bagian 8

6.7K 386 13
                                    

𝙀𝙓𝙊 - 𝙃𝙚𝙖𝙧 𝙈𝙚 𝙊𝙪𝙩
________

"Zafran kamu ngelindur?"

Pertanyaan Berlian bagai angin lalu karena lelaki itu masih terus berjalan ke arahnya. Tiba-tiba mangkuknya goyang karena tangannya yang gemetar. Melihat Zafran setengah sadar Berlian jadi ngeri sendiri.

Dan sebelum lelaki itu berhasil mendekatinya Berlian terlebih dahulu melarikan diri tak lupa dirinya menabrak Lelaki itu supaya sadar dari ngelindurnya.

Tiba di ruang tamu Berlian segera menaruh mangkuk. Mencari remot lalu setelah berhasil ditemukan dirinya segera menekan tombol on untuk menghidupkan layar besar itu. Tombol volume yang ia besarkan dengan tontonan netflix acak karena fokusnya yang teralihkan. Dirinya bahkan tak melirik lagi ke belakang.

Duduk berharap tenang Berlian malah semakin gusar melihat tontonannya ternyata serial dewasa. Dengan panik mencari tontonan lain dan yang ia temukan film disney berjudul the lion king. Helaan nafas terdengar. Itu lebih baik.

Berlian bahkan melupakan tujuannya yang ingin menonton film korea dengan genre thriller-nya.

"Zafran! Sehari aja! bisa gak sih, gak bikin aku jantungan," gemas Berlian dengan kelakuan suaminya itu. Bibirnya mengerucut lucu karena kesal. Apalagi dirinya hanya bisa mendumel sendiri.

Melihat tayangan sudah berjalan dirinya pun mengambil mangkuk ramyeon itu. Mulai makan dengan tenang.

Dan bencana besar hadir ketika eksistensi oknum bernama Zafran datang dengan wajah basah lalu badan yang masih belum tertutupi apapun. Hanya celana panjangnya yang berubah jadi celana pendek. Lelaki itu masih ngelindur kah?

Membuat Berlian tersedak kuah pedas ramyeon buatannya.

"Pelan makannya. Mau gue ambilin minum?" Dan Berlian hanya bisa mengangguk cepat dengan terus terbatuk oleh rasa pedas dan panas kuah ramyeon.

Zafran pun pergi lagi dengan berbaik hati mengambilkan gadis itu minum. Datang membawa gelas berisi air bahkan tekonya pun ia bawa. Persediaan pikirnya.

Segera saja Berlian mengambil gelas di tangan lelaki itu lalu meminumnya dengan cepat. Rasa segar mengaliri tenggorokan membuatnya merasa lebih baik sekarang.

"Makasih Zaf."

"Hmm...." gumam lelaki ini.

Habis itu keduanya memilih bungkam. Jika layar besar itu tak bersuara mungkin helaan nafas keduanya bisa terdengar di seluruh sudut apartemen.

Berlian bahkan membiarkan ramyeon nya. Mungkin masih trauma atas kejadian barusan. Dan Zafran terus memonitor tayangan singa kecil itu tapi otaknya terus mencari cara supaya bisa memulai obrolan dengan Berlian. Ingin melirik saja ia tak berani. Takut ego Zafran melambung naik.

Melirik ramyeon Berlian yang dibiarkan begitu saja, Zafran tau harus apa sekarang.

"Buat gue ya, daripada dianggurin," Zafran mengambil ramyeon milik Berlian dan langsung mengambil suapan besar sekali hap. Mulutnya sampai penuh dengan pipi yang mengembung lucu.

"Tapi itu bekasan aku." Lelaki itu tak peduli. Malah terus melahap tanpa henti. Seolah ramyeon itu hanya makanan biasa padahal kan pedasnya bisa membakar lidah.

Berlian akhirnya jadi menonton orang mukbang secara langsung. Bahkan tak lagi peduli bagaimana penampilan lelaki di hadapannya yang hampir telanjang.

"Enak banget?" melihat mangkuk ramyeon kini licin tak tersisa Berlian jadi ngiler. Seenak itu ya? Kalau saja tidak ada acara tersedak ramyeon itu pasti beralih ke perutnya bukan perut Zafran.

𝐏𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐭𝐢𝐧 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐧𝐭𝐢 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang