Chapter 20

55 44 10
                                    

Happy reading!


Amira menatap Shena sejenak, "Gak mau pinjem punya Amora dulu, Mir?" tanya Shena, membuat Amira menggeleng. "Takut ngerepotin," ujar Amira.

Ting!

"Siapa?" tanya Shena, membuat Amira terdiam. "Amora," jawab Amira pelan, lalu membuka pesan dari Amora.

Amora

Mir
Reyna temen lo Ngechat gue terus katanya lo gak punya buku paket?

Duh Reyna?
Iya sih, pinjem dong

Ambil

oke gue jemput ke kelas lo

Read

"Shen, kita ke kelas Amora," ajak Amira, membuat Shena menatapnya. "Yakin? Izin ke Bu Lian dulu," ujar Shena.

"Ayo," ajak Amira lagi, membuat Shena berdiri. Mereka pun berjalan ke depan kelas. "Permisi, Bu. Kami izin ke toilet," ujar Amira.

Shena mengangguk, membenarkan omongan Amira. "Baiklah, segera kembali ke kelas," ujar Bu Lian, membuat Amira dan Shena mengangguk sebelum pergi.

Mereka pun menuju ke kelas Amora. Sesampainya di depan kelas, Shena mengetuk pintu.

Tok! Tok!

Ceklek…

Seseorang yang membuka pintu tampak terkejut. "Eh... gue kira guru. Nyari Amora, ya?" tanya orang itu, membuat Amira mengangguk. "MORA, KEMBARAN LO NYARIIN!" teriaknya sambil menoleh ke dalam kelas.

"Buset, toa banget," gumam Shena, membuat Amira menyenggolnya. "Diam, Shen," ujar Amira, membuat Shena menyengir.

"Masuk aja, disuruh ke dalam," ujar orang itu lagi. Amira tersenyum. "Iya, makasih, Ran," balas Amira sebelum masuk ke kelas Amora.

Amira langsung menghampiri Amora yang sedang duduk di kursinya.

"Mor, pinjem buku biologi, dong," ujar Amira, membuat Amora menoleh. "Tuh, di atas mejanya Kirana," ujar Amora, membuat Amira melihat meja di depannya dan mengambil buku paket itu.

"Makasih, Mor, gue ke kelas dulu," ujar Amira, membuat Amora mengangguk sebelum Amira pergi.

"Cuek banget lo sama kembaran sendiri, Mor," ujar Kirana, membuat Amora menatapnya tajam. "Gak sih, kalau menurut lo gue cuek, lo belum kenal gue aja," balas Amora, membuat Kirana terdiam.

"Eh! Liat deh, account IG OSIS," ujar salah satu teman kelas di pojok kiri. Kirana dan Yeri langsung membuka handphone mereka dan terkejut. "Mor! Lo liat!" seru Yeri, memperlihatkan layar handphonenya ke Amora.

Amora menatap handphone itu dan terdiam. "Ini orang emang gak ada kerjaan selain nyebarin rumor?" batin Amora sambil melihat sekeliling. "Itu emang gue, tapi buat cowoknya Abang gue sendiri," ujar Amora tenang.

Teman kelas Amora mengangguk paham, "Gue kira lo sama cowok lo, Mor," ujar Jenni, membuat Amora menggeleng. "Rumornya mencemarkan nama baik," ujar Amora, lalu kembali menatap bukunya.

"Kayaknya yang nyebarin emang sirik sama lo, Mor," ujar Yeri. Kirana mengangguk setuju, "Gak ada kerjaan," tambah Rea sambil melirik Karina yang ikut mengangguk.

Di sisi lain, Geva...

"Woy, coba liat IG OSIS!" seru Kenan, membuat Sadewa dan Aksara buru-buru membuka handphone mereka. "Siapa yang nyebarin ini ke IG OSIS?" tanya Sadewa, membuat Geva menoleh.

"Gev, lo liat ini," ujar Kenan sambil menunjukkan handphonenya kepada Geva. "Siapa yang berani pakai akun OSIS tanpa izin?" tanya Geva dengan nada serius.

GevamoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang