Chapter 9

83 65 8
                                    

heloo
semoga harimu menyenangkan!!

Happy reading, ya!

Sore itu…

Amora dan Amira turun ke bawah dan melihat Raelynn dan Rafael sedang duduk berdua di ruang makan.

Mereka saling pandang dan tersenyum. "Ehem... Mesra banget nih," kata Amira.

"Ya ampun, ganggu aja kalian," jawab Raelynn sambil tertawa kecil. Rafael ikut tertawa. "Makan, Mir, Mor," ujar Rafael.

"Iya, Bang. Ngomong-ngomong, Kak, Kak Vanya mana ya?" tanya Amira.

"Kayaknya tadi di taman," ujar Raelynn.

"Yaudah, Mor, gue ke taman dulu. Jangan di sini deh, nanti jadi nyamuk," kata Amira sambil meledek Raelynn, lalu pergi. "Awas aja lu, Mir!" balas Raelynn.

"Kapan nikah?" tanya Amora, membuat mereka berdua tersedak. "Uhuk... Mor, jangan mulai deh," ujar Raelynn sambil meminum air, lalu menatap Amora tajam.

"Ya kan cuma nanya, kapan, Bang?" tanya Amora.

"Doain aja yang terbaik, Mor," jawab Rafael.

"Ga usah ditanggepin hal kayak gini, El. Mora cuma mancing doang," kata Raelynn sambil menatapnya tajam. "Yaelah, Kak, maaf. Yaudah, aku keluar dulu," ujar Amora sambil mengambil kunci mobilnya.

Lalu Katherine turun bersama Katheryn. "Mau ke mana?" tanya Kate kepada Amora.

"Keluar bentar, Kak," jawab Amora.

"Jam 8 sudah pulang, kita makan malam," kata Kate. Amora mengangguk dan pergi.

"Pantas Amora pergi, ternyata di sini ada yang lagi mesra-mesraan," ujar Eryn sambil melirik Raelynn dan Rafael yang sedang bercanda di ruang makan.

"Apa kabar, El?" tanya Kate yang duduk di depan Raelynn.

"Baik, Kate," jawab Rafael sambil tersenyum simpul.

"Oh iya, bar lo gimana? Aman?" tanya Kate.

"Aman-aman aja. Hubungan lo sama Nicho? Masih pacaran, ya, Kate?" tanya Rafael, membuat Kate mengangguk. Rafael dan Nicholas, pacar Kate, sudah berteman sejak SMP.

"Nicho di mana sekarang?" tanya Raelynn, yang sejak tadi memperhatikan kakaknya dan tunangannya.

"Di Kanada. Dia bilang lagi ngurusin perusahaan ayahnya," jawab Kate.

"Masih pacaran? Kapan tunangan, Kate?" tanya Raelynn, membuat Kate terdiam dan menggelengkan kepala. "Nunggu waktu aja, Lynn," jawab Kate sebelum pergi.

"Sayang, ucapan kamu itu menyinggung perasaan Kate," kata Rafael, membuat Raelynn menunduk. "Maaf, aku nggak maksud begitu, El," ujar Raelynn.

"Kate kenapa?" tanya Galang, membuat Raelynn menoleh ke arahnya.

"Kenapa, Lang?" tanya Rafael.

"Dia nangis, kenapa, Rae?" tanya Galang.

"G-gue cuma nanya kapan dia tunangan," jawab Raelynn, membuat Galang menahan amarahnya. "Jangan ungkit-ungkit hal kayak gitu, Rae! Kasihan kakak lo!" bentak Galang, membuat Raelynn terkejut.

Raelynn pun menangis sambil dipeluk oleh Rafael. "Maaf, gue nggak maksud kayak gitu," ujar Raelynn, membuat Galang menghela napas panjang. "Lain kali mikir dulu! Punya otak kan lo?" ujar Galang.

"Lang, udah!" ujar Eryn, yang sedari tadi diam. "Gue tahu dia yang paling tua di sini, tapi kalau urusannya sama Kate, itu urusan gue. Sekali lagi lo singgung kayak gitu sama dia, gue nggak akan restuin lo!" kata Galang sebelum pergi meninggalkan mereka.

GevamoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang