"projek yang kita jalankan, ternyata tak berjalan mulus. Suatu makhluk memporak porandakan tempat dijalankan nya misi tersebut. 4 dari 10 petugas di lab sana, tewas dan sisanya mengalami luka berat. Kita masih belum mengetahui makhluk apa yang menyerang mereka disana. Tak ada jejak rekaman maupun penampakan yang jelas. Bagaimana menurut anda sekalian?"
Yechan mengetik hal yang sekiranya penting di tab miliknya. Penjelasan dari Station Chief Jung Wooyoung, membawa kebingungan bagi semua dokter, profesor, jendral, maupun prajurit scp yang berada disana. Semua kejadian ini terasa tak masuk akal.
Yechan sendiri, berfikir. Bagaimana bisa hanya sebuah makhluk menghancurkan tempat penguji coba projek dan juga laboratorium mereka disana? Bahkan, mereka juga tak mempunyai bukti kuat untuk mengetahui siapa yang menghancurkan tempat sebesar itu. Jika hanya hewan buas, tak mungkin.
"Penyelidikan harus dilakukan kembali dengan tim forensik. Bagaimana pun juga, projek ini kita lakukan untuk menciptakan obat yang menyembuhkan manusia dalam 24 jam. Tidak ada hal negatif yang kita buat untuk menyinggung siapapun disini." Wooyoung mengangguk atas ucapan Profesor Park Seonghwa.
"Apa projek ini tetap kita jalankan, prof?" Tanya Yechan.
"Kita butuh lokasi yang aman dan tertib. Selain itu, Umbrella Company pasti tak akan membantu saat mendengar kabar seperti ini. Kita harus mencari tempat yang sekiranya aman dari apapun." Ucap Seonghwa kembali, menjawab pertanyaan Yechan.
Rapat selama 4 jam itu, selesai dilakukan. Yechan membuka jas dokternya, menyisakan sweater abu abu yang ia pakai. Dirinya berjalan menyusuri gedung Aurora Company menuju ruangan seorang profesor. Banyak hal yang ia pikirkan selama perjalanan.
Bagaimana projek sulit akan tetap bisa berlanjut? Yechan yakin, sosok tersebut pasti masih berkeliaran di penjuru kota sekarang ini. Walaupun tak terlihat, Yechan yakin pasti mereka bersembunyi di suatu tempat. Entahlah. Ia hanya tak mau kejadian seperti ini, terjadi untuk yang kedua kali.
Didalam lift, ia menemukan seorang SCP yang entah bagaimana bisa berada di Aurora saat ini. Pria yang memakai pakaian SCP itu, membuka kaca dari helm yang ia kenakan. Tersenyum pada Yechan.
"Jahat banget gak kenal sama gua.." tukas prajurit tersebut, Yechan tergelak. Ia terkekeh, menepuk pundak prajurit tersebut.
"Aku kira siapa.. btw, kamu kok bisa disini sih, Kak Yunho?" Letnan Jeong Yunho, selaku pria yang memakai pakaian SCP tersebut, menepuk punggung Yechan pelan.
"Satu dari 4 yang meninggal itu, sersan gua. Penghormatan terakhir aja, gua berdoa dan liat kondisinya untuk yang terakhir kali. Lagi bertugas tadi, cuma ya.. begitu denger kabar langsung lemes kaki gua. Walaupun udah terbiasa kehilangan saat di Medan perang, tetap aja gua gak bisa tahan untuk gak nangis tadi.."
Yechan memeluk tubuh tinggi itu, menepuk punggungnya untuk memberikan penenangan. Jujur, Yechan sendiri merasa sedih atas perginya satu orang sersan beserta 3 dokter yang berada disana. Ia melepaskan pelukannya, menatap Yunho sembari tersenyum.
"May his souls rest in peace.. im sorry about your sergeant, Lieutenant.."
"Me too, doctor.."
Keduanya harus berpisah, saat Yunho sudah sampai di lantai tujuannya. Yechan kini sendirian di lift. Ia menekan angka 12 pada tombol lantai di dalam lift tersebut. Pandangannya menerawang ke arah langit langit. Makhluk seperti apa kira kira yang melakukan hal ini?
Ia kini tiba di lantai 12. Kakinya berjalan menuju sebuah ruangan dimana tempatnya bertugas selama menjadi dokter dan tangan kanan profesor di Aurora Company. Ia membuka pintu tersebut, kemudian memasuki ruangan laboratorium yang dingin itu. Matanya menangkap ada 2 orang yang sedang bekerja, meneliti sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
a series ; THE TRICKY
Short Storyxikers oneshoot/twoshoot [ !! vote please !! ] !! some contents in xikers bxb ship !! ©HIP-WOO heavensent.