Jeritan keras Verzalynx membuat Moses bangun dari pingsannya. Lelaki itu membuka mata lemah, menatap heran pada pandangan sekitar. Ia terbatuk, sendi tubuhnya masih susah untuk digerakkan. Bahkan, sepatah kata pun susah untuk ia ucapkan.
"T–tadi itu hampir saja." Verzalynx terbata dengan keringat dingin membanjiri pelipisnya.
Lelaki itu menelan saliva, mengusap dada penuh sesak. Perjakanya hampir saja direnggut oleh sebuah kilatan petir. Beruntung, Matius dengan cepat menarik tubuhnya dengan sihir gravitasi.
"A–apa yang terjadi?" Moses menatap mereka dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Hei! Sir Moses sudah sadar," kata Eugene mengalihkan perhatian.
Verzalynx, Rhu, serta Matius dengan sigap mendekat ke arah terbaringnya tubuh Moses. Ketiganya berjongkok, membantu Moses untuk mengubah posisi tubuh.
"Tapi jangan lengah, petir itu bisa saja datang lagi," peringat Eugene.
Perkataan tersebut membuat Matius berdiri. Ia mendongak, berusaha merasakan kehadiran makhluk lain di antara mereka.
Sikap anggotanya itu membuat Moses makin heran. Ia pun memutar otak, berupaya untuk memahami kondisi timnya.
"Rhu, apakah kau tahu sesuatu? Maksudku, kau bisa tanyakan pada Jesy, benar?" kata Matius, hampir menyerah.
Rhu menoleh, lantas mengangguk mengerti. Ia pun berusaha berbicara dengan Jesy untuk mendapatkan informasi yang menguntungkan bagi tim.
"Jesy berkata bahwa kita terdampar di Cirrocumuluss Villagic, salah satu wilayah dari Kerajaan Awan yang dikuasai oleh klan Aquanimbus. Dan lagi, wilayah ini berdekatan dengan lapisan Tropofias dari Klan Aquapunzel," tuturnya menjelaskan.
Ah, sepertinya aku tahu apa yang terjadi, batin Moses. Pria itu dapat menangkap apa yang telah terjadi selama dirinya tak sadarkan diri.
"Lapisan Tropofias?" Matius bertanya penasaran.
"Itu adalah wilayah terdasar Klan Aquapunzel. Aku tak menyangka pusaran angin Windastral akan membawa kita kemari. Lapisan Tropofias merupakan tempat terciptanya hujan, angin, serta badai yang terjadi di setiap waktu. Beruntungnya, Lapisan pelindung di wilayah ini sangat tipis sehingga udara yang masih mengandung oksigen bisa teredarkan ke segala penjuru. Hal ini dikatakan dengan jelas di kitab Faithful Lexus," papar Moses menambahkan.
Rhu menatap Moses penuh kekaguman. Kepintaran dan pemahaman Moses sangat luar biasa. Pembimbingnya memang sudah berbeda level. Itulah alasan mengapa dirinya bisa lulus ujian ksatria.
Rhu kembali fokus, berusaha menjelaskan lebih lanjut seraya meraih bahu Verzalynx.
"Yang menyambar Verzalynx dengan petir adalah para Domba Maracell. Dia sempat terkena serangannya, kan? Ini gawat! Jesy berkata bahwa jika ada seseorang yang tersambar, orang itu akan terus mengalaminya selama berada di Cirrocumuluss Villagic," imbuh Rhu.
Cirrocumuluss Villagic, dikatakan bahwa wilayah ini ditinggali oleh para penduduk yang memiliki bentuk seperti domba, tetapi mempunyai sistem gerak layaknya manusia. Mereka sangatlah usil dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Mungkin karena hal ini lah, Domba Maracell—yang berkuasa atas ledakan petir—menyambar Verzalynx yang penampilannya paling nyentrik di antara anggota lain.
"Kau selalu sial ya, Verzalynx. Sepertinya ini karena kau sudah memakan buah itu," komentar Eugene.
Orang yang dikomentari hanya bisa diam. Verzalynx tak menggubris dan hanya merenungi kesalahannya. Tak hanya itu, tubuhnya mulai terasa aneh sejak tadi. Ada gejolak tertahan yang tak bisa ia lepaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Guardian of Aquarii
FantasiSetelah mendapatkan lisensi sihirnya, Lucas Gavin Alvarion, kepala sekolah Zodiac Academy, mengutus Verzalynx serta ketiga Penyihir Aquarius pilihan untuk menjalankan sebuah misi pencarian artefak Peta Bintang. Dibimbing oleh seorang Knight Of Hyper...