2 hari yang lalu, kongres berjalan dengan lancar. Walaupun Yechan tak henti hentinya bekerja membantu Kyungmoon untuk melakukan penelitian, bersama dengan Minjae dan Yujun. Sekarang ini, Yechan, Minjae, dan Yujun tengah menunggu hasil rapat para profesor mengenai projek penelitian Aurora yang akan di buat ulang.
Ketiganya menunggu di ruangan Kyungmoon, menunggu profesor mereka kembali dari rapat tersebut, untuk mengabarkan berita apapun itu mengenai penelitian ini.
Yechan mendudukkan dirinya diatas sofa, sembari menatap sekeliling. Minjae sedang menelpon seseorang di ujung dekat jendela, dan Yechan tahu itu adalah kekasihnya. Yujun sendiri, mengetik sesuatu di laptop. Yechan menghembuskan nafasnya kasar. Matanya tertuju ke arah gambar berbingkai di meja sang profesor.
Gambar itu, Yechan ingat waktu itu dirinya dan juga Kyungmoon tengah ditugaskan untuk menjalankan penelitian terkait penyakit yang menjangkit salah satu negara. Mereka pergi kesana, bersama dengan beberapa dokter selain Yechan. Sangat disayangkan, sebanyak 3 dokter yang gugur dalam berjuang untuk meneliti dan membantu merawat pasien terjangkit.
Atas kejadian tersebut, Aurora hanya mengatakan bahwa kematian 3 dokter tersebut diakibatkan oleh virus yang menjangkit. Padahal, mereka kelelahan karena Kyungmoon sudah meminta dikirim dokter lain, namun Aurora Company malah tak menanggapi dan sibuk kepada penelitian lain.
Mereka menutupi seakan akan, virus itu yang menjadi penyebabnya. Maka dari itu, Kyungmoon tak akan mau berkaitan lagi dengan penelitian apapun di Aurora Company. Sebagai dokter, memang ia sudah terbiasa dengan kehilangan seseorang. Namun, menutupi kesalahan, akan terlihat lebih buruk dari kenyataan aslinya.
Yechan menghembuskan nafasnya. Itu kejadian 3 tahun yang lalu, dan juga memberikan pengalaman yang buruk bagi Yechan. Ia senang bisa membantu, namun ia tak senang bila harus kehilangan.
"I'm totally fine with them, kids. Oh god, I really hate them.."
Kyungmoon tiba tiba memasuki ruangan, membuat ketiga dokter yang ada disana mengalihkan fokus mereka. Minjae menyelesaikan teleponnya, dan duduk disebelah Yechan. Yujun mengusap usap lengan Kyungmoon yang kini duduk disebelahnya.
"Kenapa kak?" Tanya Yujun pelan, Kyungmoon mengambil jeda dengan menarik dan menghembuskan nafasnya kasar.
"Maaf, kakak gak bisa belain kalian tadi. Tapi.. Yechan, Minjae kalian berdua ditugaskan sebagai dokter penelitian Aurora. I'm sorry kid, you shouldn't have to go.."
Minjae terkesiap, sementara punggung Yechan merosot. Dirinya mengusap wajahnya, melihat ke arah Minjae yang tiba tiba saja membuat raut tak enak. Kyungmoon memijit keningnya sendiri, ia tak bisa menghalangi Aurora Company untuk tak membawa bawa dirinya dan juga dokter dokternya.
"kapan kita berangkat kesana kak?"
"Besok. Maaf.. harusnya kalian gak berpartisipasi dalam penelitian bangsat ini.." Kyungmoon berucap, menatap Yechan dan Minjae dengan perasaan bersalah. Minjae berjalan ke arah Kyungmoon, memeluk profesor muda itu.
"Gak apa apa kak, jangan merasa bersalah gitu. Kita janji, bakalan baik baik aja di sana.." ujar Minjae menenangkan Kyungmoon, membuat Yechan juga segera bangkit dan memeluk profesor nya itu bersamaan dengan Yujun.
"Yeah.. I hope so, kiddo.."
Yechan memisahkan diri dari teman temannya saat jam istirahat berlangsung. Tungkainya melangkah ke arah ruangan pribadi miliknya yang terletak 2 lantai dibawah dari ruangan Kyungmoon. Sepanjang jalan, tak ada seorangpun yang terlihat. Mereka mungkin memilih untuk makan siang dan berbincang dengan kerabat masing-masing di kantin.
Oh, Yechan tak seperti itu. Ia terlalu sibuk untuk hal makan dan berbincang di kantin untuk menghabiskan jam istirahat nya yang sangat berharga. Ada banyak hal yang harus dirinya kerjakan, dan dibandingkan berbincang selama waktu 1 jam, ia lebih memilih untuk beristirahat di ruangannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
a series ; THE TRICKY
Historia Cortaxikers oneshoot/twoshoot [ !! vote please !! ] !! some contents in xikers bxb ship !! ©HIP-WOO heavensent.