bagian 13

5.7K 417 41
                                    

𝙀𝙉𝙃𝙔𝙋𝙀𝙉 - 𝘾𝙧𝙞𝙢𝙞𝙣𝙖𝙡 𝙇𝙤𝙫𝙚
____________

"Kemilau Berlian. Itukan nama asli istri lo. Kak Lian beneran nikah sama dia?" ketika tatapan nanar nya bertemu mata bulat Berlian lalu jarinya yang menunjuk Zafran, Xavier harap kepala Berlian menggeleng menyangkalnya.

Berlian yang awalnya terpaku melihat kejadian antara Zafran dan Xavier secara tiba-tiba pun mengangguk kaku. Membenarkan bahwa dirinya memang sudah menjadi isteri dari Zafran. Mematahkan lagi hati milik Xavier.

Dimana Xavier yang melihatnya menjadi menunduk lesu. Dirinya kalah lagi.

Semua orang yang melihatnya hanya bisa diam membisu. Mencerna apa maksud dari semua ini. Berlian? Zafran? Lalu Xavier? Apa hidup mereka berkaitan dalam takdir rumit yang bisa saja membuat mereka berselisih paham?

Itu juga yang ada di pikiran Ruby. Bagaimana semua menjadi saling berkaitan seperti ini? Jadi, kaburnya hanya sia-sia saja. Artinya tetap saja yang dirinya temui adalah orang terdekatnya. Untuk Xavier, Ruby tak kira lelaki itu punya hubungan saudara dengan Zafran. Lalu Xavier dan kakaknya juga memiliki hubungan di masa lalu?

Dirinya yang bodoh ini ternyata tak pernah tau apa-apa.

Melihat situasi yang berfokus pada Zafran dan kakaknya, Ruby pikir mending dirinya melarikan diri saja dari pesta ini. Secara perlahan dengan mengendap Ruby terus memundurkan kakinya. Agak jauh perempuan itu pun berbalik lalu mulai berlari. Ruby tak tau saja ada lelaki yang sama mengikutinya untuk keluar dari ballroom hotel. Niatnya hanya kabur tapi menjadi mengikuti langkah Ruby.

Ruby terus berlari. Sampai di luar hotel karena tak memperhatikan langkah perempuan itu kejegal kakinya sendiri yang berakhir terjatuh dengan pergelangan kaki kirinya yang Ruby rasa jadi terkilir.

"Sial! Ada aja cobaan yang harus gue cobain," Ruby meluruskan kakinya. Memijat pelan kakinya yang terkilir tentu membuat bibirnya meringis ngilu.

Mencoba bangkit sampai usaha beberapa kali akhirnya Ruby bisa berdiri meski pincang. Berjalan perlahan yang akhirnya membuat Ruby berakhir limbung yang hampir saja kembali terjatuh. Ternyata itu berkat seseorang yang menahan tubuhnya. Siapa lagi duta menahan tubuh kalau bukan Aidan. Om-om si bujangan lapuk.

"Lepas!" perintah Ruby berusaha melepaskan diri dari Aidan.

Aidan yang memang tau kalau kaki Biru terkilir akibat ulahnya sendiri pun akan melawan kekeras kepalaan perempuan ini. Tadinya memang akan membiarkannya begitu saja. Tapi melihat muka penuh kesakitan Biru akhirnya rasa kemanusiaan nya yang menang.

"Saya bantu kamu. Anggap saja sebagai maaf atas ketidaksengajaan saya menyentuh, eum, bo-bokong kamu," melafalkan bagian tubuh perempuan wajah Aidan bersemu merah. Lihat! Dirinya seperti om cabul sekarang.

"Gak usah. Yang tadi udah gue maafin kok. Awas! Gue mau pulang," menghentakkan lengan si om di pundaknya Ruby berjalan pelan dengan menyeret kaki kirinya. Sedikit ngilu tapi harga diri Ruby harus kuat. Kan dirinya baru saja menolak bantuan.

Ternyata Ruby gak sekuat itu. Buktinya dirinya kembali duduk kembali memijat kakinya yang ia paksa berjalan.

"Kan saya udah bilang mau bantuin. Sosoan nolak sih. Kamu tunggu disini. Saya ambil mobil dulu buat antar kamu pulang," Ruby tak menjawab. Tapi tetap duduk menunggu bantuan tentu saja. Daripada kelimpungan nyari taksi dengan kaki yang sakit begini, Ruby pikir gak baik juga nolak bantuan. Takut kualat soalnya yang nawarin bantuan om-om.

Mobil hitam berhenti tepat di sampingnya. Itu, si om-nya Xavier bukan om yang sering manggil kupu-kupu malam.

"Bisa masuk ke mobil sendiri kan?"

𝐏𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐭𝐢𝐧 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐧𝐭𝐢 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang