par 6

892 160 14
                                    

Makan malam pun kini sudah selesai, para orang tua tengah duduk di ruang tamu berbincang membicarakan tentang tema pernikahan putra mereka, namun mereka tidak bisa berbuat apapun karna Gulf tidak ingin pestanya terlalu mewah, Gulf hanya ingin yang biasa saja dan di hadiri oleh keluarga inti saja, dia tidak ingin teman-temanya tau jika dia menikah karna di jodohkan dan suaminya adalah pria tua dan kuno.

"Mana bisa begitu aku masih ingin bebas, kenapa mereka semua kuno kenapa ada perjodohan yang tidak berfaedah sama sekali,"

Ekhmm..

Suara deheman Mew membuyarkan lamunan Gulf, dan seketika Gulf memasang wajah tak bersahabat nya.

"Ada apa? Aku lihat sedari tadi kau tidak berhenti bicara, apa karna perjodohan ini?"

"Sudah tau masih berani bertanya,"

"Lalu sekarang mau mu bagaimana? Aku membatalkan perjodohan ini?"

"Apa yang kau katakan?"

"Jika kau meminta ku membatalkan perjodohan ini, aku akan bicara dengan mereka,"

"Kau tidak perlu melakukan apapun, dan jangan sok mencari perhatian pada mereka,"

"Aku tidak seperti itu, bukankah kita bisa menjalani hubungan ini setelah menikah? Mengenal satu sama lain?"

"Jangan pernah berpikir, aku tidak akan menyukaimu atau bahkan mencintaimu, itu tidak akan pernah terjadi,"

Entah mengapa hati Mew sedikit tidak suka dengan ucapan Gulf, Mew merasa jika dirinya akan menikahi seseorang yang tidak ingin membangun rumah tangga bersamanya, namun Mew memaklumi karna Gulf masih muda untuk menjalani kehidupan seperti ini.

"Tak mengapa, bukankah setiap manusia bisa berubah, dan jika kau keberatan lebih baik kau katakan sekarang juga, agar pernikahan ini tidak akan pernah terjadi,"

"Sudah kukatan, biarkan saja pernikahan ini berjalan sesuai yang orang tua kita harapkan, dan nanti kita akan berpura-pura bahagia saat mereka mengunjungi kita, beres bukan?"

"Ingat Gulf, pernikahan bukan hanya sebuah permainan, jika kau tak menginginkanya lebih baik tidak ada pernikahan ini,"

"Kau!"

Saat tengah berdebat tiba-tiba ponsel milik Mew berdering dan ternyata itu dari Bright.

"Bright, ada apa?"

"Bagaimana dengan acara mu? Sudah selesai belum?'

"Sudah, kenapa kau menanyakan itu?"

"Ayolah kita bersenang-senang lebih dulu sebelum kau menikah, aku dan yang lain menungu mu di tempat biasa,"

"Baiklah tungu sebentar, aku akan kesana dalam waktu dua puluh menit,"

"Okay, aku menungu mu,"

Setelah berbincang dengan Bright Mew pergi meninggalkan Gulf, dia lebih baik berkumpul dengan teman-temanya agar pikirannya tenang.

"Mew, kau mau kemana?"

Gulf memangil Mew namun Mew tetap berjalan meninggalkan dirinya.

"Dasar sialan, dia pikir dia siapa?"

Sebelum pergi Mew berpamitan pada Mama nya lebih dulu, bahwa dia akan pergi berkumpul dengan teman-temanya.

"Jangan pulang malam-malam Mew, ingat lusa kau akan menikah,"

"Hanya sebentar Ma,"

"Dimana Gulf?"

"Mew tidak tau, Mew pergi dulu semua,"

Dipaksa Nikah (END) PDFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang