O.1 ; BEGIN [ !! ]

727 40 22
                                    

!! Mention of blood, murdered, suicide, violence !!

________

Seeun's Diary

Sabtu, Mei 2022

"Kamu tuh, cuma anak tiri!! Dasar gak tau diuntung, bukannya kerja malah asik asikan dirumah!! Mati aja kamu!!"

Bunda selalu marah marah pada kakak. Setiap hari seperti itu. Bunda memarahi kakak sembari memukulinya dengan benda benda. Entah itu gagang sapu, gayung, gagang raket, atau bahkan tongkat kayu. Melihat kakak yang pasrah, aku hanya bisa diam.

Malam malam setelah kakak mendapatkan luka luka ditubuhnya, ia menangis didalam kamarnya sendiri. Tanpa suara. Bukankah sangat menyakitkan? Aku ingin menangis menggantikan kakak, walaupun aku tidak bisa melakukannya.

Bunda menikah dengan Papa, sudah selama 3 tahun. Papa merupakan seorang pengusaha dengan penghasilan yang lebih dari cukup. Karena itu, wanita jahat itu menikahi papaku. Ia hanya menginginkan uang namun, tidak mengurus aku dan kakak dengan baik. Seperti hari ini, kakak kembali dipukul dikepala menggunakan sepatu High Heels yang baru saja dibelinya. Kakak menangis lagi.

.

.

.

Senin, Mei 2022

Aku masih berusia lima belas tahun. Tidak ada yang bisa ku lakukan, karena dunia diatasku benar benar besar. Mereka dengan kuasa yang lebih tinggi, begitu mudahnya mempengaruhi mereka dengan kuasa yang lebih rendah. Seakan, daun jatuh tak jauh dari pohonnya adalah pepatah yang benar, maka Seorang Iblis membentuk sifat manusia tak jauh dari sifatnya.

Aku tidak memiliki emosi apapun ketika melihat hal lain yang mungkin, memacu emosi seseorang untuk terlihat emosional dalam konteks marah, terharu, senang, dan sedih. Duniaku terasa kosong dan hampa. Hingga suatu hari aku berdoa, melalui mimpi Tuhan menjawabnya. Aku tidak beraroma dan sepenuhnya kosong.

Maka suatu hari, aku menyaksikan hal yang memacu sesuatu dalam diriku bergerak untuk menghancurkan sesuatu. Benar adanya. Aku terlalu kecil dan dunia begitu besar. Tak ada yang bisa ku lakukan padahal, aku benar benar merasakan diriku ingin bergerak.

"Rasain nih!! Makanya jadi anak tuh, yang nurut!!"

"Sakit bunda.. ampun.. Junmin akan nurut sama bunda.."

Kakakku menangis. Sesuatu dalam diriku terpacu, membentuk sebuah perasaan ingin bebas berekspresi yang disebut dengan emosi. Lalu, perasaan ini menjadikan diriku adalah aku yang sebenarnya. Aku menemukan emosi, dan kini aku adalah diriku. Diriku adalah aku.

.

.

.

Selasa, Mei 2022

Kakak kesakitan. Tubuhnya gemetar seiring dengan darah yang mengalir dari kepalanya akibat pukulan dari sendok masak yang digunakan Bunda untuk memukulnya. Aku melihat dari balik pilar rumah. Kakakku menatapku, meminta pertolongan. Namun, sekali lagi Aku terlalu kecil dan dunia begitu besar.

Malam itu, aku berdua dengan kakak dikamar. Aku membalut kepalanya menggunakan perban, dan dirinya hanya diam sembari menyanyikan dengan lembut, lagu kesukaanku. Kakak tetap menyimpan rasa sakitnya walaupun sudah begitu keterlaluan. Saat aku bertanya kenapa ia hanya diam disaat semuanya terlalu menyakitkan, ia hanya menjawab

"Asalkan orang itu bukan adikku Seeun, maka semuanya tidak terasa sakit."

Ah benar. Kakak adalah orang yang melindungi ku penuh saat kematian Mama setelah melahirkanku. Ia mengurusku dan menjadikanku anak berusia lima belas tahun dengan umur kami yang terpaut 7 tahun. Sayangnya, hingga saat ini aku tidak bisa melindungi dirinya.

a series ; THE TRICKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang