Tuhan sepertinya benar-benar mentakdirkan Hendery, Xiaojun, dan Lucas untuk menjadi sahabat. Mereka bertiga memiliki persamaan yang membuat mereka saling mengerti.
Tiga sahabat itu sama-sama dari negara China yang pindah ke Korea. Merasakan rasa sakit yang sama walau berbeda konteks. Memiliki nasib yang tak terlalu beruntung.
Hendery yang sakit fisik. Seorang pemuda yang menerima kekerasan dari Ayahnya. Dari kecil sudah kehilangan sosok Ibu tapi dipaksa pintar tanpa diberi dukungan melainkan hukuman.
Xiaojun yang sakit mental. Seorang pemuda yang mengalami halusinasi karena terlalu larut dalam kesedihan atas kepergian kedua orang tuanya.
Lucas yang sakit perasaan. Seorang pemuda yang menyalahkan diri sendiri atas kesalahan yang tak ia perbuat. Berusaha menjadi Kakak yang baik agar setidaknya ia dianggap ada.
Hendery tak punya Ibu. Xiaojun ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Dan Lucas kehilangan sosok Ayah.
Hendery yang menjadi anak tunggal membuatnya merasakan titik kesepian. Xiaojun mempunyai Kakak yang sibuk kerja juga terkadang membuatnya kesepian. Lucas memiliki adik yang selalu menyendiri di kamarnya juga merasa kesepian.
Lantas Tuhan mentakdirkan mereka bertemu untuk saling mengerti dan menyembuhkan dalam bentuk persahabatan.
Nasib mereka sekarang menjadi lebih baik. Ayah Hendery tak pernah mengunjunginya lagi semenjak kejadian di rumah sakit tapi setidaknya itu lebih baik daripada datang hanya untuk menambah luka.
Xiaojun yang sudah menyadari fakta kematian orang tuanya mulai mengabaikan keberadaan sosok orang tuanya yang tercipta dari halusinasinya. Setidaknya ia jarang berhalusinasi berkat tiga hal yang disuruh Gegenya.
Lucas menjalani hari-harinya dengan senyuman dan hati yang lebih baik. Membersihkan rumah setiap hari tak menjadi beban untuknya apa lagi sekarang Yangyang turut membantunya. Ia sangat senang melihat adiknya itu sudah menerima nasibnya.
Tapi karakter di sini tak hanya mereka bertiga. Ada satu pemuda lagi yang luar biasa bertahan di dunia menyebalkan ini sendirian. Seorang pemuda yang mati rasa menjalani hari tanpa berperasaan.
Pemuda itu Mark. Ia kembali duduk di halte tempat ia bertemu dengan Hendery. Dan kini ia kembali dipertemukan oleh orang yang sama di tempat yang sama.
"Hai Mark, kenapa lo gak balik lagi waktu itu?"
"Karena tugasku sudah selesai di sana."
Hendery memandangi Mark dari atas hingga bawah. Tubuh pemuda itu kurus, bajunya kusut, dan wajahnya yang datar. Ia yakin jika Mark sudah mengalami banyak hal hingga seperti itu.
"Lo belum jawab ajakan gue waktu itu Mark."
Lantas Mark menoleh menatap Hendery. Tatapan pemuda itu sama sekali tak mempunyai binar dan terlihat kelam.
"Aku hanya manusia penuh dosa, ku pikir aku tak pantas mendapatkan apapun termasuk teman."
Setelah ucapannya itu Mark berdiri. Melangkah pelan untuk menaiki bus. Meninggalkan sosok Hendery yang terdiam mencerna ucapannya.
~ Hurt ~
_ END _
Hehehe akhirnya end:)
Aku mau ngebacot dulu sebelum say good bye.
Aku bikin cerita ini tuh alasannya karena kangen banget sama Lucas. Aku kan mulfand nih ya terus udah sering ngerasain ada member yang out, yang paling nyesek itu Mashidam tapi kalo yang bikin kangen banget+gak rela itu Lucas.
Dua chapter terakhir aku keliatan maksa banget mau end cuma sampe tujuh chapter, soalnya aku masih nganggep dan berharap WayV ot7, meskipun kenyataannya gak bakal bisa.
Biasku di wayv bapak leader sama Aheng guys makanya Aheng di sini keliatan lebih menonjol. Aku awalnya gak kepikiran buat nambahin karakter Mark jadi maklum Mark di sini kek cuma lewat.
Alasan aku update nya teratur soalnya aku ambis banget jadi sebelum dipub udah nulis sampe end selama lima hari, karena menurutku cerita ini gak ada konfliknya berasa nulis cerpen tapi dipanjangin penjelasannya.
Sebelumnya aku minta maaf kalo ada typo atau ada sesuatu di cerita ini yang gak masuk akal di rl karena ini full karangan otakku, juga maaf kalo gak nge-feel di kalian.
Ok terakhir, aku udah pub cerita baru judulnya "His smile" bagi yang penasaran sama kelanjutan kehidupannya Mark boleh lah mampir :D
Sekian dari aku, good bye guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt | 99L NCT ✓
Fanfiction"Sakit itu biasa tapi kalau terbiasa sakit itu luar biasa." Quotes itu merujuk pada empat pemuda yang terbiasa merasakan sakit. Hendery yang sakit fisik. Xiaojun yang sakit mental. Dan Lucas yang sakit perasaan. Kemudian ada Mark yang mati rasa.