DUA

1.1K 94 6
                                    


Ebook ready di playbook

Ebook ready di playbook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Arez, atas bujukan dan paksa sahabat-sahabatnya, akhirnya dia berada di bar saat ini. Setelah selesai kuliah, dia tidak langsung pulang ke rumah.

Dalam bar yang berisik oleh suara dj yang sedang mengalun, di meja bulat yang tersedia 4 kursi dalam setiap mejanya. Di meja bagian Arez, ada sahabatnya Sakti, ada Alex dan yang terakhir ada Rio.

Rio adalah teman yang bisa mengambil hati Arez, Alex dan Sakti di dunia kampus.

Hanya tambah satu teman saja, selama hampir 2 tahun mereka kuliah. Ya, saking komitmen dan solidaritasnya mereka. Mereka sepakat untuk melanjutkan kuliah di kampus yang sama.

Untung saja, di kampus swasta ternama di kota ini, menyediakan jurusan atau fakultas yang masing-masing Arez, Alex dan Sakti ingini.

Ketiga anak muda itu, beda jurusan. Tapi, dengan sepeda listrik yang mereka miliki, di setiap ada jam kuliah, mereka akan berkumpul di kantin atau taman kampus yang ada di depan audotorium tidak akan mereka lewatkan.

Ya, mereka menggunakan sepeda listrik. Kalau mereka jalan kaki atau ke parkir untuk mengambil kendaraan mereka. Itu akan butuh waktu yang lama, membuat capek. Dari fakultas Alex ke fakultas Arez butuh mengendarai motor atau mobil sekitar 4-7 menit. Apalagi kalau jalan kaki, bikin capek. Saking luasnya kampus mereka. Menyimpan dan menitip di gudang fakultas, mengeluarkan di setiap ingin ngumpul, akan 4 sahabat itu lakukan

Dan ke empat sahabat itu, di tengah suara bising, sedang mendengarkan dengan khidmat tentang Alex.

Alex yang mengabarkan kalau awal tahun baru, sekitar 3 bulan lagi, dia akan melepas masa lajangnya.

Semua orang tercengang mendengarnya terutama Ares. Ares yang langsung menembak. Apakah seorang wanita rakus, sudah menjebak Alex? Mengatakan dirinya hamil? Pikiran picik Arez tentang calon istri Alex langsung di bantah oleh Alex.

Mereka memang akan menikah, atas permintaan masing-masing orang tua.

Arez terdiam. Antara merasa lega dan gemas, mendengar Alex juga, yang ternyata di jodohkan oleh keluarganya. Tidak ada wanita bejat yang menggoda dan mengancamnya.

"Kalau kamu, kapan Arez? "Setelah kehengingan sekitar 1 menit, tidak ada yang buka suara. Sakti sibuk dengan minuman dan jogetannya di tempat duduknya, Rio sibuk dengan ponselnya. Ares sibuk dengan pikirannya sendiri. Alex yang akan menikah tiga bulan lagi, membuka suara. Dan bertanya hal besar pada Arez.

Alex tahu, kalau sahabatnya Arez bahkan sudah melakukan aborsi paksa terhadap Rara ssbanyak 2 kali.

Sahabatnya Arez gila dan kejam. Tapi, walau begitu, itu bukan urusannya. Untuk masalah jangan rugikan orang lain dalam hubungan bebas. Sebagai sahabat, yang penting Alex sudah nasehati, tapi nasehatnya, di anggap angin lalu oleh Arez.jangan pernah bunuh anak lo dengan cara aborsi. Tekan Alex di setiap sahabatnya Arez kasih tahu tentang Rara yang tengah badan dua.

Another BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang