa ... Minggir dulu?" Pinta Osamu. Dia tidak nyaman dengan posisi mereka yang ambigu.

"Tidak mau." Jawab Suna.

"Ada yang harus kita bicarakan." Osamu masih berusaha membujuk. Mau sekeras apapun dia mendorong Suna, pemuda itu tidak bergerak sedikitpun.

"Ya, bicaralah!" Sahut Suna tanpa bergeser dari tempatnya.

"Tapi-" Ucapan Osamu terpotong saat Suna mengecup bibirnya singkat.

"Bicara saja seperti ini, atau kau mau ku buat kehabisan nafas lagi?"

Osamu melotot horor mendengar ancaman dari Suna. Bagaimana dia bisa berbicara dengan gamblangnya seperti itu?

Osamu hanya menghela nafasnya pelan. Dia diam beberapa saat membuat keadaan menjadi hening.

"Tadi itu ... Maksudnya apa?" Tanya Osamu dengan suara lirih.

"Kenapa masih bertanya?" Bukannya menjawab Suna justru balik bertanya.

Osamu menatap Suna dengan kesal. Tentu saja dia bertanya karena mereka tidak ada hubungan apapun. Beda lagi jika mereka berpacaran, baru dia tidak akan bertanya apapun.

The Bright Spot Between Us // SunaOsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang