Bab 12

76 14 0
                                    

Pagi di rumah Biyu.

Suara cicit burung dan sinar matahari mengintip dari balik gorden kamar Biyu. Biyu membuka matanya, merasakan tangannya kebas karena dijadikan bantal kepala si bayi besar. Bible masih dengan posisi tidurnya memeluk Biyu, matanya masih terpejam erat. Biyu menyentuh wajah dan leher Bible untuk mengecek suhu tubuh kekasihnya itu. Masih hangat, tapi tidak se-panas semalam. Biyu dengan perlahan menjauhkan tubuhnya dan bangkit dari tempat tidur. 

"Pagi kak.. Gimana nak Bible udah baikan?" sambut bunda yang berada di dapur.

"Pagi bunda.. Udah mendingan sihh, tapi masih agak anget." sahut Biyu mengehela nafasnya panjang.

"Ya udah, nih bunda beli bubur kacang ijo. Nanti kalo anaknya udah bangun suruh makan mumpung masih anget buburnya. Biar bisa minum obatnya lagi." terang bunda sambil menyodorkan semangkok bubur kacang ijo yang baru saja ia beli dari pasar.

"Ia bund, makasi. Nanti Biyu bangunin aja biar dia makan." Biyu menyambut mangkok itu dari bundanya.

"Ini ayah kemana bund?" tanya Biyu yang tidak melihat tanda-tanda keberadaan sang ayah.

"Ituhh di belakang bareng mino dan taneman barunya." jawab bunda.

Biyu hanya bisa meng-o bulat. 

"Mmm bunda ga mau tanya apa-apa ke Biyu?" tanya Biyu ragu pada bundanya.

"Iya sebenarnya bunda sama ayah khawatir itu nak Bible kenapa sampai seperti itu.." 

(Biyu menceritakan semuanya yang terjadi ke Bunda.)

"Hmmm kasihan juga ya nak Bible.. Dia cuman belum siap aja itu semuanya terlalu cepet bagi dia. Tapi kalo diomongin baik-baik bunda yakin pasti nak Bible mengerti." bunda memberi reaksinya.

"Iya bund, Biyu juga mikirnya gitu. Bible cuma butuh waktu aja. Semaunya terlalu mendadak buat dia terima. Belum juga restuin kakaknya pacaran ama kak Alex ini taunya udah mau nikah." terang Biyu dibalas anggukan sang bunda.

Setelah bercerita, Biyu meninggalkan bunda di dapur. Ia naik dengan mangkok kacang ijo untuk sarapan Bible. Sampainya di kamar ternyata bayi besarnya itu sudah bangun. Bible sedang duduk di atas kasur sambil melihat ke arah jendela yang gordennya sudah terbuka. Sinar matahari dengan silaunya menerangi kamar Biyu.

"Hey, udah bangun.. Gimana masih sakit? masih pusing?" tanya Biyu sambil menempelkan tangannya di dahi, wajah dan leher Bible. yang ditanya hanya diam saja.

"Nih sarapan dulu yaa. Terus minum obatnya lagi, badan kamu masih agak anget." lanjut Biyu.

"Bi aku mau ke rumah sakit. Aku mau ketemu kak Carol." ucap Bible serak.

"Iya habis makan dan minum obat aku anter kamu ke rumah sakit. Kita lihat kak Carol yaa. Sekarang di rumah sakit udah ada Jeff sama om kamu, mereka baru aja sampe tadi subuh." jelas Biyu.

"Sekarang makan dulu, aaaaa..." Biyu menyodorkan sendok penuh dengan bubur kacang ijo. yang disuapi malah menggeleng menolak. Bible tidak punya selera makan, apalagi bubur kacang ijo bukanlah kesukaannya. Dia ingin sup telur buatan kak Carol. Kesukaannya.

"AYAAHHHH...." Biyu tiba-tiba berteriak memanggil ayahnya.

"Ahhh iya, makan." jawab Bible lemah dan takut. Takut nanti ayah Biyu datang. Biyu hanya bisa menggeleng, sambil menyuapi Bible. 1 suap, 2 suap, 3 suap... 

.......

Setelah bersiap, kini Bible-Biyu berangkat ke rumah sakit. Tidak lupa Bible berterimakasih kepada ayah dan bunda yang sudah ia repotkan semalam.

Bible lama berdiri di depan pintu ruangan kakaknya. Ia ragu untuk masuk. Tapi Biyu menepuk pundaknya dan tersenyum tenang, mengisyaratkan kalau semua baik-baik saja. Seperti yang ia katakan semalam, ia akan ada untuk Bible-nya.

FROM ME TO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang