Serigala, bukan Anjing

192 14 0
                                    

Pict Suna encok ✨

Happy reading

。。。。。🐺。。。。。




Hari-hari berlalu begitu saja. Suna dan Osamu semakin hari semakin dekat, sebagai teman tentunya. Bahkan Suna juga sudah mendaftar di club' voli untuk memenuhi undangan Osamu untuk bergabung waktu itu.

Tapi karena Suna masih baru di dunia voli, banyak hal yang belum dia ketahui. Maka dia pun meminta bantuan Osamu untuk menjelaskan semuanya. Entah itu posisi, peraturan, dan lain sebagainya. Tentu saja sekalian untuk modus. Saat Osamu menjelaskan, setengah konsentrasi dia gunakan untuk mendengarkan sisanya untuk memperhatikan Osamu. Menghirup wangi aroma buah peach favoritnya dari tubuh Osamu.

Sewaktu pertama kali Suna menginjakkan kaki di lapangan semua anggota tim voli dibuat terkejut dan kagum secara bersamaan. Kecepatan dan kelenturan tubuhnya membuat yang lain bertanya-tanya apakah benar baru pertama kali? Osamu juga heran dan terkesima karena Suna cepat sekali memahami. Dia mudah untuk beradaptasi dengan ritme permainan timnya.

Tentu saja ada satu orang yang tidak terkejut dengan hal itu. Atsumu hanya mencebikkan bibirnya dan mencibirnya.

"Dasar anjing."

"Aku serigala." Sahut Suna tidak terima dipanggil anjing oleh Atsumu.

"Masih satu keluarga." Balas Atsumu.

Tercipta kilatan petir diantara keduanya.

Mereka berhenti setelah mendapat teguran dari seniornya karena malah pelotot-pelototan.

Atsumu memang mengizinkan Suna untuk mendekati Osamu, tapi bukan berarti dia menjadi abai. Terkadang Atsumu akan tiba-tiba muncul dan mengkritik Suna dengan kalimat-kalimat yang menyebalkan.

Andai saja Atsumu masih ada keinginan kuat untuk memburu werewolf lagi, mungkin Suna akan mengajaknya berduel. Saat ini Atsumu tidak jauh berbeda dengan manusia biasa yang tidak tau apa-apa, jadi tidak ada alasan untuk Suna menyerangnya. Jika dia tetap melakukannya maka dia akan terlihat seperti pengecut karena menyerang manusia lemah.

Suna menjadi penasaran dengan alasan Atsumu berhenti berburu. Karena Suna semakin penasaran, maka dia pun nekat bertanya.

"Karena aku sudah pensiun." Jawab Atsumu. Saat ini keduanya tengah berada di halaman belakang sekolah.

Mereka tidak sengaja bertemu disana. Awalnya Suna hanya mencari Osamu yang dimintai tolong oleh guru untuk mengembalikan buku ke perpustakaan. Cukup lama Osamu pergi dan belum kembali, maka Suna inisiatif untuk mencarinya karena khawatir. Tapi kemanapun dia pergi dia tidak menemukan keberadaan Osamu. Bukannya Osamu yang ditemuinya, justru kloningnya yang ia jumpai. Atsumu tengah jongkok didepan semak-semak dengan ekspresi bengong. Rupanya dia tengah memperhatikan seekor kupu-kupu yang tengah berjuang keluar dari kepompongnya.

"Kau sudah pensiun diusia segini?" Tanya Suna tidak percaya. Usianya saat ini baru tujuh belas tahun. Dan waktu yang dibutuhkan untuk berguru tidaklah sebentar. Banyak yang bahkan membutuhkan waktu hingga puluhan tahun. Bahkan untuk anak dari keluarga pemburu akan mulai berburu diusia lima belas tahun.

Tapi Atsumu? Baru tujuh belas tahun sudah pensiun. Memangnya dia berguru sejak umur berapa dan berapa lama?

"Aku tidaklah benar-benar ingin menjadi pemburu. Aku mempelajarinya hanya untuk melindungi Osamu. Asal kau tau, selama ini aku belum pernah membunuh werewolf sama sekali." Jawab Atsumu.

'Setidaknya disini.' Lanjut Atsumu membatin.

Karena sejak awal dia tau bahwa Osamu adalah pasangan werewolf, dia berfikir bahwa mungkin kembarannya itu bisa saja dalam bahaya. Meski belum pernah ada kasus dimana pasangan werewolf diculik oleh werewolf lain, karena tidak ada untungnya. Meski begitu, Atsumu tetap ingin melindunginya.

The Bright Spot Between Us // SunaOsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang