Happy reading!
Keesokan harinya…
Amora bangun dan mencari Amira di sekelilingnya.
“Morning, Mor,” sapa Reyna, membuat Amora mengangguk. “Amira mana?” tanya Amora, dan Reyna menatapnya.
“Dia di bawah, tadi udah siap-siap dan langsung turun,” ujar Reyna, lalu mendekati Amora. “Mau ke bawah?” tanya Reyna.
Amora mengangguk. “Bantu gue ke kamar mandi dulu, mau siap-siap,” jawab Amora, dan Reyna mengangguk sebelum membantu Amora ke kamar mandi.
Sementara itu, Amira…
“Amora belum bangun, Mir?” tanya Vanya, membuat Amira menggeleng. “Aku tinggal tadi, dia belum bangun,” jawab Amira, dan Vanya mengangguk paham.
“Pemakaman ibunya Reyna gimana, Bang?” tanya Amira kepada Galang dan Jayden. “Udah gue urus, kemarin lancar, Reyna sempat pingsan,” jawab Galang, membuat Amira terdiam.
Jayden menepuk pundak Amira pelan. “Jaga teman kamu itu, Mir. Takutnya dia kepikiran hal buruk,” ujar Jayden, dan Amira mengangguk.
Tak lama kemudian, Amora dan Reyna datang.
“Selamat pagi,” sapa Amora, membuat mereka semua tersenyum.
“Pagi,” jawab mereka serentak.
“Kak Rae udah masak makanan kesukaan lo, Mor,” ujar Amira, membuat Amora menoleh.
“Makasih, Kak Rae,” ucap Amora, sambil tersenyum ke arah Raelynn yang mengusap lembut rambut Amora.
“Kakak-kakak dan abang, makasih banyak udah bantu pemakamannya ibu Reyna,” ucap Reyna dengan rasa terima kasih.
“Kamu udah kita anggap keluarga, jadi gak usah merasa sungkan,” ujar Vanya, mengangguk.
“Makasih banyak ya, Kak,” balas Reyna, senang dengan sikap mereka.
“Sama-sama, jangan sungkan sama kita,” ujar Vanya menenangkan.
“Iya, Kak,” jawab Reyna, sementara Amora dan Amira tersenyum tipis.
Tiba-tiba, Bi Intan muncul. “Permisi, Den, Non, di depan ada yang nyariin Nona,” katanya.
Amora langsung menatap Amira, “Suruh tunggu dulu, Bi,” kata Amora, dan Bi Intan mengangguk lalu pergi.
“Aku anter, Mor,” ujar Amira, mendekati Amora dan memapahnya.
Setelah Amira dan Amora pergi, Galang menatap Raelynn. "Kapan dia check-up lagi?" tanyanya.
"Lusa," jawab Raelynn sambil membereskan piring-piring, dibantu oleh Reyna.
Sementara itu, Amora dan Amira…
Mereka pun mendekati orang yang sedang menunggu. Amira menatap Amora. "Itu Geva, ya?" tanyanya.
Amora mengangguk. "Ngapain dia ke sini?" tanya Amira.
Amora menggeleng. "Gak tau, dia gak ngasih kabar apa-apa," jawab Amora. Mereka berdua pun mendekati Geva.
"Geva," panggil Amira.
Geva menoleh dan langsung menatap Amora. "Em… maaf ganggu pagi-pagi, Mor. Gue ke sini mau ngajak lo jalan. Boleh, gak?" tanya Geva langsung to the point.
Amora terkejut. "Hah? Kemana, Gev? Kok gak ngabarin dulu?" tanya Amora, sedikit bingung.
"Maaf, gak sempet ngabarin. Boleh gak?" ulang Geva, berharap.
Amora menoleh ke Amira, yang mengangguk. "Pergi aja, lagian lo kan sama dia," ujar Amira.
Amora menghela nafas. "Gak usah ganti baju, ini aja cukup," kata Geva melihat Amora yang hendak berbalik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gevamora
Novela JuvenilJadwal update RABU, JUMAT DAN SENIN (akan berubah seiring waktu) Kenalin, si kembar dengan kepribadian saling bertolak belakang ini --Amora dan Amira. Amora Callisya Denandra si cuek, yang bodo amatan, dan cenderung agak dingin adalah cewek yang pal...