part 5

934 159 13
                                    

"Bunda jadi pulang ke pattaya?"

"Jadi yah, Bunda butuh udara yang lebih segar,"

"Lalu bagaimana dengan Gulf?"

"Dia sudah besar, dan sudah tau apa yang harus dia lakukan,"

"Tapi Bun!"

"Tolong yah, lagi pula ada Ayah dan Eart bukan di rumah?"

"Tapi Ayah tidak bisa mengawasi nya, pekerjaan Ayah tidak bisa di tingal,"

"Jika dia benar-benar menyanyangi ku, dia tidak akan berbuat semaunya lagi, sudah ayo kita sarapan nanti Ayah kesiangan,"

Saat tengah sarapan Gulf datang menghampiri Ayah dan Bunda nya, dan menampilkan senyum bahagia namun Namtan lagi-lagi engan melihat ke arah Gulf.

"Selamat pagi Ayah Bunda,"

"Pagi, apa kau sudah mau berangkat?"

"Iya yah, karna ada tugas yang harus Gulf selesaikan,"

Gulf melihat ada dua koper di samping Bunda nya, karna merasa penasaran akhirnya Gulf bertanya pada Ayah nya.

"Apa Ayah mau keluar kota?"

"Tidak!"

"Lalu..koper itu?"

"Bunda mu mau pergi ke rumah Nenek mu,"

"Bunda mau pergi ke rumah nenek? Kenapa mendadak?"

"Tidak mendadak, hanya saja kau yang terlalu sibuk dengan teman-teman mu,"

"Bunda!"

"Kau tenang saja Gulf, kau bebas melakukan apapun sekarang, dan kau tidak perlu hawatir aku tidak akan memaksa mu lagi untuk menerima perjodohan ini,"

"Sayang, sudah cukup hentikan, nanti darah tingimu kambuh lagi,"

"Biarkan saja, mungkin jika aku tiada pun hanya Ayah yang perduli dengan ku,"

"Apa yang kau katakan? Sudah cukup pembicaraan ini selesai sampai disini,"

Tentu saja tuan Alex tidak suka mendengar istrinya bicara seperti itu, jika istrinya tiada lalu bagaimana dengan nasibnya dan anaknya.

"Bunda, Gu-Gulf minta maaf,"

"Kau tidak perlu minta maaf, disini Bunda yang salah,"

Namtan ingin menjodohkan Gulf dengan Mew karna dia sangat menyanyangi Gulf, Namtan hanya tidak ingin Gulf salah jalan dan membuatnya menyesal, karna putranya berbeda dengan pria lain putranya adalah seorang yang istimewa yang Tuhan kirimkan untuknya, oleh sebab itu Namtan ingin menjodohkan Gulf dengan Mew yang sudah lebih dewasa dan bisa menjaga Gulf dengan baik.

"Apa semua sudah siap?"

"Sudah!"

"Paman Mike!"

"Saya tuan!"

"Tolong masukan koper ini kedalam mobil, dan nanti paman antar istri ku sampai rumah mertua ku dengan selamat,"

"Siap tuan!"

Jujur saja Gulf sangat sedih melihat sikap Bunda nya seperti ini, apa dia harus menerima perjodohan itu agar Bunda nya tidak sedih lagi tapi dia tidak suka dengan Mew yang berpenampilan kuno itu, jika teman-teman nya tau bagaimana? Pasti Gulf akan sangat malu.

"Bunda jangan pergi Bun, nanti kalau Gulf rindu bagaimana?"

"Sudah berangkatlah dengan Ayah mu, tidak perlu kau memikirkan ku,"

"Bunda, a-aku mau menerima perjodohan itu, tapi Bunda jangan pergi,"

"Kau mengatakan itu karna supaya Bunda senang kan?"

Dipaksa Nikah (END) PDFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang