Bad day, lagi semenjak Seeun merasakan mood nya selalu berubah ubah sedari tadi pagi memasuki les pertama pelajaran dikelasnya. Bahkan teman sebangkunya, kena sinisan mata darinya padahal, ia hanya tak sengaja menyenggol tangan Seeun yang sedang menumpu pada meja.
Entahlah. Seeun hanya merasa mood nya sedang tidak bagus untuk hari ini. Apa apaan? Dirinya memang bukan wanita yang mood nya berubah sesuai tempat, maupun keadaan. Lalu, apa penyebab Seeun merasa bad mood seharian ini?
Mari balik pada kejadian tadi pagi. Ada seseorang yang menabrak motornya dari belakang. Padahal, memang sudah waktunya lampu lalulintas menunjukkan warna merah. Namun, pengemudi mobil yang menabrak motornya itu tetap saja menyalahi dirinya. Tidak ingin memperpanjang masalah, Seeun hanya bisa mengalah walaupun plat motornya sedikit lecet.
Pada les kedua pelajaran, buku latihan Geografi yang harusnya ia kumpulkan karena memang ada tugas, ternyata ketinggalan di rumah. Seeun ingin menangis, namun apa kata teman-temannya jika ia menangis dikelas? Seeun tidak mau dijadikan bahan tawaan dan ejekan. Ia memilih pasrah menerima hukuman mengerjakan tugasnya kembali, sambil duduk dibawah tiang bendera ditengah lapangan dengan cuaca panas.
Sekarang, sudah menuju jam pulang. Entahlah. Seeun hanya ingin cepat cepat sampai dirumah dan melampiaskan kekesalannya dengan cara tidur siang. Ia menelungkup kan wajahnya pada lipatan tangannya diatas meja. Temannya melihat hal itu, dan hanya menggeleng maklum.
"Ntar lagi pulang. Kalo lo tidur, gak gue bangunin biar sampe besok lo dikelas." Sinis sang teman, sembari menyusun bukunya kedalam tas, mengundang decakan kesal dari Seeun. Ia mengangkat wajahnya, menatap temannya itu dalam pandangan yang tak santai.
"Apa lo liatin gue gitu?!" Sahut temannya yang ditatap.
"Lo mending gak usah cari ribut deh, Hun. Gue lagi males berargumen sekarang. Gak usah rese!" Hunter hanya menatapnya dengan mata sinis kemudian, mengejek cara berbicara Seeun.
Seeun kembali menopang dagu, sembari menatap ke arah luar kelas melalui jendela. Jika mood nya sedang buruk seperti sekarang, pasti ia tidak bersemangat melakukan apapun dan selalu mempermasalahkan setiap kesalahan kecil. Seeun menghela nafasnya dalam, kemudian menghembuskannya.
Untungnya, bel pulang sudah berbunyi. Seeun langsung memakai tasnya, kemudian keluar dari kelas, tak menghiraukan teriakan Hunter yang memanggil namanya. Ia kesal setengah mati pada teman sebangkunya itu. Sepanjang jalan menuju parkiran, Seeun lebih banyak diam.
Biasanya, ia menyapa adik kelasnya dengan ramah untuk memperlihatkan sisi baiknya. Kini, malah junior yang kebetulan berpapasan dengannya merasa agak merinding karena Seeun menajamkan matanya dan mendatarkan wajahnya sejak tadi. Hingga kini, ia tiba di parkiran. Seseorang menduduki motornya sembari memainkan ponselnya.
Seeun sedikit tersenyum tipis melihatnya, kemudian ia menghampiri motor besarnya itu kemudian, menepuk punggung orang tersebut dari belakang. Wajahnya menoleh ke arah Seeun sembari tersenyum lebar.
"Aku kerumah kamu, oke? Mau numpang ngerjain tugas, soalnya WiFi rumah mati. Boleh?" Pemuda yang sebaya dengannya itu, menatap Seeun yang sedang memakai helm. Seeun hanya mengerutkan dahinya sembari menyipitkan matanya sinis.
"Biasanya juga gak pake izin. Yaudah, kita kerumahku." Seeun memakaikan helm yang satunya lagi kepada pemuda itu. Terlihat senyuman dari si manis, membuat Seeun menepuk kepala yang terlapis helm dengan pelan.
Seeun menaiki motornya, bersamaan dengan pemuda tadi menaiki boncengan belakangnya yang kosong. Pemuda tinggi itu menyalakan mesin motor, sedikit menarik gas nya agar panas kemudian menutup kaca helmnya. Membiarkan pemuda lainnya memeluk perutnya erat. Namun, Seeun teringat sesuatu sehingga ia menghentikan kembali laju motornya yang baru sampai di pagar parkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
a series ; THE TRICKY
Historia Cortaxikers oneshoot/twoshoot [ !! vote please !! ] !! some contents in xikers bxb ship !! ©HIP-WOO heavensent.