Hampir enam bulan usia pernikahan Mew dan Gulf namun hubungan mereka masih sama, Gulf yang semakin tidak terkendali dia semakin menunjukkan sisi buruknya namun beruntung Mew masih mau bertahan.
"Hari ini aku akan pulang malam, tidak perlu kau menunggu ku,"
"Gulf, tolong jangan seperti ini, jika Bunda tau dia pasti akan terluka,"
"Jika kau diam Bunda tidak akan tau, dan awas saja jika sampai kau memberitahu Bunda,"
Mew akan hanya diam Mew akan hanya pasrah walau hatinya terluka dengan sikap Gulf namun dia engan untuk meninggalkan Gulf, Mew bertahan hanya demi mertuanya.
"Aku tidak akan melarang mu Gulf, terserah kau akan melakukan apapun aku tidak perduli,"
Mew lelah tentu saja dia benar-benar tidak di angap oleh Gulf, selama enam bulan hidup bersama hanya Mew yang berharap jika hubungan mereka berdua akan membaik dengan seiringnya waktu, namun Mew salah Gulf seperti semakin menjauh darinya.
"Mew kau mau kemana? Mew tungu,"
"Apa lagi? Aku mau berangkat ke kantor,"
"Bagi uang Mew, aku ke habisan uang,"
"Uang yang kemarin aku berikan sudah lebih dari cukup Gulf untuk satu mingu, untuk apa kau meminta lagi?"
"Sudah habis Mew, Ayo lah Mew kau tidak akan rugi jika hanya mengeluarkan sedikit lebih banyak lagi,"
"Aku memberimu uang bukan untuk orang lain, tapi untuk kebutuhan mu,"
"Jangan bicara seperti itu Mew, dia kekasih ku,"
"Kau mengatakan jika laki-laki itu kekasih mu? Lalu kau angap apa aku Gulf? Sedikit saja Gulf sedikit saja apa kau tidak bisa menghargai ku sebagai suamimu,"
"Mew!"
Gulf melihat Mew kali ini benar-benar terluka, bahkan Mew menahan air matanya agar tidak keluar, sunguh hanya rasa sesak yang Mew rasakan jika bukan karna Ibu mertuanya mungkin Mew sudah meningalkan Gulf sejak dulu, Mew tidak akan tega melihat Ibu mertuanya itu masuk rumah sakit namun sampai kapan Mew harus seperti ini.
"Aku tidak akan pernah memberi uang satu persen padamu lagi Gulf, dan jika kau lebih nyaman dengannya silahkan kau ikut dengannya,"
"Mew tungu jangan pergi, kau harus memberi uang padaku, MEW..."
Lebih baik Mew pergi untuk bekerja daripada harus menghadapi Gulf yang selalu membuat dirinya terluka, Mew akan segera memikirkan langkah apa yang akan iya ambil setelah ini dia akan bicara dengan Ibu mertuanya secara perlahan mengenai hubungannya dengan Gulf.
"Dasar sialan kau Mew, bagaimana caranya aku mendapat uang jika Mew seperti ini,"
Entahlah mungkin Gulf sudah di butakan oleh Kao, di hidupnya hanya ada Kao dan selalu Kao.
Karna tidak mendapat uang dari Mew, kini Gulf pergi ke kantor Ayah nya karna hanya ini jalan satu-satunya untuk dia mendapatkan uang jajan.
"Gulf, tumben kau berkunjung, ada apa?"
"Phi Eart, apa Ayah ada di dalam?"
"Ada, baru saja kembali dari meeting,"
"Terimakasih Phi, aku akan menemui Ayah dulu,"
Setelah bertanya pada Eart Gulf pergi ke ruangan Ayah nya, dan benar saja Ayah nya ada di dalam.
"Ayah.."
"Gulf, masuklah ada apa? Tumben kau mendatangi Ayah?"
"Ayah hiksss.. Mew tidak memberiku uang jajan, dia suami yang sangat pelit,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dipaksa Nikah (END) PDF
Художественная прозаBunda, Gulf tidak mau menikah dengannya," "jangan membantah Gulf, kalo tidak lebih baik kau tingal di kampung bersama nenek mu," "Bunda jahat sekali, sudahlah Gulf mau pergi ke kampus saja,"