Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠️ CW // HARSH WORD, KISS ⚠️
.
.
.
“Sayang, kamu yakin gak apa-apa?”
“Iya, kenapa? Kamu tahu aku bisa mengatasinya, kan?”
“Kamu yakin? Kamu tahu, kamu bisa cerita apa aja ke aku, sayang. Kamu ngga harus menghadapi semuanya sendirian. Aku pacarmu, Gi. Aku akan selalu ada disamping kamu apapun alasannya, seberat apapun yang kita alami, Aku selalu bersamamu.”
Giselle tersenyum pahit sambil menyeruput kopi panas. Ingatan tentang dirinya dan seseorang terlintas di kepala.
“Jadi, kapan rencana lo buat rilis ini jadi buku?”
Giselle meletakkan cangkir kopi yang dia pegang sebelum menjawab sahabatnya yang duduk diseberang.
“Never.” Dia menjawab dengan lugas, lalu tersenyum tipis.
Sahabatnya terkejut karena jawaban itu dan kemudian melipat tangannya, “Serius lo? Ini bisa jadi salah satu buku best-seller lo dan mungkin bisa buat lo lebih dikenal karena itu. Ayolah, Gi, apa yang buat lo ragu?”
“Ini terlalu personal, Jey, dan gue belum siap jadi pembicaraan di seluruh kota karena hubungan gue yang gagal." jelasnya.
Yeji berpikir sejenak dan kemudian menghela nafas sembari bersandar di sofa yang dia duduki. “Okey, lo benar. Tapi gue juga bisa bayangin berapa banyak tawaran yang bakal lo dapat untuk adaptasi film dari buku lo ini. Lo tahu apa yang juga mungkin kan, Gi?"
Giselle mengerutkan kening dan menunggu apa yang akan di katakan sahabatnya selanjutnya.
“Dia bisa jadi bintang utama dan kalo itu terjadi, it will be so fucking epic!" lanjut Yeji sembari bertepuk tangan seolah dia memikirkan ide yang sangat cemerlang.
Giselle menatap datar orang didepannya ini.
“Apa? Itu mungkin aja, karena dia itu salah satu aktris yang paling dicari akhir-akhir ini dan lagi film adaptasi dari buku lo selalu jadi hits."
“Ck, kayak iya itu bakal kejadian aja. Lo lupa berapa kali dia nolak jadi pemeran utama film yang diadaptasi dari buku yang gue tulis?"
“Gue ngga peduli. Tapi asal lo tahu, ini adalah satu-satunya yang bisa buat dia setuju."
“Gue ngga akan rilis ini, Jey, jadi stop, oke. Gue ngga akan rilis ini entah sekarang, besok atau nanti, jawaban gue tetap sama, never.” Dia memberikan jawaban terakhir dan kemudian meneguk kopi panasnya lagi.
Yeji memicingkan mata pada Giselle dengan raut wajah curiga.
"Jangan bilang... lo belum move on?"
Giselle kaget dengan ucapan Yeji yang tiba-tiba membuatnya tersedak dan menumpahkan kopi yang diminumnya sehingga kopinya tumpah di kaos putih yang dikenakannya.