Saat ini mereka tengah berkumpul di ruang tamu Namtan yang melihat Mew dan Gulf duduk berjarak pun merasa bingung, belum lagi kamar tamu seperti ada yang menepati membuat Namtan menaruh curiga pada mereka.
"Apa kalian akan seperti ini setiap malam?"
"Maksud Bunda apa?"
"Kenapa kalian duduknya berjarak seperti ini? Dan Bunda melihat kamar tamu seperti bekas ada yang memakai, apa kalian tidur terpisah?"
"Tidak Bun, mana mungkin kami seperti itu, iya kan Mew,"
Gulf mendekat pada Mew dan memeluknya erat, dia akan berpura-pura jika di antara dirinya dan Mew baik-baik saja di depan Bunda nyan.
"Itu Bun, kemarin Bright menginap dan kami belum sempat membereskannya,"
"Iya Bun benar apa yang di katakan Mew,"
Chup..
"Mew aku ingin tidur, besok kita akan bertemu Phi Bright dan Win kan, jadi kita harus tidur cepat,"
Gulf bertingkah manja pada Mew membuat Namtan senang melihatnya, namun tidak untuk Mew karna dia tau jika Gulf hanya berpura-pura.
"Tidurlah lebih dulu, aku masih ingin disini,"
"Tapi Mew, aku takut jika harus tidur sendiri,"
"Baiklah akan aku temani, Bunda kami tidur dulu na,"
"Pergilah ke kamar kalian, Bunda juga ingin istirahat,"
"Ayo Mew cepat, gendong aku,"
"Gulf, kasihan Mew jika harus mengendong mu," Ucap Namtan.
"Kami sudah terbiasa seperti ini, kalo Bunda tidak percaya tanyakan saja pada Mew,"
"Iya Bun, tidak apa-apa,"
"Cepat Mew!"
Akhirnya Mew mengendong Gulf ala koala menuju kamarnya, sesudahnya sampai kamar Gulf meminta turun dan menjauh dari Mew.
"Jika bukan karna Bunda, aku tidak akan sudih melakukan hal seperti ini,"
"Aku tau, dan jika kau jijik berdekatan dengan ku, pergilah mandi supaya tidak ada virus yang menempel di tubuhmu,"
Mew kesal dengan sikap Gulf yang seperti ini, dan akhirnya dia mengambil selimut dan bantal di dalam lemari lalu tidur di atas sofa.
Sedangkan Gulf sibuk dengan ponselnya, entah bicara dengan siapa.
"Kau sedang apa Gulf?"
"Aku sedang istirahat Phi, dan Phi sendiri sedang apa?"
"Aku sedang merindukanmu,"
"Ihhh..dasar gombal,"
"Aku serius, Gulf jika besok kita bertemu apa kau mau?"
"Jam berapa? Besok kebetulan aku ada janji dengan Win di restoran,"
"Restoran mana? jam berapaa?"
"Mungkin jam makan siang Phi,"
"Besok kabari saja dimana lokasinya, sehari tidak bertemu rasanya aku sangat merindukan mu,"
Gulf hanya tersenyum saat mendapat gombalan itu, dia merasa tersipu malu saat Kao mengatakan jika dia merindukannya.
"Sudah dulu ya Phi, aku ingin tidur sampai jumpa besok Phi,"
"Sampai jumpa juga Gulf,"
Pangilan terputus dan rasanya jantung Gulf sangat berdebar entah karna apa, Gulf mungkin hanya merasa nyaman dengan Kao karna Kao sering memberi perhatian padanya, lalu apa masih kurang perhatian yang Mew berikan pada Gulf selama ini.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dipaksa Nikah (END) PDF
General FictionBunda, Gulf tidak mau menikah dengannya," "jangan membantah Gulf, kalo tidak lebih baik kau tingal di kampung bersama nenek mu," "Bunda jahat sekali, sudahlah Gulf mau pergi ke kampus saja,"