Hari ini Gulf sedikit kesiangan, karna semalam dia pergi bersama temanya dan sampai rumah sudah sangat larut membuat Bunda nya marah, Gulf tidak akan jera walau Bunda nya mengancam tidak akan memberikan uang jajan.
"Kau selalu seperti ini Gulf, mau sampai kapan? Kau semakin dewasa tapi sikap mu masih seperti bocah kecil,"
"Bunda jangan marah-marah, Gulf janji ini yang terakhir,"
"Kau selalu bicara seperti itu tapi tidak pernah kau buktikan, ingat jika kau mengulangi lagi Bunda tidak akan segan mengirim mu ke kampung,"
"Jangan Bun, Gulf janji tidak akan mengulangi lagi,"
"Bunda pegang janji mu,"
"Ayah, Gulf menumpang sampai kampus na?"
"Mobil mu kemana?"
"I-itu yah, mobil Gulf ada di bengkel, semalam saat pulang Gulf tidak sengaja menabrak pembatas jalan,"
"Kau benar-benar Gulf, dalam satu bulan kau sudah menghabiskan uang berapa untuk memperbaiki mobil mu itu?"
"Maaf Bunda!"
"Tidak ada toleransi untukmu, dan kau tidak Bunda izinkan membawa mobil lagi,"
"Tapi Bun!"
"Tidak ada tapi-tapian,"
"Ayah!"
"Benar yang Bunda mu katakan, dan mulai besok kau akan di antar paman Mike,"
Gulf hanya bisa mendesah pasrah semua itu memang kesalahannya, harusnya dia berhati-hati tapi dia terlalu ceroboh.
"Sudah cepat berangkat, membuat ku sakit kepala saja pagi-pagi,"
Bunda Namtan sangat geram dengan tingkah Gulf benar-benar membuatnya sakit kepala setiap hari, dan ada saja cerita setiap hari dari putranya itu.
"Kapan kau akan bersikap dewasa Gulf? Apa aku harus mencarikan mu calon suami agar ada yang bisa mengurus dan menasehatimu?"
Mungkin lebih baik seperti itu, Gulf menikah supaya ada yang mengurus nya dan mendidiknya dengan baik.
.
.
.Saat ini Gulf sudah sampai kampus dan seperti biasa dia akan menjadi primadona di kalangan pria atau wanita termasuk kakak kelasnya.
"Iwin!"
"Gulf, cepat nanti kita terlambat,"
"Tungu Win,"
"Cepat Gulf, jika nanti kita telat dosen pasti akan memberi hukuman kepada kita untuk membersihkan toilet,"
"Tidak, aku tidak mau itu sangat menjijikkan,"
Dan benar saja tidak lama mereka masuk, dosen itu pun masuk dan langsung memberi materi pelajaran yang membuat Gulf tidak suka.
"Kau kenapa?"
"Tidak apa-apa, Win sepulang sekolah kita ke cafe yuk,"
"Hari ini aku tidak bisa Gulf, karna aku ada acara,"
"Acara apa?"
"Phi Bright mengajak berkencan,"
"Jadi kau benar-benar pacaran dengan om-om?"
Plakk..
"Apa sih Win,kenapa kau memukul ku?"
"Dia bukan yang seperti kau katakan, kami hanya beda tujuh tahun jadi dia tak setua itu,"
"Aku tidak akan pernah sudi punya kekasih setua itu, ihh amit-amit,"
"Ingat Gulf karma itu ada,"
Brakkk..
KAMU SEDANG MEMBACA
Dipaksa Nikah (END) PDF
General FictionBunda, Gulf tidak mau menikah dengannya," "jangan membantah Gulf, kalo tidak lebih baik kau tingal di kampung bersama nenek mu," "Bunda jahat sekali, sudahlah Gulf mau pergi ke kampus saja,"